SBY bantah lalai jalani tugas negara
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membantah tudingan terkait soal dirinya lalai menjalankan tugas sebagai kepala negara. SBY hanya sibuk melakukan penyelamatan Partai Demokrat selaku ketua dewan pembina.
"Kenapa SBY mengurusi partai, seharusnya mengurusi negara. Saya pastikan kepada rakyat Indonesia saya tidak melalaikan tugas saya menjalankan tugas memimpin negara," jelas SBY dalam pidatonya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/2/2013) malam.
Dia pun mengklaim, selama menjabat sebagai kepala negara dirinya sangat jarang mengikuti kegiatan partai, terkecuali kegiatan dengan momen tertentu. Karena itu dia membantah, jika dikatakan tidak menjalankan roda pemerintahannya.
"Secara pribadi saya sangat jarang menjalani dengan mengikuti kegiatan Partai Demokrat, kecuali kegiatan momen tertentu saja. Saya tetap menjalankan pemerintahan," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, SBY juga menyamakan mantan Presiden Soeharto hingga Megawati yang menjadi kepala negara namun tetap menjadi pemimpin partai politiknya dan tetap menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.
"Sekarang kalau kita ingat Soeharto pembina Partai Golkar, Habibi juga pembina partai, Gus Dur juga pembina, Megawati juga pemimpin partai, Pak Jusuf Kalla juga pemimpin partai, mereka juga tetap menjalankan tugas negaranya," lanjut dia.
"Saya justru komentar keluar dari luar Partai Demokrat. Tetapi biarkan Partai Demokrat tetap melakukan langkah untuk menyelamatkan partai kami," pungkasnya.
"Kenapa SBY mengurusi partai, seharusnya mengurusi negara. Saya pastikan kepada rakyat Indonesia saya tidak melalaikan tugas saya menjalankan tugas memimpin negara," jelas SBY dalam pidatonya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/2/2013) malam.
Dia pun mengklaim, selama menjabat sebagai kepala negara dirinya sangat jarang mengikuti kegiatan partai, terkecuali kegiatan dengan momen tertentu. Karena itu dia membantah, jika dikatakan tidak menjalankan roda pemerintahannya.
"Secara pribadi saya sangat jarang menjalani dengan mengikuti kegiatan Partai Demokrat, kecuali kegiatan momen tertentu saja. Saya tetap menjalankan pemerintahan," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, SBY juga menyamakan mantan Presiden Soeharto hingga Megawati yang menjadi kepala negara namun tetap menjadi pemimpin partai politiknya dan tetap menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.
"Sekarang kalau kita ingat Soeharto pembina Partai Golkar, Habibi juga pembina partai, Gus Dur juga pembina, Megawati juga pemimpin partai, Pak Jusuf Kalla juga pemimpin partai, mereka juga tetap menjalankan tugas negaranya," lanjut dia.
"Saya justru komentar keluar dari luar Partai Demokrat. Tetapi biarkan Partai Demokrat tetap melakukan langkah untuk menyelamatkan partai kami," pungkasnya.
(mhd)