Fokus Atasi Corona, Istana Tegaskan Tak Ada Wacana Reshuffle Kabinet
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menepis kabar yang menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan perombakan kabinet (reshuffle) besar-besaran. Menurutnya, kabinet saat ini fokus untuk menangani krisis akibat pandemi virus Corona (Covid-19).
(Baca juga: Update Corona: 151.498 Positif, 105.198 Sembuh dan Meninggal 6.594 Orang)
"Jadi kita semua terkejut dengan rilis yang mengatakan ada 18 menteri yang akan di-reshuffle. Itu tidak benar, karena hari-hari ini kita konsentrasi luar biasa untuk menghadapi krisis kesehatan dan krisis perekonomian," kata Pratikno, dikutip dari Biro Pers Sekretariat Presiden, Sabtu (22/8/2020).
(Baca juga: Megawati Minta Cakada Tiru Jokowi, Tidak Angkuh dan Turun ke Rakyat)
Kata Pratikno, seluruh menteri Kabinet Indonesia Maju beserta jajaran di bawahnya tengah bekerja keras untuk menangani dampak pandemi. Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Jokowi agar jajarannya memanfaatkan momentum krisis untuk lompatan kemajuan.
(Baca juga: Gaya Jokowi Keliling Kebun Raya Bogor Naik "Soekarno-Hatta")
"Pak Presiden selalu perintahkan kepada menteri untuk fokus bekerja, fokus menyelesaikan krisis, dan fokus membajak momentum krisis ini untuk melakukan lompatan kemajuan di segala bidang. Jadi itu yang sudah disampaikan Pak Presiden kepada saya juga, karena saya juga mengkonfirmasi perihal ini kepada beliau kemarin," jelasnya.
Mensesneg pun mengingatkan bahwa masyarakat membutuhkan kerja cepat dan terfokus pemerintah untuk menghasilkan solusi dan mengatasi pandemi yang tengah berlangsung di Indonesia. Selain itu, para menteri juga akan terus bersinergi satu sama lain dalam menangani krisis.
"Saat ini rakyat Indonesia membutuhkan kecepatan kerja pemerintah dengan seluruh jajarannya dan juga dengan seluruh komponen bangsa agar kita bisa segera keluar dari krisis. Krisis kesehatan segera selesai, krisis perekonomian segera selesai, dan justru kita sekali lagi melakukan lompatan kemajuan ke depan. Jadi tolong kita semuanya fokus untuk bekerja," pungkasnya.
(Baca juga: Update Corona: 151.498 Positif, 105.198 Sembuh dan Meninggal 6.594 Orang)
"Jadi kita semua terkejut dengan rilis yang mengatakan ada 18 menteri yang akan di-reshuffle. Itu tidak benar, karena hari-hari ini kita konsentrasi luar biasa untuk menghadapi krisis kesehatan dan krisis perekonomian," kata Pratikno, dikutip dari Biro Pers Sekretariat Presiden, Sabtu (22/8/2020).
(Baca juga: Megawati Minta Cakada Tiru Jokowi, Tidak Angkuh dan Turun ke Rakyat)
Kata Pratikno, seluruh menteri Kabinet Indonesia Maju beserta jajaran di bawahnya tengah bekerja keras untuk menangani dampak pandemi. Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Jokowi agar jajarannya memanfaatkan momentum krisis untuk lompatan kemajuan.
(Baca juga: Gaya Jokowi Keliling Kebun Raya Bogor Naik "Soekarno-Hatta")
"Pak Presiden selalu perintahkan kepada menteri untuk fokus bekerja, fokus menyelesaikan krisis, dan fokus membajak momentum krisis ini untuk melakukan lompatan kemajuan di segala bidang. Jadi itu yang sudah disampaikan Pak Presiden kepada saya juga, karena saya juga mengkonfirmasi perihal ini kepada beliau kemarin," jelasnya.
Mensesneg pun mengingatkan bahwa masyarakat membutuhkan kerja cepat dan terfokus pemerintah untuk menghasilkan solusi dan mengatasi pandemi yang tengah berlangsung di Indonesia. Selain itu, para menteri juga akan terus bersinergi satu sama lain dalam menangani krisis.
"Saat ini rakyat Indonesia membutuhkan kecepatan kerja pemerintah dengan seluruh jajarannya dan juga dengan seluruh komponen bangsa agar kita bisa segera keluar dari krisis. Krisis kesehatan segera selesai, krisis perekonomian segera selesai, dan justru kita sekali lagi melakukan lompatan kemajuan ke depan. Jadi tolong kita semuanya fokus untuk bekerja," pungkasnya.
(maf)