Himayatuddin Muhammad Saidi Jadi Pahlawan Nasional, Begini Profilnya
A
A
A
JAKARTA - Himayatuddin Muhammad Saidi (Oputa Yii Ko) adalah salah satu tokoh yang diberikan gelar pahlawan nasional hari ini. Gelar itu berdasarkan keputusan presiden (Keppres) Nomor 120/TK/2019 tertanggal 7 November 2019.
Dia tidak sekadar menjabat sebagai Sultan dalam sejarah Kesultanan Buton, Sulawesi Tenggara. Saat itu, dia juga sosok pejuang gerilyawan yang menentang penjajahan Belanda di wilayah Kesultanan Buton.
Dia berkuasa selama dua periode sebagai Sultan Buton ke-20 pada 1752-1755 dan ke-23 pada 1760-1763. Selama itu, dia hanya menghabiskan waktunya untuk menentang dan melawan kekuasaan pemerintah Belanda. (Baca juga: Kiai Masjkur Dikenal Panglima Laskar Sabilillah Pertempuran Surabaya )
Kebenciannya terhadap kaum penjajah, mengobarkan semangat perlawanan hingga harus keluar masuk kawasan hutan, mengatur strategi melawan pendudukan pemerintah Belanda di Buton dari dalam hutan. (Baca juga: Dr Sardjito Penerima Gelar Pahlawan, Ini Profilnya )
Dia pun dinobatkan sebagai Oputa Yi Koo oleh pihak Kesultanan Buton karena sukses mengusir kaum penjajah di tanah Buton. Gelar itu bemakna raja atau penguasa yang bergerilya melawan penjajah di dalam hutan.
Dia tidak sekadar menjabat sebagai Sultan dalam sejarah Kesultanan Buton, Sulawesi Tenggara. Saat itu, dia juga sosok pejuang gerilyawan yang menentang penjajahan Belanda di wilayah Kesultanan Buton.
Dia berkuasa selama dua periode sebagai Sultan Buton ke-20 pada 1752-1755 dan ke-23 pada 1760-1763. Selama itu, dia hanya menghabiskan waktunya untuk menentang dan melawan kekuasaan pemerintah Belanda. (Baca juga: Kiai Masjkur Dikenal Panglima Laskar Sabilillah Pertempuran Surabaya )
Kebenciannya terhadap kaum penjajah, mengobarkan semangat perlawanan hingga harus keluar masuk kawasan hutan, mengatur strategi melawan pendudukan pemerintah Belanda di Buton dari dalam hutan. (Baca juga: Dr Sardjito Penerima Gelar Pahlawan, Ini Profilnya )
Dia pun dinobatkan sebagai Oputa Yi Koo oleh pihak Kesultanan Buton karena sukses mengusir kaum penjajah di tanah Buton. Gelar itu bemakna raja atau penguasa yang bergerilya melawan penjajah di dalam hutan.
(pur)