Bambang Soesatyo Berharap Golkar Lakukan Rebranding
Bambang Soesatyo Berharap Golkar Lakukan Rebranding
A
A
A
JAKARTA - Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo berharap partainya untuk mengubah citra atau rebranding. Strategi itu dinilainya penting agar Golkar mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang tidak bisa dibendung.
Pria yang biasa disapa Bamsoet itu menyebut kemajuan teknologi memaksa untuk mengesampingkan cara-cara yang tradisional yang sudah sepatutnya ditinggalkan.
"Ke depan kita tidak lagi membutuhkan biaya besar untuk memasang billboard, memasang iklan di media cetak maupun di radio, semua sarana ada dalam genggaman, ada dalam kantong, ada dalam saku," ujar Bamsoet dalam berbicara dalam diskusi publik bertajuk Akselerasi Partai Politik Untuk Indonesia Maju di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2019). (Baca Juga: Golkar Bilang Tak Akan Biarkan Jokowi Sendirian Berantas Korupsi)
Golkar, kata Bamsoet, juga harus memikirkan bagaimana berkampanye mempengaruhi alam pikir anak-anak milenial dengan cara-cara mereka. Hal itu dikatakannya penting agar Partai Golkar agar tidak dianggap sebagai partai jadul.
"Jadi sudah saatnya parpol termasuk Golkar melakukan rebranding dengan bahasa-bahasa milenial. Karena tahun 2024 diperkirakan lebih dari setengah pemilih adalah anak-anak muda ini yang menjadi perhatian kita," tutur Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu.
Pria yang biasa disapa Bamsoet itu menyebut kemajuan teknologi memaksa untuk mengesampingkan cara-cara yang tradisional yang sudah sepatutnya ditinggalkan.
"Ke depan kita tidak lagi membutuhkan biaya besar untuk memasang billboard, memasang iklan di media cetak maupun di radio, semua sarana ada dalam genggaman, ada dalam kantong, ada dalam saku," ujar Bamsoet dalam berbicara dalam diskusi publik bertajuk Akselerasi Partai Politik Untuk Indonesia Maju di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2019). (Baca Juga: Golkar Bilang Tak Akan Biarkan Jokowi Sendirian Berantas Korupsi)
Golkar, kata Bamsoet, juga harus memikirkan bagaimana berkampanye mempengaruhi alam pikir anak-anak milenial dengan cara-cara mereka. Hal itu dikatakannya penting agar Partai Golkar agar tidak dianggap sebagai partai jadul.
"Jadi sudah saatnya parpol termasuk Golkar melakukan rebranding dengan bahasa-bahasa milenial. Karena tahun 2024 diperkirakan lebih dari setengah pemilih adalah anak-anak muda ini yang menjadi perhatian kita," tutur Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu.
(dam)
Explore More