Pemerintah Pilih PSBB, Gus Nabil: Indonesia Punya Tantangan Berbeda Tangani Covid-19
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Nabil Haroen memahami langkah Presiden Joko Widodo meneken Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan Penanganan wabah virus corona atau Covid-19.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Nabil ini, di antara, pasal yang bisa digarisbawahi, yakni Pasal 3 PP 21/2020 PSBB itu harus didasarkan pada pertimbangan epidemiologis, besarnya ancaman, efektivitas, dukungan sumber daya, teknis operasional, pertimbangan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
"Indonesia punya tantangan berbeda dalam menangani Covid-19. Kita sudah melihat bagaimana China, Italy, Spanyol, Inggris, Amerika Serikat, dan India," kata Gus Nabil saat dihubungi SINDOnews, Kamis (2/4/2020).
Dia menuturkan, negara-negara besar dengan jumlah kasus Covid-19 yang melonjak telah mengalami kesulitan masing-masing. Terakhir, kita melihat India yang 'kacau-balau' dengan kebijakan lockdown. Sedangkan di Indonesia punya tantangan berbeda, sehingga semua pihak perlu mendukung kebijakan pemerintah terkait PSBB untuk penanganan Covid-19 ini. (Baca Juga: Jurus Ampuh Mengatasi Covid-19: Tes Massal, PSBB, dan Regulasi yang Kuat).
"Jadi, Indonesia memilih opsi yang mempertimbangkan kesehatan, ekonomi, juga budaya masyarakat kita. Kita perlu menjaga agar tetap ada pergerakan ekonomi yang urgen sembari menjamin ketahanan pangan," tutur politikus PDI Perjuangan ini.
Di sisi lain, lanjut Gus Nabil, Pemerintah juga telah menggelontorkan anggaran sebesar, Rp405,1 triliun untuk penanganan Covid-19. Menurutnya, ini anggaran yang tidak sedikit untuk penanganan menyeluruh Covid-19 di Indonesia. (Baca Juga: Lockdown Tercermin dalam PP Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Untuk itu, Gus Nabil berharap, semua pihak perlu mendukung, dengan cara saling menjaga, saling bekerja sama, serta memantau apa yang terjadi di lingkungan terkecil kita. Jika semua saling dukung di lingkungan terkecilnya, akan membangkitkan semangat untuk melewati masa krisis ini dengan keteguhan dan ketabahan.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Nabil ini, di antara, pasal yang bisa digarisbawahi, yakni Pasal 3 PP 21/2020 PSBB itu harus didasarkan pada pertimbangan epidemiologis, besarnya ancaman, efektivitas, dukungan sumber daya, teknis operasional, pertimbangan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
"Indonesia punya tantangan berbeda dalam menangani Covid-19. Kita sudah melihat bagaimana China, Italy, Spanyol, Inggris, Amerika Serikat, dan India," kata Gus Nabil saat dihubungi SINDOnews, Kamis (2/4/2020).
Dia menuturkan, negara-negara besar dengan jumlah kasus Covid-19 yang melonjak telah mengalami kesulitan masing-masing. Terakhir, kita melihat India yang 'kacau-balau' dengan kebijakan lockdown. Sedangkan di Indonesia punya tantangan berbeda, sehingga semua pihak perlu mendukung kebijakan pemerintah terkait PSBB untuk penanganan Covid-19 ini. (Baca Juga: Jurus Ampuh Mengatasi Covid-19: Tes Massal, PSBB, dan Regulasi yang Kuat).
"Jadi, Indonesia memilih opsi yang mempertimbangkan kesehatan, ekonomi, juga budaya masyarakat kita. Kita perlu menjaga agar tetap ada pergerakan ekonomi yang urgen sembari menjamin ketahanan pangan," tutur politikus PDI Perjuangan ini.
Di sisi lain, lanjut Gus Nabil, Pemerintah juga telah menggelontorkan anggaran sebesar, Rp405,1 triliun untuk penanganan Covid-19. Menurutnya, ini anggaran yang tidak sedikit untuk penanganan menyeluruh Covid-19 di Indonesia. (Baca Juga: Lockdown Tercermin dalam PP Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Untuk itu, Gus Nabil berharap, semua pihak perlu mendukung, dengan cara saling menjaga, saling bekerja sama, serta memantau apa yang terjadi di lingkungan terkecil kita. Jika semua saling dukung di lingkungan terkecilnya, akan membangkitkan semangat untuk melewati masa krisis ini dengan keteguhan dan ketabahan.
(zik)