Demokrat Kritik Pernyataan Menkumham Soal Tanjung Priok

Rabu, 22 Januari 2020 - 14:42 WIB
Demokrat Kritik Pernyataan...
Demokrat Kritik Pernyataan Menkumham Soal Tanjung Priok
A A A
JAKARTA - Pernyataan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly yang menyebut Tanjung Priok, Jakarta Utara sebagai slum area (daerah kumuh) tempat tumbuh kembangnya kriminal menuai kritik dari berbagai kalangan. (Baca juga: Protes Dibilang Miskin dan Kumuh, Massa Priok Bersatu Geruduk Kemenkumham)

Anggota Komisi III Bidang Hukum DPR dari Fraksi Demokrat Santoso menilai, sebagai pejabat tinggi Negara, Yasonna seharusnya turut bertanggung jawab memperbaiki kondisi sosial, ekonomi, budaya, bukan sebaliknya memperkeruh kondisi sosial masyarakat dengan pernyataan kontraproduktif. (Baca juga: Tanjung Priok Lebih Aman Dibanding Menteng)

Politisi Demokrat dari daerah pemilihan (Dapil) Jakarta Utara ini dengan tegas mempertanyakan kenegarawanan Yasonna Laoly. Menurut dia, setiap ucapan yang dilontarkan seharusnya mempertimbangkan kondisi sosial masyarakat.

Oleh karenanya Santoso meminta Yasonna menarik kembali ucapannya seputar Tanjung Priok sebagai daerah miskin yang melahirkan premanisme dan kriminal sehingga menimbulkan polemik dan menyulut kemarahan warga Priok. “Bapak Yasonna harus tarik kembali ucapannya agar polemik ini tidak semakin panas,” tandas Santoso, Rabu (22/1/2020).

Santoso menambahkan, latar belakang Yasonna sebagai profesor kriminologi bukan menjadi dalil pembenar melontarkan sebuah pernyataan yang memiliki risiko menciptakan gesekan di masyarakat, terlebih yang bersangkutan adalah pembantu kepala negara yang notabene harus melayani kepentingan bangsa dan negara. “Baju menteri yang melekat di badan Pak Yasonna tidak bisa dilepas dengan mengatakan beliau seorang profesor kriminologi. Bukankah seorang menteri sehatusnya mengayomi msyarakat, menciptakan keteduhan, bukan sebaliknya menciptakan kegaduhan,” imbuhnya.

Yasonna menurut Santoso seharusnya mempertimbangkan sejarah sosial yang hidup di masyarakat Priok sebelum memberi penilaian. Apalagi melabeli dengan daerah miskin dan kriminal. Sejarah membuktikan bagaimana masyarakat Priok berani menentang rezim Orde Baru yang kemudian dikenal dengan peristiwa Tanjung Priok.

“Artinya warga Priok tidak pernah takut menentang kedzoliman, sekalipun itu harus berhadapan dengan penguasa. Apa susahnya meminta maaf dan mengakui kekhilafan. Pengakuan maaf toh tidak akan menurunkan derajat Pak Yasonna sebagai seorang menteri maupun profesor,” tutup Santoso
(cip)
Berita Terkait
Tolak KLB Deliserdang,...
Tolak KLB Deliserdang, Demokrat Jabar Ultimatum Kementerian Hukum dan HAM
Perkuat Bukti di MA,...
Perkuat Bukti di MA, Partai Demokrat Sambangi Kantor Kementerian Hukum dan HAM
Demokrat Akan Ajukan...
Demokrat Akan Ajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum ke PN Jakpus
Sederet Dugaan Pelanggaran...
Sederet Dugaan Pelanggaran Hukum dan HAM Kasus Mantan Pemain Sirkus OCI Temuan Kementerian HAM
Hinca: Jika KLB Tak...
Hinca: Jika KLB Tak Dibubarkan, Polisi dan Istana Biarkan Pelanggaran Hukum
Tolak KLB Sibolangit,...
Tolak KLB Sibolangit, Demokrat Sumut Tetap Loyal Pada AHY
Berita Terkini
Gaya Komunikasi Prabowo...
Gaya Komunikasi Prabowo Dinilai Lugas dan Nasionalistik
26 menit yang lalu
Kemensos Tekankan Peningkatan...
Kemensos Tekankan Peningkatan Jaminan Sosial di ICSWSS 2025
44 menit yang lalu
Prabowo: Jika Saya Tidak...
Prabowo: Jika Saya Tidak Berhasil, Jangan Harapkan Saya Mau Maju Lagi
52 menit yang lalu
Prabowo Ingatkan Sejarah...
Prabowo Ingatkan Sejarah Indonesia Selalu Diadu Domba dan Dipecah Belah
1 jam yang lalu
Mahfud MD: Menurut Hukum,...
Mahfud MD: Menurut Hukum, Kejaksaan Tidak Boleh Dikawal TNI
1 jam yang lalu
Majelis Masyayikh Susun...
Majelis Masyayikh Susun Sistem Penjamin Mutu Pendidikan Nonformal Pesantren
1 jam yang lalu
Infografis
Respons Rusia soal Trump...
Respons Rusia soal Trump Telepon Putin untuk Akhiri Perang Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved