Pemerintah Siapkan Rp1,9 Triliun untuk Reboisasi Daerah Bencana

Senin, 03 Februari 2020 - 19:26 WIB
Pemerintah Siapkan Rp1,9 Triliun untuk Reboisasi Daerah Bencana
Pemerintah Siapkan Rp1,9 Triliun untuk Reboisasi Daerah Bencana
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp1,9 triliun untuk reboisasi di seluruh Indonesia pada tahun 2020.

(Baca juga: Banjir Terjang Sejumlah Daerah, Kemensos Kirimkan Bantuan Logistik)

Pemerintah juga telah memetakan, tidak hanya daerah yang terkena bencana, tetapi juga daerah lain yang berpotensi mengalami kerusakan ekologi. Hal ini disampaikan Jokowi saat meninjau lokasi bencana di Harkatjaya, Sukajaya, Kabupaten Bogor.

"Kita sudah petakan. Misalnya kita tidak hanya yang terkena bencana, tetapi yang debit airnya sudah turun seperti Danau Toba," kata Jokowi melalui siaran pers, Senin (3/2/2020).

"Itu kan kita siapkan jutaan (bibit) untuk kita hijaukan kembali. Gajah Mungkur yang sedimentasinya sudah turun masuk ke waduk juga sama. Sampai kapan pun kalau kita keruk hanya sedimen-sedimen, (tapi) di atasnya, di hulunya tidak ditanami, ya tiap hari kita hanya urusan-urusan kayak gini terus," tambahnya.

Jokowi mendorong upaya pendekatan vegetatif dalam penanganan bencana banjir dan longsor. Menurutnya penanganan banjir maupun tanah longsor tidak hanya dilakukan dengan pendekatan-pendekatan fisik saja.

"Bukan hanya bangunan-bangunan fisik saja, tetapi juga yang berkaitan dengan vegetatif. Seperti ini mulai kita dekati, sehingga ekosistem yang ada itu tidak terganggu dan rusak karena memang kita perbaiki. Misalnya, saya berikan contoh di Sukajaya ini," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Jokowi mengatakan pemerintah menyiapkan kurang lebih 92 ribu bibit tanaman untuk Kecamatan Sukajaya. Bibit tanaman tersebut terdiri atas tanaman yang memiliki nilai ekonomi seperti jengkol, durian, sirsak, hingga petai, dan tanaman yang berfungsi untuk memperbaiki ekosistem, seperti tanaman vetiver dan sereh wangi.

"Ini yang akan terus kita dekati dengan cara-cara itu, sehingga kita harapkan dengan dua pendekatan ini, bencana banjir dan longsor bisa kita selesaikan," jelasnya.

Dia juga meminta masyarakat setempat agar memanfaatkan tanaman bernilai ekonomis. Dia juga meminta masyarakat agar tidak merusak tanaman pencegah longsor seperti vetiver.

"Saya kira nanti dari Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutan) menanam sambil mengedukasi masyarakat karena yang menanam juga masyarakat," tuturnya.

Sementara itu, terkait dengan penambangan liar yang ada di Bogor, dia menyebut Kementerian LHK sudah melakukan upaya penutupan. Dia juga meminta agar area bekas penambangan tersebut direhabilitasi kembali.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8545 seconds (0.1#10.140)