Kemlu Ungkap Kendala Teknis Evakuasi WNI dari Wuhan

Kamis, 30 Januari 2020 - 15:20 WIB
Kemlu Ungkap Kendala Teknis Evakuasi WNI dari Wuhan
Kemlu Ungkap Kendala Teknis Evakuasi WNI dari Wuhan
A A A
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengungkap kendala teknis yang dihadapi untuk mengevakuasi WNI di Wuhan, China atas meluasnya virus Corona (2019-nCov). Namun, Kemlu dan kementerian/lembaga (K/L) terkait menyiapkan dan memperhitungkan contigency plan untuk langkah evakuasi tersebut dan tetap berupaya memenuhi kebutuhan logistik 243 WNI di sana.

"Pertama, pemenuhan kebutuhan WNI di luar negeri termasuk yang ada di Wuhan itu menjadi prioritas bagi pemerintah Indonesia dan negara harus hadir. Mungkin Ibu juga mengikuti Pak Djauhari Oratmangun (Duber RI di China) dengan WeChat kontak ke semua, uang itu dilakukan transfer terus," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Asia Pasifik dan Afrika (Aspasaf) Kemlu Desra Percaya dalam rapat Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Kedua, Desra melanjutkan, pada saat terjadi meluasnya virus corona pada hari Minggu (26/1) lalu, Meneri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menginstruksikan Kemlu untuk langsung melakukan video conference. Sejak awal, opsi evakuasi sudah ada bahkan sudah diperhitungkan dan Kemlu juga segera membuat contingency plan. Tetapi, opsi tersebut memiliki kendala teknisnya.

"Sebagai contoh dalam yang terjadi di Provinsi Hubei, pergerakan dari Enshi City ke Wuhan itu memerlukan perjalanan darat enam jam. Ini sudah kita hitung bagaimana kita bisa menjangkau siapa yang mungkin membawa ke sana. Karena kalau lock down tidak ada yang bisa masuk,” paparnya.

Karena itu, Desra menjelaskan bahwa Kemlu berupaya memberdayakan PPI Tiongkok untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam praktik evakuasi nanti. Apakah nanti mereka akan menyewa mobil kemudian bertemu di titik lokasi tertentu. "Dan juga sebagai contoh Australia itu harus dikarantina jauh, itu memerlukan 2 kali 14 hari (untuk menjangkau)," terang Desra.

Ketiga, kata Desra, Kemlu juga mempertimbangkan keadaan di dalam negeri. Karena, memperhatikan kondisi kesehatan para WNI, memastikan apakah mereka terjangkit atau tidak. "Yang kami pertimbangkan dari kementerian adalah perlindungan di dalam negeri. Ini kan tidak semata-mata WNI pulang lalu membaur, tapi juga ada proses karantina," ungkapnya.

Namun demikian, dia menambahkan, setiap hari Kemlu melakukan kontak dengan Dubes RI di China guna memantau informasi. Kemlu beruntung karena dia easy going, pandai bergaul, dan masih bisa tersenyum dalam keadaan saat ini.

"Dia kita kejar terus di telepon dipastikan segala proses. Pak Djauhari terus intens berkoordinasi dengan Djauhari di Beijing dan dengan Provinsi Hubei, khususnya Wuhan," jelas Desra.

"Siang ini di Kemlu ada rapat lintas Kementerian untuk mematangkan evakuasi dengan contingency plan, bukan hanya di Wuhan, Hubei tapi juga di luar provinsi juga," tandasnya.

Simak juga Forum Merdeka Barat 9 bertema "Antisipasi Penyebaran Corona" di link ini: https://www.youtube.com/watch?v=pkSR4AZKNUU .
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7486 seconds (0.1#10.140)