Video warga Mesuji dilindas traktor siap diungkap
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Pasukan Pengamanan (Pam) Swakarsa PT Silva Inhutani, Trubus akhirnya 'sadar' dan siap membeberkan bukti dan kesaksian. Kesadarannya ini tergugah ketika menyaksikan Hak Asasi Manusia (HAM) warga Mesuji, Lampung dirampas.
Pada kesaksian pertamanya diakui, pihak aparat keamanan melindas warga dengan mesin traktor. Selain itu, aparat juga melempari warga dengan bom molotov. Kesaksiannya ini bukan tanpa bukti, dia mengaku memiliki rekaman videonya dan siap menghadirkan beberapa saksi.
"Sumpah dunia akhirat, saya yang mengambil, waktu kejadian saya di situ," ujar Trubus
kepada wartawan, di Gedung Cawang Kencana, Jalan Mayjen Sutoyo, Jakarta, Selasa (3/1/2012).
Bahkan, perlakuan aparat tersebut dikatakan Trubus sangat bertentangan dengan hati nuraninya. Dia juga berjanji untuk membeberkan bukti-bukit lainnya. "Pernah melihat orang dilindas traktor? Orang dilempari bom molotov? Itu yang saya lihat sendiri di sana," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Mayor Jendral (Mayjen) TNI (purn) Saurip Kadi menilai hasil hasil temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang diketuai Denny Indrayana telah melukai perasaan rakyat.
"Sepertinya seolah-olah di Mesuji tidak pernah terjadi tragedi kemanusiaan," tukas Saurip yang mendampingi pelaku korban tragedi Mesuji.
Denny ketika itu mengatakan hanya terdapat sembilan korban pada tiga lokasi di register (45), Desa Sri Tanjung, Mesuji, Lampung, dan Desa Sodong, Mesuji, Sumatera Selatan.
“Hal ini berbeda dengan hasil temuan kami, dan pengakuan korban yang telah terjadi
tindakan kekerasan di delapan titik di dua provinsi," ungkapnya.
Dia yakin, temuan TGPF ini dapat dipastikan akan berbeda dengan fakta dan data lapangan yang ada. Lanjutnya, Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) seharusnya turun tangan menyelesaikan masalah ini dan tiak perlu membentuk TGPF.
"Sampai kapanpun kalau niatnya tidak menyelesaikan masalah, masalahnya tidak akan ketemu," jelasnya.
Pada kesaksian pertamanya diakui, pihak aparat keamanan melindas warga dengan mesin traktor. Selain itu, aparat juga melempari warga dengan bom molotov. Kesaksiannya ini bukan tanpa bukti, dia mengaku memiliki rekaman videonya dan siap menghadirkan beberapa saksi.
"Sumpah dunia akhirat, saya yang mengambil, waktu kejadian saya di situ," ujar Trubus
kepada wartawan, di Gedung Cawang Kencana, Jalan Mayjen Sutoyo, Jakarta, Selasa (3/1/2012).
Bahkan, perlakuan aparat tersebut dikatakan Trubus sangat bertentangan dengan hati nuraninya. Dia juga berjanji untuk membeberkan bukti-bukit lainnya. "Pernah melihat orang dilindas traktor? Orang dilempari bom molotov? Itu yang saya lihat sendiri di sana," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Mayor Jendral (Mayjen) TNI (purn) Saurip Kadi menilai hasil hasil temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang diketuai Denny Indrayana telah melukai perasaan rakyat.
"Sepertinya seolah-olah di Mesuji tidak pernah terjadi tragedi kemanusiaan," tukas Saurip yang mendampingi pelaku korban tragedi Mesuji.
Denny ketika itu mengatakan hanya terdapat sembilan korban pada tiga lokasi di register (45), Desa Sri Tanjung, Mesuji, Lampung, dan Desa Sodong, Mesuji, Sumatera Selatan.
“Hal ini berbeda dengan hasil temuan kami, dan pengakuan korban yang telah terjadi
tindakan kekerasan di delapan titik di dua provinsi," ungkapnya.
Dia yakin, temuan TGPF ini dapat dipastikan akan berbeda dengan fakta dan data lapangan yang ada. Lanjutnya, Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) seharusnya turun tangan menyelesaikan masalah ini dan tiak perlu membentuk TGPF.
"Sampai kapanpun kalau niatnya tidak menyelesaikan masalah, masalahnya tidak akan ketemu," jelasnya.
()