Sinergi Wiranto-HT
A
A
A
KONSTELASI politik menjelang Pemilu 2014 bergerak ke arah keseimbangan baru. Ini terjadi setelah Ketua Umum DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Jenderal (Purn) Wiranto berhasil merangkul bos MNC Group Hary Tanoesoedidbjo (HT) masuk dan menjadi bagian penting dari partai, sebagai ketua dewan pertimbangan partai, dan selanjutnya satu sama lain berkomitmen bahu-membahu memenangkan Hanura dalam Pemilu 2014 nanti.
Dalam strategi politik, langkah tersebut bisa disebut lompatan katak (leapfrogging) dan diyakini akan mendongkrak Hanura dalam jajaran elite partai di Tanah Air. Sejumlah pengamat meyakini partai bernomor 10 yang dalam banyak survei selalu setia menempati nomor urut buncit di jajaran partai yang mempunyai kursi di DPR itu akan masuk lima besar. Setelah merangkul HT, Hanura juga menunjukkan lonjakan elektabilitas.
Berdasarkan survei Lembaga Survei Jakarta, posisi Hanura sudah merangkak ke papan tengah dengan suara mencapai 5,8%. Jika melihat potensi Hanura saat ini, yakni gabungan kekuatan Wiranto dan HT, prediksi tersebut sangatlah masuk akal.
Dari sisi Wiranto, siapa pun tahu kepemimpinan tokoh asal Solo tersebut telah mampu mentransformasikan TNI dari kekuatan penopang utama rezim Orde Baru menjadi militer profesional seperti saat ini. Alumnus Akademi Militer Nasional (AMN) 1968 itu juga termasuk salah satu kunci penting dalam transformasi Indonesia menjadi salah satu negara demokrasi terbesar di dunia.
Posisinya sebagai panglima TNI bukan hanya mengamankan ledakan tuntutan reformasi pada 1998 lebih smooth, tetapi juga menggaransi keberlangsungan transisi hingga lembaga-lembaga negara yang menjadi pilar penting demokrasi bersiap menyambut perubahan. Sejauh ini, Wiranto juga menunjukkan keteguhannya memosisikan Hanura berada di luar pemerintahan hingga Hanura konsisten menjadi kekuatan penyeimbang di parlemen dan mampu menyuarakan pemikiran kritis terhadap berbagai masalah bangsa.
Lebih penting lagi, Hanura relatif tidak terpengaruh berbagai soal yang ditunjukkan partai pemerintah saat ini, termasuk ingar-bingar kasus korupsi. Adapun dari sisi HT, siapa pun mafhum posisinya kini bukan sekadar pengusaha, tapi juga sudah menjadi sosok yang mempunyai kekuatan politik.
Komitmennya yang sangat kuat terhadap perubahan Indonesia menjadi lebih baik seperti ditunjukkan selama ini menjadi modal penting untuk memberi keyakinan terhadap masyarakat agar mendukung Hanura. Tokoh asal Surabaya itu tentu tidak bergabung sendirian ke Hanura. Kolega maupun jaringannya yang terbangun berdasarkan kesamaan visi dan misi saat membesarkan Partai NasDem pasti akan berbondong-bondong masuk Hanura.
Melihat banyaknya kader NasDem yang eksodus setelah Surya Paloh mengambil alih kepemimpinan, kekuatan eks NasDem pasti menjadi komponen dahsyat yang akan mampu menjadikan Hanura lebih besar. Tak dapat dimungkiri, keberadaan sosok HT juga dilihat dari grup media yang dimilikinya.
Kekuatan jaringan media yang dipimpinnya sudah barang tentu menjadi sarana strategis untuk menyampaikan visi-misi perjuangan Hanura yang mengedepankan sensitivitas terhadap hati nurani rakyat Indonesia. Selama ini, rasio anggota DPR Hanura terhadap biaya iklan paling rendah dibandingkan partai lain.
Selain dari sisi estimasi power politics, bersatunya Wiranto dan HT bisa disebut sebagai sinergi karakter yang paripurna. Ketokohan Wiranto yang matang, mempunyai pengalaman politik, militer, dan pemerintahan akan saling melengkapi dengan karakter HT yang berasal dari kalangan muda, mempunyai visi entrepreneurship yang sangat kuat, serta siap menghadapi tantangan.
Gabungan karakter pemimpin seperti inilah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai masalah bangsa dan menghadapi tantangan bangsa ke depan.
Dalam strategi politik, langkah tersebut bisa disebut lompatan katak (leapfrogging) dan diyakini akan mendongkrak Hanura dalam jajaran elite partai di Tanah Air. Sejumlah pengamat meyakini partai bernomor 10 yang dalam banyak survei selalu setia menempati nomor urut buncit di jajaran partai yang mempunyai kursi di DPR itu akan masuk lima besar. Setelah merangkul HT, Hanura juga menunjukkan lonjakan elektabilitas.
Berdasarkan survei Lembaga Survei Jakarta, posisi Hanura sudah merangkak ke papan tengah dengan suara mencapai 5,8%. Jika melihat potensi Hanura saat ini, yakni gabungan kekuatan Wiranto dan HT, prediksi tersebut sangatlah masuk akal.
Dari sisi Wiranto, siapa pun tahu kepemimpinan tokoh asal Solo tersebut telah mampu mentransformasikan TNI dari kekuatan penopang utama rezim Orde Baru menjadi militer profesional seperti saat ini. Alumnus Akademi Militer Nasional (AMN) 1968 itu juga termasuk salah satu kunci penting dalam transformasi Indonesia menjadi salah satu negara demokrasi terbesar di dunia.
Posisinya sebagai panglima TNI bukan hanya mengamankan ledakan tuntutan reformasi pada 1998 lebih smooth, tetapi juga menggaransi keberlangsungan transisi hingga lembaga-lembaga negara yang menjadi pilar penting demokrasi bersiap menyambut perubahan. Sejauh ini, Wiranto juga menunjukkan keteguhannya memosisikan Hanura berada di luar pemerintahan hingga Hanura konsisten menjadi kekuatan penyeimbang di parlemen dan mampu menyuarakan pemikiran kritis terhadap berbagai masalah bangsa.
Lebih penting lagi, Hanura relatif tidak terpengaruh berbagai soal yang ditunjukkan partai pemerintah saat ini, termasuk ingar-bingar kasus korupsi. Adapun dari sisi HT, siapa pun mafhum posisinya kini bukan sekadar pengusaha, tapi juga sudah menjadi sosok yang mempunyai kekuatan politik.
Komitmennya yang sangat kuat terhadap perubahan Indonesia menjadi lebih baik seperti ditunjukkan selama ini menjadi modal penting untuk memberi keyakinan terhadap masyarakat agar mendukung Hanura. Tokoh asal Surabaya itu tentu tidak bergabung sendirian ke Hanura. Kolega maupun jaringannya yang terbangun berdasarkan kesamaan visi dan misi saat membesarkan Partai NasDem pasti akan berbondong-bondong masuk Hanura.
Melihat banyaknya kader NasDem yang eksodus setelah Surya Paloh mengambil alih kepemimpinan, kekuatan eks NasDem pasti menjadi komponen dahsyat yang akan mampu menjadikan Hanura lebih besar. Tak dapat dimungkiri, keberadaan sosok HT juga dilihat dari grup media yang dimilikinya.
Kekuatan jaringan media yang dipimpinnya sudah barang tentu menjadi sarana strategis untuk menyampaikan visi-misi perjuangan Hanura yang mengedepankan sensitivitas terhadap hati nurani rakyat Indonesia. Selama ini, rasio anggota DPR Hanura terhadap biaya iklan paling rendah dibandingkan partai lain.
Selain dari sisi estimasi power politics, bersatunya Wiranto dan HT bisa disebut sebagai sinergi karakter yang paripurna. Ketokohan Wiranto yang matang, mempunyai pengalaman politik, militer, dan pemerintahan akan saling melengkapi dengan karakter HT yang berasal dari kalangan muda, mempunyai visi entrepreneurship yang sangat kuat, serta siap menghadapi tantangan.
Gabungan karakter pemimpin seperti inilah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai masalah bangsa dan menghadapi tantangan bangsa ke depan.
(hyk)