Bambang Soesatyo minta SBY fokus urus negara
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diminta fokus mengelola pemerintahan, sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Hal itu diungkapkan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo.
"Sebagai Kepala negara dan kepala pemerintahan, Presiden (SBY) harus fokus mengelola pemerintahan. Tidak bisa disambi-sambil mengurus partai," ujar Bambang Soesatyo kepada Sindonews melalui pesan singkat, Sabtu (9/2/2013).
Ditambahkan dia, kondisi bangsa ini masih carut marut. "Saya sebenarnya tidak etis berkomentar jika ini melulu soal partai. Tapi karena ini menyangkut soal negara dan kepentingan rakyat, maka patut kita ingatkan bahwa bangsa ini masih carut marut,"pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebagai Presiden RI, SBY juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. Di tangah carut marutnya persoalan bangsa oleh korupsi, SBY masih mencoba mengambil alih seluruh kendali partai.
Langkah SBY itu dinilai sebagai hal yang kurang etis sebagai kepala negara. Sebab, persoalan bangsa saat ini dinilai jauh lebih penting ketimbang masalah partai.
"Ketua Majelis Tinggi bertugas berwenang dan bertanggungjawab untuk memimpin penyelematan dan konsolidasi partai," terangnya saat konferensi pers di Perumahan Puri Cikeas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat 8 Februari 2013.
SBY menambahkan, segala keputusan dan tindakan partai akan ditentukan serta dijalankan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat "Ketua Majelis tinggi partai mengambil keputusan dan arahan penting yang strategis," tukasnya.
Dia melanjutkan, elemen-elemen utama partai utamanya Fraksi DPR, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan DPC, semua berada dalam kendali dan bertanggungjawab kepada Majelis Tinggi sesuai hirarki partai.
"Sebagai Kepala negara dan kepala pemerintahan, Presiden (SBY) harus fokus mengelola pemerintahan. Tidak bisa disambi-sambil mengurus partai," ujar Bambang Soesatyo kepada Sindonews melalui pesan singkat, Sabtu (9/2/2013).
Ditambahkan dia, kondisi bangsa ini masih carut marut. "Saya sebenarnya tidak etis berkomentar jika ini melulu soal partai. Tapi karena ini menyangkut soal negara dan kepentingan rakyat, maka patut kita ingatkan bahwa bangsa ini masih carut marut,"pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebagai Presiden RI, SBY juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. Di tangah carut marutnya persoalan bangsa oleh korupsi, SBY masih mencoba mengambil alih seluruh kendali partai.
Langkah SBY itu dinilai sebagai hal yang kurang etis sebagai kepala negara. Sebab, persoalan bangsa saat ini dinilai jauh lebih penting ketimbang masalah partai.
"Ketua Majelis Tinggi bertugas berwenang dan bertanggungjawab untuk memimpin penyelematan dan konsolidasi partai," terangnya saat konferensi pers di Perumahan Puri Cikeas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat 8 Februari 2013.
SBY menambahkan, segala keputusan dan tindakan partai akan ditentukan serta dijalankan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat "Ketua Majelis tinggi partai mengambil keputusan dan arahan penting yang strategis," tukasnya.
Dia melanjutkan, elemen-elemen utama partai utamanya Fraksi DPR, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan DPC, semua berada dalam kendali dan bertanggungjawab kepada Majelis Tinggi sesuai hirarki partai.
(san)