Mulfachri Harahap Sebut Sekitar 20 Pemilik Suara Bermasalah
A
A
A
KENDARI - Calon Ketua Umum (Caketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Mulfachri Harahap menyebut bahwa ada 20-an pemilik suara dalam Kongres V PAN yang bermasalah sehingga menyebabkan dinamika dalam rapat pleno penetapan Tata Tertib (Tatib) Kongres V PAN di Ballroom Phinisi, Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
"Ini kan soal kepesertaan, lagi-lagi sejak kemarin saya bilang bahwa SC (steering committee/panitia pengarah) harus menyelesaikan dulu persoalan-persoalan yang menyangkut masalah kepesertaan. Kita tahu bahwa ada sejumlah daerah, ada sejumlah pemilik suara yang masih diperdebatkan status kepesertaannya. Ini saya sampaikan kemarin. Kalau ini tidak diselesaikan sejak awal, ini potensi untuk menjadi masalah dan dibawa ke arena kongres," kata Mulfachri di sela-sela rapat pleno, Selasa (11/2/2020). (Baca Juga: Tak Hadiri Pembukaan Kongres PAN, Amien Rais Ada Rapat Penting).
Mulfachri menjelaskan, SC sudah memutuskan soal kepesertaan kongres dalam rapat Senin (10/2/2020) kemarin. Ketentuan mengenai registrasi kepesertaan sudah disepakati bahwa peserta itu paling lambat mendaftar tanggal 10 Februari pukul 12.00 Wita. Tapi, banyak peserta tidak datang karena berbagai alasan sehingga ada banyak peserta yang memang tidak memenuhi syarat itu. Dan, setelah jam 12 mungkin baru separuh peserta yang mendaftar sehingga, SC memutuskan untuk membuka kembali pendaftaran.
"Tapi, dengan kesepakatan bahwa soal-soal yang menyangkut perdebatan, soal kepesertaan juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan SC yang khusus membicarakan soal dibukanya kembali pendaftaran untuk peserta kongres. Tapi kemudian setelah itu dibuka, yang satu mau dibatalkan, kan tidak bisa begitu," ujarnya.
Menurut Mulfachri, ada sekitar 20 pemilik suara yang diperdebatkan statusnya. Dan, dalam rapat pleno, para pemilik suara ini hendak dibatalkan statusnya. Sehingga, menimbulkan perdebatan dan dinamika yang membuat rapat pleno diskorsing.
"Itu kan nggak bener namanya. Nah itu yang kemudian memicu, membuat tingginya dinamika yang terjadi di dalam tadi." (Baca Juga: Aksi Lempar Minuman Kemasan Dibalas Lempar Kursi, Amien Rais Dievakuasi).
"Ini kan soal kepesertaan, lagi-lagi sejak kemarin saya bilang bahwa SC (steering committee/panitia pengarah) harus menyelesaikan dulu persoalan-persoalan yang menyangkut masalah kepesertaan. Kita tahu bahwa ada sejumlah daerah, ada sejumlah pemilik suara yang masih diperdebatkan status kepesertaannya. Ini saya sampaikan kemarin. Kalau ini tidak diselesaikan sejak awal, ini potensi untuk menjadi masalah dan dibawa ke arena kongres," kata Mulfachri di sela-sela rapat pleno, Selasa (11/2/2020). (Baca Juga: Tak Hadiri Pembukaan Kongres PAN, Amien Rais Ada Rapat Penting).
Mulfachri menjelaskan, SC sudah memutuskan soal kepesertaan kongres dalam rapat Senin (10/2/2020) kemarin. Ketentuan mengenai registrasi kepesertaan sudah disepakati bahwa peserta itu paling lambat mendaftar tanggal 10 Februari pukul 12.00 Wita. Tapi, banyak peserta tidak datang karena berbagai alasan sehingga ada banyak peserta yang memang tidak memenuhi syarat itu. Dan, setelah jam 12 mungkin baru separuh peserta yang mendaftar sehingga, SC memutuskan untuk membuka kembali pendaftaran.
"Tapi, dengan kesepakatan bahwa soal-soal yang menyangkut perdebatan, soal kepesertaan juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan SC yang khusus membicarakan soal dibukanya kembali pendaftaran untuk peserta kongres. Tapi kemudian setelah itu dibuka, yang satu mau dibatalkan, kan tidak bisa begitu," ujarnya.
Menurut Mulfachri, ada sekitar 20 pemilik suara yang diperdebatkan statusnya. Dan, dalam rapat pleno, para pemilik suara ini hendak dibatalkan statusnya. Sehingga, menimbulkan perdebatan dan dinamika yang membuat rapat pleno diskorsing.
"Itu kan nggak bener namanya. Nah itu yang kemudian memicu, membuat tingginya dinamika yang terjadi di dalam tadi." (Baca Juga: Aksi Lempar Minuman Kemasan Dibalas Lempar Kursi, Amien Rais Dievakuasi).
(zik)