Darurat Corona, Jubir Prabowo: Mudik Bisa Robohkan Pertahanan Kampung
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai, mudik di tengah wabah virus corona akan merobohkan kampung-kampung atau desa-desa kita. Dahnil menyampaikan beberapa alasannya.
"Pertama, di kampung Fasilitas kesehatan sangat terbatas, jumlah Dokter juga sedikit, apalagi spesialis. Belum lagi bila kita mau bahas APD untuk fasilitas kerja tenaga kesehatan kita pasti sulit tersedia dalam jumlah cukup," kata Dahnil di Jakarta, Senin (30/3/2020).
(Baca juga: Karantina Wilayah, Pemerintah Harus Jamin Logistik dan Fasilitas Kesehatan)
Bayangkan kata Dahnil, Dokter di seluruh Indonesia ada sekitar 110 ribuan, artinya 1 orang Dokter melayani 2.200-an penduduk, dan sebagian besar dokter kita tersebar di perkotaan jarang di kampung atau desa.
"Jadi, bila Kampung kita mengalami wabah COVID-19, maka akan sangat berbahaya dan bisa menjadi bencana yang sangat serius. Wong sekarang saja sudah sangat serius dan mengancam apalagi kampung kita ikut terjangkit," ujarnya.
(Baca juga: Belajar Mandiri, Ini Kiat Membuat Home Learning Efektif)
Kedua, lanjut mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu, rata-Rata secara demografi penduduk kampung atau desa diisi oleh penduduk yang berusia tua, yang sangat rentan dengan COVID-19, dan dampaknya akan sangat buruk bagi keselamatan orang tua kita di desa. Untuk itu, Dahnil menyarankan jangan pulang kampung.
Ketiga, sambung dia, kampung dan desa kita adalah lumbung pangan. Menurutnya, bila terjadi wabah di kampung kita, maka lumbung pangan kita juga akan roboh dan akan berdampak besar bagi ketersediaan pangan.
"Krisis Pangan Nasional bisa menjadi ancaman serius," tutur Dahnil. "Jadi, Please jangan mudik dulu. janga pulang kampung dulu," ucapnya.
"Pertama, di kampung Fasilitas kesehatan sangat terbatas, jumlah Dokter juga sedikit, apalagi spesialis. Belum lagi bila kita mau bahas APD untuk fasilitas kerja tenaga kesehatan kita pasti sulit tersedia dalam jumlah cukup," kata Dahnil di Jakarta, Senin (30/3/2020).
(Baca juga: Karantina Wilayah, Pemerintah Harus Jamin Logistik dan Fasilitas Kesehatan)
Bayangkan kata Dahnil, Dokter di seluruh Indonesia ada sekitar 110 ribuan, artinya 1 orang Dokter melayani 2.200-an penduduk, dan sebagian besar dokter kita tersebar di perkotaan jarang di kampung atau desa.
"Jadi, bila Kampung kita mengalami wabah COVID-19, maka akan sangat berbahaya dan bisa menjadi bencana yang sangat serius. Wong sekarang saja sudah sangat serius dan mengancam apalagi kampung kita ikut terjangkit," ujarnya.
(Baca juga: Belajar Mandiri, Ini Kiat Membuat Home Learning Efektif)
Kedua, lanjut mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu, rata-Rata secara demografi penduduk kampung atau desa diisi oleh penduduk yang berusia tua, yang sangat rentan dengan COVID-19, dan dampaknya akan sangat buruk bagi keselamatan orang tua kita di desa. Untuk itu, Dahnil menyarankan jangan pulang kampung.
Ketiga, sambung dia, kampung dan desa kita adalah lumbung pangan. Menurutnya, bila terjadi wabah di kampung kita, maka lumbung pangan kita juga akan roboh dan akan berdampak besar bagi ketersediaan pangan.
"Krisis Pangan Nasional bisa menjadi ancaman serius," tutur Dahnil. "Jadi, Please jangan mudik dulu. janga pulang kampung dulu," ucapnya.
(maf)