Longsor dan Banjir Landa Sejumlah Wilayah, BNPB: Waspada Cuaca Ekstrem

Rabu, 12 Februari 2020 - 11:11 WIB
Longsor dan Banjir Landa Sejumlah Wilayah, BNPB: Waspada Cuaca Ekstrem
Longsor dan Banjir Landa Sejumlah Wilayah, BNPB: Waspada Cuaca Ekstrem
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulagan Bencana (BNPB) ingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana tanah longsor dan banjir bandang akibat cuaca ekstrem. Hal ini diungkapkan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo dalam keterangannya Rabu, (12/2/2020).

Agus mengungkapkan beberapa wilayah Indonesia yang mengalami tanah longsor di antaranya menerjang Desa Hergamanah, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada Selasa, 11 Februari 2020. “Longsor yang terjadi sekitar pukul 19.00 waktu setempat mengakibatkan 10 unit rumah rusak berat,” jelasnya.

Saat ini, kata Agus keluarga yang rumahnya mengalami rusak berat telah mengungsi ke rumah saudara maupun tetangga. Selain adanya rumah rusak berat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat 70 unit rumah mengalami rusak ringan hingga rusak sedang.

Agus menjelaskan longsor dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi dan tanggul jebol. Menyikapi kondisi tersebut, BPBD Kabupaten Bandung Barat melakukan penanganan darurat seperti kaji cepat, evakuasi dan penyelamatan, pengamanan barang warga serta koordinasi dengan dinas terkait lain. “Tenda pengungsi didirikan oleh pemerintah daerah untuk mengakomodasi warga yang rumah mengalami kerusakan. Warga terdampak membutuhkan bantuan logistik permakanan, selimut dan tikar,” kata Agus.

Sementara itu, dini hari tadi Rabu (12/2/2020) sekitar pukul 04.30 WIB, banjir melanda wilayah Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. “Hujan lebat menyebabkan Sungai Batang Maek meluap. BPBD kabupaten telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan darurat di lapangan,” jelas Agus.

Beberapa wilayah lain seperti Desa Tlagan di Madiun dan Desa Curup di Panukal Abab Lematang Ilir (Sumatera Selatan) mengalami banjir. Beberapa keluarga terdampak akibat peristiwa alam tersebut. “Hujan yang berintensitas tinggi serta sungai yang tidak mampu menampung debit air hujan akhirnya meluap dan menggenangi beberapa kawasan tersebut,” kata Agus.

Dari data BNPB per 10 Februari 2020 lalu tercatat bencana banjir merupakan yang tertinggi. Jumlah kejadian hingga minggu ketiga Februari 2020, yaitu banjir 171 kejadian, puting beliung 155, tanah longsor 98, kebakaran hutan dan lahan 28, gelombang pasang 2 dan gempa bumi 1.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1452 seconds (0.1#10.140)