KPK periksa Wakil Sekretaris DPP Partai Demokrat

Senin, 04 Februari 2013 - 11:18 WIB
KPK periksa Wakil Sekretaris...
KPK periksa Wakil Sekretaris DPP Partai Demokrat
A A A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus melakukan pengembangan penyidikan terkait dengan kasus korupsi pembangunan sport center, Hambalang, Bogot, Jawa Barat.

Kali ini, penyidik akan memeriksa dugaan keterlibatan kader partai Demokrat lainnya yakni, Wakil Sekretaris Bidang Pemuda dan Olahraga DPP Munadi Herlambang.

“Yang bersangkutan akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka DK dan AAM,“ kata Kabag Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha, Senin (4/2/2013).

Direktur Utama PT Msons Capital yang disebut sebut sebagai kantung bisnis dari Anas Urbaningrum tersebut akan diperiksa bersama sama dengan beberapa saksi lainnya yang juga diperiksa hari ini.

Mereka diketahui adalah Mahajidin Nurhasim dari pihak swasta, Komisaris Metaphora Solusi Global Mohamad Arifin, dan Direktur PT Exartech Technilogi Utama Gerhana Sianipar.

“Mereka akan dimintai keterangannya dalam kasus yang sama,“ imbuh Priharsa.

Sebelumnya, Muhammad Nazaruddin, membeberkan peran Munadi Herlambang pada proyek Hambalang. Direktur Utama PT Msons Capital ini disebut Nazaruddin sebagai kantong bisnis dari Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

"Munadi itu adalah salah satu kantong bisnis mas Anas," ujar Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Selasa 8 Januari 2013.

Menurut Nazar, Munadi kerap membantu Anas diberbagai proyek yang diduga digarap Anas. Termasuk salah satunya proyek Hambalang.

"Jadi begini, Mas Anas kerjakan proyek-proyek BUMN, kan kadang-kadang BUMN itu bandel. Itulah gunanya Munadi," kata Nazar.

Anas, kata Nazar, kerap memanfaatkan Munadi lantaran ayah Munadi menjabat sebagai Deputi di Kementerian BUMN. Bahkan, berkat peran Munadi tersebut, BUMN PT Adhi Karya tak direcoki oleh BUMN lain untuk menggarap proyek Hambalang.

"Jadi kalau misalnya kasus Hambalang, waktu itu mau diganggu sama PP, terus Mas Anas manggil Munadi, suruh ngomongnya sama Ebesnya (bapaknya). Nanti Bapaknya Munadi panggil PP untuk tidak recoki Hambalang," jelas Nazar.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6939 seconds (0.1#10.140)