Yusril: Korupsi di Indonesia karena sistemnya buruk
Selasa, 11 Desember 2012 - 11:37 WIB

Yusril: Korupsi di Indonesia karena sistemnya buruk
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Menteri Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra menilai, praktek korupsi yang terjadi di Indonesia karena sistem dan birokrasi yang buruk, sehingga membuat seseorang melakukan korupsi.
Yusril menjelaskan, orang yang sebelumnya memiliki tindakan baik bisa menjadi jahat ketika dihadapkan dengan sistem dan birokrasi yang buruk dan sulit.
"Saya tidak sepakat jika karena masalah akhlak menjadi dasar utama seseorang melakukan perilaku korupsi. Sebenarnya, karena masalah sistem, dalam satu sistem yang buruk orang baik bisa jadi jahat," kata Yusril dalam diskusi nasional bertema "Upaya Menghindari Akibat Hukum Pidana Korupsi Antara Pejabat Daerah & Pengusaha dalam Membangun Kenyamanan Berinvestasi dan Berusaha" di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (11/12/2012).
Dia mencontohkan, beberapa negara yang memiliki sistem yang baik, dapat menuntut orang yang hendak berbuat jahat mengurungkan niatnya karena ditekan sistem tersebut.
"Kita lihat di Singapura, orang Jakarta mungkin tidak bisa melakukan hal jahat karena di sana sistemnya baik dan kuat. Sebaliknya orang Singapura bisa jahat saat di Jakarta karena sistem di sini buruk. Misal mau mengurus NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) saja harus sulit, padahal mau bayar uang ke negara, akhirnya orang yang frustasi karena sistem yang buruk ini terpaksa melakukan cara mudah dengan memberikan uang dan sejam jadi," ucapnya.
Menurutnya, faktor lain seseorang berperilaku korupsi karena kurangnya kesadaran dalam memiliki bangsa dan negara, sehingga ada upaya memperkaya diri sendiri melalui cara yang tidak dibenarkan.
"Kita juga kurang memiliki negara, lihat saja ketika kita dihadapi dengan telepon umum, banyak yang digunakan dengan cara curang untuk bisa menelepon berkali-kali, padahal dia tidak sadar bahwa sikapnya merusak sistem telepon yang akhirnya negara juga yang rugi atas sikapnya," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, agar pemerintah bisa melakukan reformasi sistem dan birokrasi yang baik, sehingga korupsi maupun kejahatan lainnya dapat dihindari. Sedangkan untuk masyarakat, dia berharap agar dapat memiliki rasa kebangsaan.
"Pemerintah harus reformasi sistem ini dan birokrasi, masyarakat harus bisa memiliki rasa kebangsaan untuk bisa mengamankan Indonesia," pungkasnya.
Yusril menjelaskan, orang yang sebelumnya memiliki tindakan baik bisa menjadi jahat ketika dihadapkan dengan sistem dan birokrasi yang buruk dan sulit.
"Saya tidak sepakat jika karena masalah akhlak menjadi dasar utama seseorang melakukan perilaku korupsi. Sebenarnya, karena masalah sistem, dalam satu sistem yang buruk orang baik bisa jadi jahat," kata Yusril dalam diskusi nasional bertema "Upaya Menghindari Akibat Hukum Pidana Korupsi Antara Pejabat Daerah & Pengusaha dalam Membangun Kenyamanan Berinvestasi dan Berusaha" di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (11/12/2012).
Dia mencontohkan, beberapa negara yang memiliki sistem yang baik, dapat menuntut orang yang hendak berbuat jahat mengurungkan niatnya karena ditekan sistem tersebut.
"Kita lihat di Singapura, orang Jakarta mungkin tidak bisa melakukan hal jahat karena di sana sistemnya baik dan kuat. Sebaliknya orang Singapura bisa jahat saat di Jakarta karena sistem di sini buruk. Misal mau mengurus NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) saja harus sulit, padahal mau bayar uang ke negara, akhirnya orang yang frustasi karena sistem yang buruk ini terpaksa melakukan cara mudah dengan memberikan uang dan sejam jadi," ucapnya.
Menurutnya, faktor lain seseorang berperilaku korupsi karena kurangnya kesadaran dalam memiliki bangsa dan negara, sehingga ada upaya memperkaya diri sendiri melalui cara yang tidak dibenarkan.
"Kita juga kurang memiliki negara, lihat saja ketika kita dihadapi dengan telepon umum, banyak yang digunakan dengan cara curang untuk bisa menelepon berkali-kali, padahal dia tidak sadar bahwa sikapnya merusak sistem telepon yang akhirnya negara juga yang rugi atas sikapnya," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, agar pemerintah bisa melakukan reformasi sistem dan birokrasi yang baik, sehingga korupsi maupun kejahatan lainnya dapat dihindari. Sedangkan untuk masyarakat, dia berharap agar dapat memiliki rasa kebangsaan.
"Pemerintah harus reformasi sistem ini dan birokrasi, masyarakat harus bisa memiliki rasa kebangsaan untuk bisa mengamankan Indonesia," pungkasnya.
(maf)