Pemenuhan Stok Masker Harus Dibarengi Edukasi Soal Corona
A
A
A
JAKARTA - Komisi VI DPR melihat bahwa kelangkaan dan mahalnya harga masker dan hand sanitizer di pasaran ini, khususnya di Jabodetabek akibat besarnya demand atau permintaan masyarakat terhadap dua benda tersebut. Ditambah lagi dengan kepanikan masyarakat karena virus Corona (Covid-19) yang telah menjalar di 76 negara di dunia. (Baca juga: Pemerintah Jamin Ketersediaan Masker untuk Masyarakat)
“Ya ini kan tegantung supply dan demand kalau demandnya begitu tinggi karena kepanikan masyarakat, tentu menyebabkan masyarakat membeli berapapun harganya,” kata anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (7/3/2020). (Baca juga: DPR Sesalkan Harga Masker dan Disinfektan Melambung)
Karena itu, Andre meminta kepada pemerintah agar menyediakan stok masker yang cukup bagi masyarakat, menetapkan harga dan membatasi pembelian masyarakat. Di samping itu, masyarakat juga harus ada sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk menghadapi virus asal Wuhan, China ini.
“Tentu pemerintah dan kita semua rakyat Indonesia, jangan kita panik menghadapi ancaman corona ini. Pokoknya Corona ini asal kita berbadan sehat, istirahat cukup, minum vitamin dan madu, menjaga imunitas Insya Allah aman,” ujar politikus Partai Gerindra ini. (Baca juga: Masker Hilang di Asemka dan Glodok, Warga: Berapa pun Harganya Kita Beli)
Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat ini menambahkan, di kota Padang, Sumbar pun ada salah satu apotek Kimia Farma di Jalan Ahmad Yani yang memiliki Corona Center. Di situ, masyarakat diberitahu mengenai virus Corona seperti apa.
“Nah ini perlu disosialisasikan sehingga kepanikan berkurang dan akhirnya tidak ada orang yang membeli masker secara massal. Bahkan, apotek Kimia Farma di Jalan Ahmad Yani, Kota Padang dia punya yang namanya Corona Center, mereka mengedukasi dan memberikan informasi terkait Corona pada masyarakat Kota Padang,” tambah Andre.
“Ya ini kan tegantung supply dan demand kalau demandnya begitu tinggi karena kepanikan masyarakat, tentu menyebabkan masyarakat membeli berapapun harganya,” kata anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (7/3/2020). (Baca juga: DPR Sesalkan Harga Masker dan Disinfektan Melambung)
Karena itu, Andre meminta kepada pemerintah agar menyediakan stok masker yang cukup bagi masyarakat, menetapkan harga dan membatasi pembelian masyarakat. Di samping itu, masyarakat juga harus ada sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk menghadapi virus asal Wuhan, China ini.
“Tentu pemerintah dan kita semua rakyat Indonesia, jangan kita panik menghadapi ancaman corona ini. Pokoknya Corona ini asal kita berbadan sehat, istirahat cukup, minum vitamin dan madu, menjaga imunitas Insya Allah aman,” ujar politikus Partai Gerindra ini. (Baca juga: Masker Hilang di Asemka dan Glodok, Warga: Berapa pun Harganya Kita Beli)
Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat ini menambahkan, di kota Padang, Sumbar pun ada salah satu apotek Kimia Farma di Jalan Ahmad Yani yang memiliki Corona Center. Di situ, masyarakat diberitahu mengenai virus Corona seperti apa.
“Nah ini perlu disosialisasikan sehingga kepanikan berkurang dan akhirnya tidak ada orang yang membeli masker secara massal. Bahkan, apotek Kimia Farma di Jalan Ahmad Yani, Kota Padang dia punya yang namanya Corona Center, mereka mengedukasi dan memberikan informasi terkait Corona pada masyarakat Kota Padang,” tambah Andre.
(cip)