Rhoma akui hanya sebagai wacana capres
A
A
A
Sindonews.com - Raja Dangdut Rhoma Irama mengakui sejauh ini rencana maju sebagai calon presiden masih sebatas wacana. Sehingga dirinya menolak dikatakan sebagai capres.
"Kalau ada kontrak dengan partai politik (parpol) baru ngomong capres, tapi ini kan belum, baru wacapres (wacana calon presiden)," ujar Rhoma saat berkunjung ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta, Selasa (8/1/2012).
Rhoma menyadari politik itu sangat dinamis, karenanya, dia saat ini tidak dalam posisi mendekati salah satu parpol melainkan sedang didekati parpol. Menurutnya, sudah ada parpol yang mulai serius mencalonkan dirinya.
"Saya tidak mendekati parpol, murad dan murid, kalau murid menginginkan, murad diinginkan, posisi saya bukan dimurid tapi dimurad," ujarnya.
Meskipun sudah didekati akan diusung sebagai capres, Rhoma mengaku belum menyiapkan strategi tertentu untuk memuluskan jalannya ke Pemilu 2014. Setiap hari, dirinya tetap melaksanakan tugas sebagai warga biasa dan ikut membina negara melalui prosfesinya selama ini.
Rhoma menolak dakwah ke setiap daerah untuk menggalang dukungan politik.
"Bukan stretgi, itu profesi, bukan sosialisasi, ke daerah dakwah, bermusik kontennya bagaimana membangun negeri ini," pungkasnya.
"Kalau ada kontrak dengan partai politik (parpol) baru ngomong capres, tapi ini kan belum, baru wacapres (wacana calon presiden)," ujar Rhoma saat berkunjung ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta, Selasa (8/1/2012).
Rhoma menyadari politik itu sangat dinamis, karenanya, dia saat ini tidak dalam posisi mendekati salah satu parpol melainkan sedang didekati parpol. Menurutnya, sudah ada parpol yang mulai serius mencalonkan dirinya.
"Saya tidak mendekati parpol, murad dan murid, kalau murid menginginkan, murad diinginkan, posisi saya bukan dimurid tapi dimurad," ujarnya.
Meskipun sudah didekati akan diusung sebagai capres, Rhoma mengaku belum menyiapkan strategi tertentu untuk memuluskan jalannya ke Pemilu 2014. Setiap hari, dirinya tetap melaksanakan tugas sebagai warga biasa dan ikut membina negara melalui prosfesinya selama ini.
Rhoma menolak dakwah ke setiap daerah untuk menggalang dukungan politik.
"Bukan stretgi, itu profesi, bukan sosialisasi, ke daerah dakwah, bermusik kontennya bagaimana membangun negeri ini," pungkasnya.
(lns)