Penjemputan WNI di Wuhan Tunggu Persetujuan China
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah pusat melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terus berupaya mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan, China. Tercatat ada 250 WNI yang akan dijemput dengan pesawat milik TNI AU. Kendati demikian, keberangkatan tim tersebut harus menunggu persetujuan dari pemerintah China. (Baca juga: Soal Evakuasi WNI dari China, Jokowi Sebut 15 Kota di China Masih Ditutup)
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) AU Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (29/1/2020). "Itu kami belum bisa memastikan (skemanya), karena itu keputusan Pemerintah China yang nanti berdiskusi dengan Kemlu. Hingga sekarang masih dikoordinasikan terus bagaimana teknis pelaksanaannya," katanya.
Menurut dia, proses penjemputan itu harus ada persetujuan pemerintah China, karena daerah Wuhan tempat dimana wabah virus Corona berasal sudah diisolasi. Maka itu proses penjemputan oleh tim gabungan harus dikoordinasikan agar WNI dapat terselamatkan. "Nanti kita jemput dimana? Atau hanya sampai dimana? Itu nanti urusan pemerintah pusat. Yang jelas kami berangkat ketika ada perintah dari Panglima TNI setelah berkoordinasi dengan Kemlu, Kemenkes dan pusat," ujar Fajar. (Baca juga: Evakuasi WNI di China, TNI Siapkan Boeing 737 dan Hercules)
Terakhir dia mengatakan, sebelum berangkat semua tim gabungan harus terlebih dahulu menjalani pemeriksaan medis guna memastikan kesehatan agar terhindar dari virus tersebut. "Sebelum berangkat tentunya ada pemeriksaan dulu bagi kru pesawat. Harus yang sehat dan diberikan pengamanan proteksi diri berupa anti-virus dan sebagainya," kata Fajar.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) AU Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (29/1/2020). "Itu kami belum bisa memastikan (skemanya), karena itu keputusan Pemerintah China yang nanti berdiskusi dengan Kemlu. Hingga sekarang masih dikoordinasikan terus bagaimana teknis pelaksanaannya," katanya.
Menurut dia, proses penjemputan itu harus ada persetujuan pemerintah China, karena daerah Wuhan tempat dimana wabah virus Corona berasal sudah diisolasi. Maka itu proses penjemputan oleh tim gabungan harus dikoordinasikan agar WNI dapat terselamatkan. "Nanti kita jemput dimana? Atau hanya sampai dimana? Itu nanti urusan pemerintah pusat. Yang jelas kami berangkat ketika ada perintah dari Panglima TNI setelah berkoordinasi dengan Kemlu, Kemenkes dan pusat," ujar Fajar. (Baca juga: Evakuasi WNI di China, TNI Siapkan Boeing 737 dan Hercules)
Terakhir dia mengatakan, sebelum berangkat semua tim gabungan harus terlebih dahulu menjalani pemeriksaan medis guna memastikan kesehatan agar terhindar dari virus tersebut. "Sebelum berangkat tentunya ada pemeriksaan dulu bagi kru pesawat. Harus yang sehat dan diberikan pengamanan proteksi diri berupa anti-virus dan sebagainya," kata Fajar.
(cip)