Bicara di IVL, Bupati Jayapura Paparkan Peran Strategis Distrik
A
A
A
JAKARTA - Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw menyebut distrik memiliki peran penting dalam penguatan peran sebagai sentra pembangunan di Jayapura, Papua. Menurut dia, distrik bisa menjembatani segala hal antara pemerintah dan masyarakat.
Hal itu disampaikan Mathius dalam Indonesia Visionary Leader season 6 yang digelar SINDO Media di Gedung SINDO, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
"Pembangunan di Papua selama ini terkesan satu arah sehingga partisipasi masyarakat rendah. Karena itu, kita turunkan penanganan pembangunan ini lebih dekat lagi ke masyarakat, sehingga distrik menjadi pusat supaya lebih dekat. Karena distrik membawahi sekian kampung supaya itu bisa ditangani oleh tim distrik yang solid dan kuat dari berbagai latar belakang," tutur Mathius.
Mathius menjelaskan, distrik sebagai sentra pembangunan diharapkan dapat menjadi pusat pelayanan dasar, pusat data informasi dan pengetahuan, pusat pemberdayaan masyarakat adat, pusat inovasi dan wirausaha hingga pusat pertumbuhan ekonomi.
Namun, kata dia, beberapa distrik kurang maksimal dalam menjalankan perannya. Itu terjadi karena kebanyakan pimpinan distrik dipegang oleh orang yang bekerja dikedinasan.
"Memang masih kurang, belum maksimal. Karena mungkin kepala distriknya kan selama ini bagian dari OPD atau bagian dari dinas atau badan yang ada di kabupaten, dia sama dengan seperti itu," tuturnya.
Menurut dia, tidak heran jika akhirnya kepala distrik berpikir sektoral. Tetapi dia yakin berbeda apalabila kepala distrik diberikan kewenangan lebih besar.
"Sebagai kepala pemerintahan tapi juga sebagai kepala wilayah supaya bisa mengekekusi program-program atau kebijakan-kebijakan yang baik disepakati bersama-sama," tambahnya.
Mathius menegaskan kesiapannya bersama pemerintah pusat untuk memecahkan persoalan ini. "Harus turun tangan ke bawah supaya distrik bisa berfungsi untuk bisa menyelesaikan masalah-masalah setempat demi memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat," tuturnya.
Hal itu disampaikan Mathius dalam Indonesia Visionary Leader season 6 yang digelar SINDO Media di Gedung SINDO, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
"Pembangunan di Papua selama ini terkesan satu arah sehingga partisipasi masyarakat rendah. Karena itu, kita turunkan penanganan pembangunan ini lebih dekat lagi ke masyarakat, sehingga distrik menjadi pusat supaya lebih dekat. Karena distrik membawahi sekian kampung supaya itu bisa ditangani oleh tim distrik yang solid dan kuat dari berbagai latar belakang," tutur Mathius.
Mathius menjelaskan, distrik sebagai sentra pembangunan diharapkan dapat menjadi pusat pelayanan dasar, pusat data informasi dan pengetahuan, pusat pemberdayaan masyarakat adat, pusat inovasi dan wirausaha hingga pusat pertumbuhan ekonomi.
Namun, kata dia, beberapa distrik kurang maksimal dalam menjalankan perannya. Itu terjadi karena kebanyakan pimpinan distrik dipegang oleh orang yang bekerja dikedinasan.
"Memang masih kurang, belum maksimal. Karena mungkin kepala distriknya kan selama ini bagian dari OPD atau bagian dari dinas atau badan yang ada di kabupaten, dia sama dengan seperti itu," tuturnya.
Menurut dia, tidak heran jika akhirnya kepala distrik berpikir sektoral. Tetapi dia yakin berbeda apalabila kepala distrik diberikan kewenangan lebih besar.
"Sebagai kepala pemerintahan tapi juga sebagai kepala wilayah supaya bisa mengekekusi program-program atau kebijakan-kebijakan yang baik disepakati bersama-sama," tambahnya.
Mathius menegaskan kesiapannya bersama pemerintah pusat untuk memecahkan persoalan ini. "Harus turun tangan ke bawah supaya distrik bisa berfungsi untuk bisa menyelesaikan masalah-masalah setempat demi memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat," tuturnya.
(dam)