Hadapi persaingan global, RI butuh integritas
Selasa, 30 Oktober 2012 - 22:18 WIB

Hadapi persaingan global, RI butuh integritas
A
A
A
Sindonews.com - Rektor Paramadina, Anies Baswedan memaparkan, jika Indonesia ingin masuk dalam persaingan global, maka syarat yang paling fundamental untuk sukses dalam kancah global adalah integritas dan karakter.
"Tanpa menggunakan itu tidak akan bisa, sebab dunia global bergerak ke arah dunia yang penuh integritas, tidak ada orang yang bisa masuk dunia global tanpa integritas, dan integritas itu sendiri kompasnya ada di hati nurani, hati nurani itulah yang harus dipegang teguh jika Indoneisa ingin mewarnai dunia," katanya dalam rilis yang diterima Sindonews, Selasa (30/10/2012).
Sementara itu, Ketua Umum Gemura Oktasari Sabil menyatakan, harapannya agar apa yang dihasilkan dari Rapat Kerja ini dapat menjadi sebuah partisipasi pemikiran para pemuda dalam mengantarkan perjalanan menuju Indonesia yang bersih.
Selain itu, lanjut Sabil, diharapkan Rapat Kerja ini juga mampu mampu melahirkan rekomendasi dalam upaya mendukung percepatan pembangunan kepemudaan.
"Pemuda harus mampu mengendalikan perubahan, sebab jika kita lihat sejarah perubahan di negeri ini, pada zaman Budi Utomo, Sumpah Pemuda, tahun 1966 hingga pada reformasi 1998 semuanya dilakukan atas peran pemuda, setiap perubahan bangsa ini yang menuju pembaharuan selalu tokoh pemikir yang menginspirasi adalah tokoh pemuda," ujarnya.
"Tanpa menggunakan itu tidak akan bisa, sebab dunia global bergerak ke arah dunia yang penuh integritas, tidak ada orang yang bisa masuk dunia global tanpa integritas, dan integritas itu sendiri kompasnya ada di hati nurani, hati nurani itulah yang harus dipegang teguh jika Indoneisa ingin mewarnai dunia," katanya dalam rilis yang diterima Sindonews, Selasa (30/10/2012).
Sementara itu, Ketua Umum Gemura Oktasari Sabil menyatakan, harapannya agar apa yang dihasilkan dari Rapat Kerja ini dapat menjadi sebuah partisipasi pemikiran para pemuda dalam mengantarkan perjalanan menuju Indonesia yang bersih.
Selain itu, lanjut Sabil, diharapkan Rapat Kerja ini juga mampu mampu melahirkan rekomendasi dalam upaya mendukung percepatan pembangunan kepemudaan.
"Pemuda harus mampu mengendalikan perubahan, sebab jika kita lihat sejarah perubahan di negeri ini, pada zaman Budi Utomo, Sumpah Pemuda, tahun 1966 hingga pada reformasi 1998 semuanya dilakukan atas peran pemuda, setiap perubahan bangsa ini yang menuju pembaharuan selalu tokoh pemikir yang menginspirasi adalah tokoh pemuda," ujarnya.
(mhd)