Menhub Sebut Larangan Penerbangan Luar Negeri Ikut Rekomendasi WHO
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pemerintah hanya melarang penerbangan dari dan menuju Wuhan, China berkaitan dengan pencegahan virus Corona (2019-nCov) asal Wuhan. Menurutnya, pemerintah bersepakat untuk menjadikan rekomendasi World Health Organization (WHO) sebagai patokan kebijakan penerbangan.
“Kami kemarin mengadakan koordinasi intensif dengan Menkes (Menteri Kesehatan), Menpar (Menteri Pariwisata) untuk mengidentifikasi bagaimana pergerakan kita ke China. Pak Menkes jelas menyatakan saat ini hanya Wuhan yang diindentifikasi sebagai daerah yang harus dihindari dan Wuhan juga menutup (akses). Karena itu kita tidak ke Wuhan dan dari wuhan tidak ke kita,” ujar Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (28/1/2020). (Baca juga: Pemerintah Disarankan Bentuk Tim Khusus Tangani Virus Corona )
Namun, Budi melanjutkan, penerbangan menuju negara lain tetap dibuka karena pihaknya berpatokan pada rekomendasi WHO. Sehingga, jika nantinya WHO merekomendasikan hal lainnya, tentu pihaknya bersama dengan Menkes dan Menteri Luar Negeri (Menlu) akan membahas kemungkinan-kemungkinan lain.
“Karena kita satu bagian dari anggota WHO. Tentu kita mengikuti rekomendasi WHO,” terangnya.
Saat ditanya soal indikator lain pemerintah dalam mengubah kebijakan, Budi menegaskan bahwa pemerintah berpatokan pada rekomendasi WHO saja dan pemerintah satu suara akan hal itu.
“Ya satu saja, rekomendasi WHO. Solid. Karena saya pikir WHO terdiri dari orang yang punya kapasitas, kredibel, dan dia memang lembaga dunia yang kita ikuti,” tegas Budi.
Soal WNA atau WNI asal China yang masuk ke Indonesia, Budi mengaku sudah menugaskan petugas terkait untuk mengawasi orang yang berasal dari China dengan menggunakan thermal scanner dan alat-alat lainnya. Petugas front liner juga diwajibkan mengenakan masker tetapi petugas diminta untuk bertindak seperti biasa sebagai tuan rumah.
“Tapi ya lakukan as usual saja. Kita sebagai tuan rumah harus kooperatif,” ucapnya. (Baca juga: Cegah Virus Corona, MPR Dukung Penerbitan Travel Warning )
Terkait dengan kejadian suspect terduga Corona di Bandung, Budi menuturkan bahwa kebijakannya memang demikian dan soal itu menjadi kewenangan dari Kemenkes. Pihaknya juga meminta jajarannya berkoordinasi dengan Kemenkes di setiap bandara dan pelabuhan.
“Koordinasi dengan Kemenkes dan KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) di setiap bandara dan pelabuhan,” tandasnya.
“Kami kemarin mengadakan koordinasi intensif dengan Menkes (Menteri Kesehatan), Menpar (Menteri Pariwisata) untuk mengidentifikasi bagaimana pergerakan kita ke China. Pak Menkes jelas menyatakan saat ini hanya Wuhan yang diindentifikasi sebagai daerah yang harus dihindari dan Wuhan juga menutup (akses). Karena itu kita tidak ke Wuhan dan dari wuhan tidak ke kita,” ujar Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (28/1/2020). (Baca juga: Pemerintah Disarankan Bentuk Tim Khusus Tangani Virus Corona )
Namun, Budi melanjutkan, penerbangan menuju negara lain tetap dibuka karena pihaknya berpatokan pada rekomendasi WHO. Sehingga, jika nantinya WHO merekomendasikan hal lainnya, tentu pihaknya bersama dengan Menkes dan Menteri Luar Negeri (Menlu) akan membahas kemungkinan-kemungkinan lain.
“Karena kita satu bagian dari anggota WHO. Tentu kita mengikuti rekomendasi WHO,” terangnya.
Saat ditanya soal indikator lain pemerintah dalam mengubah kebijakan, Budi menegaskan bahwa pemerintah berpatokan pada rekomendasi WHO saja dan pemerintah satu suara akan hal itu.
“Ya satu saja, rekomendasi WHO. Solid. Karena saya pikir WHO terdiri dari orang yang punya kapasitas, kredibel, dan dia memang lembaga dunia yang kita ikuti,” tegas Budi.
Soal WNA atau WNI asal China yang masuk ke Indonesia, Budi mengaku sudah menugaskan petugas terkait untuk mengawasi orang yang berasal dari China dengan menggunakan thermal scanner dan alat-alat lainnya. Petugas front liner juga diwajibkan mengenakan masker tetapi petugas diminta untuk bertindak seperti biasa sebagai tuan rumah.
“Tapi ya lakukan as usual saja. Kita sebagai tuan rumah harus kooperatif,” ucapnya. (Baca juga: Cegah Virus Corona, MPR Dukung Penerbitan Travel Warning )
Terkait dengan kejadian suspect terduga Corona di Bandung, Budi menuturkan bahwa kebijakannya memang demikian dan soal itu menjadi kewenangan dari Kemenkes. Pihaknya juga meminta jajarannya berkoordinasi dengan Kemenkes di setiap bandara dan pelabuhan.
“Koordinasi dengan Kemenkes dan KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) di setiap bandara dan pelabuhan,” tandasnya.
(kri)