APPF Jadi Forum Strategis bagi Kepentingan Nasional Indonesia

Minggu, 12 Januari 2020 - 22:05 WIB
APPF Jadi Forum Strategis bagi Kepentingan Nasional Indonesia
APPF Jadi Forum Strategis bagi Kepentingan Nasional Indonesia
A A A
AUSTRALIA - Kehadiran Indonesia di forum Asia Pasific Parliamentary Forum (APPF) ke 28 di Canberra Australia cukup strategis dalam ikut memperjuangkan kepentingan nasional. Dalam forum ini, Indonesia berpartisipasi aktif dalam memperjuangkan berbagai isu isu penting mulai politik, ekonomi, kesetaraan perempuan dan lainnya yang terjadi di Asia Pasifik. Selain itu delegasi parlemen Indonesia juga akan memanfaatkan forum tersebut untuk melakukan pertemuan dengan sejumlah negara Pasifik Selatan agar terbangun pemahaman yang sama terkait dinamika yang terjadi di Papua dan lainnya. Berikut petikan wawancaranya:

Apa yang istimewa dari APPF kali ini?
APPF ini adalah Asia Pasific Parliamentary Forum atau forum parlemen Asia Pasifik yaitu tempat pertemuan atau konferensi parlemen dari negara negara Asia Pasifik yang memang sudah lama diinisiasi, dulu yang pertama menginisiasi ini adalah Jepang dan sampai sekarang sudah tahun yang ke 28. Indonesia juga pernah menjadi host, termasuk aktif DPR RI dalam hal ini. Apalagi sekarang dalam menjalankan fungsi diplomasi parlemen, biasanya DPR juga memasukkan draft-draft resolusi terkait dengan tema tema yang ada yang biasanya dibagi dalam working group. Di bidang politik, ekonomi, woman parlementarian, dan lain-lain. Jadi APPF yang ke 28 di Canberra ini mengambil tema tentang partnership diantara parlemen di tahun 2020 ke atas. Beyond 2020. Kita melihatbahwa forum parlemen cukup banyak dan sekarang salah satu jalur juga untuk melakukan diplomasi. Saya kira Indonesia harus menjalankan diplomasi parlemen ini sebagai penguatan kepada kepentingan nasional. Ini bagian dari satu first track diplomacy sebetulnya. Tentu yang berada di ujung tombak itu Kementerian Luar Negeri tapi kita melihat itu tidak cukup. Harus didukung oleh parlemen, oleh masyarakat untuk people contact of diplomacy gitu. Jadi tema tema yang dibahas adalah seputar bagaimana membangun kemitraan di parlemen 2020 and beyond. Ini yang akan dibicarakan. Tentu akan ada sejumlah isu regional yang akan dibahas mulai tanggal 13 Januari besok, executive comittee akan mengagendakan itu dibawa ke dalam forum pleno.

Apa ada isu khusus yang dibawa delegasi Indonesia?
Sebenarnya kita mengikuti apa yang menjadi tema yang disediakan oleh tuan rumah dalam hal ini Parlemen Australia. Tapi kita juga dalam forum forum ini memanfaatkan untuk mengadakan pertemuan pertemuan bilateral dengan berbagai negara baik tuan rumah maupun negara negara lain. Disini akan hadir juga observer dari negara negara Pasifik Selatan. Saya kira ini salah satu forum yang bagus untuk menindaklanjuti Indonesia Pasific Parliamentary Partnership yang diselenggarakan 2018 dan kita akan selenggarakan lagi tahun ini. Kita akan bicara dengan parlemen negara negara Pasifik Selatan seperti Tuvalu, Tonga, Solomon Island, dan lain lain. Negara negara itu jangan dilihat sebagai negara yang mungkin dianggap tidak terlalu besar tapi sebenarnya mereka juga mempunyai suara. Dalam hal ini saya kira kita perlu merangkul mereka karena kita juga bagian dari Pasifik yang besar supaya mempunyai pemahaman yang sama terhadap dinamika yang terjadi di Papua dan lain lain.

Apa bedanya APPF kali ini dengan sebelumnya?
Kebanyakan itu networking, tematik ya. Kita kadang kadang tidak tahu sebelum kita masuk, di dalam dinamika perdebatannya seperti apa. Namun biasanya tidak banyak perdebatan seperti yang lalu kita pernah ada forum parlemen asia. Itu banyak sekali perdebatan karena banyak konflik disana. Antara India dengan Pakistan debatnya lama. Antara negara negara yang bertikai di Bangladesh, mungkin Myanmar dalam isu pengungsi Rohingya kemudian ada juga muncul isu seperti Palestina, Yaman Arab Saudi, dan lain lain ya. Jadi biasanya di forum ini lebih landai. Tidak semua negara di Asia ikut dalam APPF.

Harapan Anda dalam APPF kali ini apa?
Harapannya tentu kita membangun untuk kepentingan Indonesia. Kehadiran Indonesia sendiri sudah membuktikan di satu arti dari pihak Australia, duta besar kemarin menyampaikan kepada kita. Bahwa kehadiran kita di Canberra ini juga memberikan suatu encouragement kepada Australia yang sedang dilanda musibah kebakaran. Karena banyak juga mereka yang takut juga datang ke sini karena kebakaran itu. Tapi delegasi DPR tetap kita bilang akan hadir dan kita akan berpartisipasi aktif di forum APPF ke 28 ini.

Seberapa besar makna APPF bagi kepentingan nasional Indonesia?
Menurut saya cukup strategis. Karena tadi ada negara negara Pasifik yang datang sebagai observer karena memang kebetulan Australia juga di Pasifik. Deket dengan negara negara di Pasifik Selatan. Kita harus merangkul. Memang negara seperti Vanuatu tidak ikut. Kalau ikut saya kira bagus juga, kita bisa bicara. Biasanya kalau parlemen dengan parlemen bicara lebih leluasa ketimbang antara government to government.

Anda sendiri akan menyampaikan isu apa di forum APPF ini?
Saya mungkin akan lebih fokus pada masalah politic and security di kawasan Asia Pasifik. Karena masalah politic dan security ini kan isu isu yang aktual. Kita sendiri mengalami yang terjadi di Natuna. Belum lagi konflik konflik regional di Asia yang cukup banyak. Ini yang saya kira menjadi salah satu konsern kita dan menjadi bahan kita dengan melihat situasinya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8087 seconds (0.1#10.140)