Dua Anak Amien Rais Masuk Kepengurusan Dinilai Titik Awal Masalah di PAN
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) terpilih, Zulkifli Hasan (Zulhas) telah mengumumkan kepengurusan yang baru. Dari puluhan pengurus yang baru, tidak masuk nama Amien Rais dan rival Zulhas, Mulfachri.
Namun Zulhas tetap memasukan dua putra Amien yakni Hanafi Rais dan Mumtaz Rais dalam kepengurusan baru tersebut. Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai, meski dua anaknya masuk kepengurusan PAN, Amien diyakini bakal merestui wacana pembentukan PAN Reformasi.
(Baca juga: Masuknya Dua Anak Amien di Kepengurusan 'Gembok' Wacana Pembentukan PAN Reformasi)
Sebab, soal dua anaknya itu tak ada hubungannga dengan Amien. "Ini kan Amien Rais disingkirkan dan dipinggirkan. Seolah-olah Zulhas mengakomodir anaknya di kepengurusan. Sudah begitu di kepengurusan. Anaknya pun bukan sebagai sekjen," ujar Ujang saat dihubungi SINDOnews, Jumat (27/3/2020).
Ujang menganggap, jika sampai Amien tak merestui pembentukan PAN Reformasi, maka hal itu sama saja mantan Ketua MPR itu bisa dianggap kalah berkali-kali dari Zulhas.
Ujang menambahkan, bukan karena dua anaknya dimasukkan Zulhas di kepengurusan lalu masalah selesai. Ia menilai, justru ini titik awal dari masalah di internal PAN dimulai.
"Karena Amien Rais sebagai pendiri dan pemilik saham PAN disingkirkan oleh Zulhas. Jadi bagi Amien PAN Reformasi sepertinya sebagai suatu keniscayaan," katanya.
Namun Zulhas tetap memasukan dua putra Amien yakni Hanafi Rais dan Mumtaz Rais dalam kepengurusan baru tersebut. Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai, meski dua anaknya masuk kepengurusan PAN, Amien diyakini bakal merestui wacana pembentukan PAN Reformasi.
(Baca juga: Masuknya Dua Anak Amien di Kepengurusan 'Gembok' Wacana Pembentukan PAN Reformasi)
Sebab, soal dua anaknya itu tak ada hubungannga dengan Amien. "Ini kan Amien Rais disingkirkan dan dipinggirkan. Seolah-olah Zulhas mengakomodir anaknya di kepengurusan. Sudah begitu di kepengurusan. Anaknya pun bukan sebagai sekjen," ujar Ujang saat dihubungi SINDOnews, Jumat (27/3/2020).
Ujang menganggap, jika sampai Amien tak merestui pembentukan PAN Reformasi, maka hal itu sama saja mantan Ketua MPR itu bisa dianggap kalah berkali-kali dari Zulhas.
Ujang menambahkan, bukan karena dua anaknya dimasukkan Zulhas di kepengurusan lalu masalah selesai. Ia menilai, justru ini titik awal dari masalah di internal PAN dimulai.
"Karena Amien Rais sebagai pendiri dan pemilik saham PAN disingkirkan oleh Zulhas. Jadi bagi Amien PAN Reformasi sepertinya sebagai suatu keniscayaan," katanya.
(maf)