Politikus PAN: Penanganan Corona di Indonesia Tidak Seketat di Singapura
A
A
A
JAKARTA - Poitikus Partai Amanat Nasional (PAN) menilai, penanganan wabah virus Corona (Covid-19) yang dilakukan Pemerintah Indonesia tidak seketat Singapura.
Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan Pemerintah Singapura melakukan pelacakan atau tracking terhadap mereka yang kontak dekat dengan pasien virus Corona. "Jadi mereka mengetrack betul siapa yang sakit di situ, ditrack siapa aja yang berhubungan dengan dia," ujar Saleh dalam sebuah diskusi di Kawasan Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020).
Dia melanjutkan, tracking kontak yang dilakukan Pemerintah Singapura itu begitu ketat. Sehingga, kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini, mereka yang terinfeksi virus Corona langsung ditemukan. "Sehingga terisolasi, diperiksa secara ketat," ujar legislator asal daerah pemilihan Sumatera Utara II ini. (Baca juga: Saleh P Daulay: Tes Corona di Korsel Gratis, di Indonesia Bayar)
Namun, Pemerintah Indonesia dianggapnya tidak melakukan tracking kontak seperti dilakukan Pemerintah Singapura itu. "Menurut saya belum," ungkap mantan ketua umum PP. Pemuda Muhammadiyah ini.
Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan Pemerintah Singapura melakukan pelacakan atau tracking terhadap mereka yang kontak dekat dengan pasien virus Corona. "Jadi mereka mengetrack betul siapa yang sakit di situ, ditrack siapa aja yang berhubungan dengan dia," ujar Saleh dalam sebuah diskusi di Kawasan Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020).
Dia melanjutkan, tracking kontak yang dilakukan Pemerintah Singapura itu begitu ketat. Sehingga, kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini, mereka yang terinfeksi virus Corona langsung ditemukan. "Sehingga terisolasi, diperiksa secara ketat," ujar legislator asal daerah pemilihan Sumatera Utara II ini. (Baca juga: Saleh P Daulay: Tes Corona di Korsel Gratis, di Indonesia Bayar)
Namun, Pemerintah Indonesia dianggapnya tidak melakukan tracking kontak seperti dilakukan Pemerintah Singapura itu. "Menurut saya belum," ungkap mantan ketua umum PP. Pemuda Muhammadiyah ini.
(cip)