Jumatan Bareng Mendikbud Nadiem, Mitra Gojek: Kita Saling Mendukung
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Hal itu diungkapkan mitra driver Gojek, Mulyono dan Endang Irawan, saat melaksanakan salat Jumat bersama Nadiem di Kompleks Kemendikbud.
Meski sudah tidak saling bekerja sama, semangat persaudaraan dan saling mendukung tetap dijaga. ”Pak Nadiem itu atasan saya, jenderal saya. Sudah seharusnya saya mendukung Pak Nadiem dengan jabatan di pemerintahan,” kata Endang, mitra driver roda dua Gojek Jumat (25/10/2019).
Meski pertemuan hanya berlangsung sekitar 10 menit, kata Endang, sudah cukup untuk berkomunikasi dan saling memberikan semangat. ”Walaupun sudah jadi menteri Pak Nadiem tetap ramah dan komunikatif,” ucapnya soal kesan pertemuan. (Baca juga: Jadi Mendikbud, Jokowi Minta Nadiem Makarim Buat Terobosan Soal SDM)
Selain mendukung, Endang mengaku turut mendoakan agar Nadiem bisa membawa pendidikan di Indonesia lebih baik ke depannya. Ini bukan kali pertama Endang bertemu dengan Nadiem secara langsung. Bedanya, sekarang Nadiem sudah bukan sebagai pimpinan Gojek lagi.
Atas dasar itu dirinya juga mengatakan kepada Nadiem agar tetap semangat meskipun mungkin ada pihak yang masih meragukan. ”Biasa lah pasti ada (nada) yang sumbang-sumbang. Justru bagi saya, omongan sumbang ke Pak Nadiem itu sebagai bentuk kesuksesan kepempimpinan beliau,” tegasnya. (Baca juga: Ini Wajah Baru dan Lama Kabinet Indonesia Maju yang Akan Banyak Disorot Publik)
Sebagai mitra driver Gojek sejak 2015, Endang mengaku Nadiem banyak memberikan terobosan selama masih memimpin perusahaan. Terutama berkaitan dengan kesejahteraan.
Menurut Endang, kesejahteraan tidak melulu soal pendapatan uang harian. Hal tersebut dibuktikan Endang yang sanggup membangun pesantren di Kampung Babakan, Ciomas, Bogor.
”Saya namakan Pondok Pesantren Bina Gojek. Dulu santrinya hanya 20 orang tapi sekarang berkembang sampai 120 santri,” kata dia.
Endang memang merupakan salah satu contoh mitra teladan Gojek. Mitra teladan lain yang juga berkesempatan bertemu Nadiem adalah Mulyono. Julukannya 001 sebab merupakan mitra Gojek pertama sebelum terus berkembang hingga sebesar sekarang.
”Saya sudah beberapa kali ketemu Mas Nadiem. Nggak berubah. Tetap bersahaja. Setiap ketemu pasti dipeluk. Sudah jadi menteri saja begitu tadi saya dipeluk,” kata Mulyono. (Baca juga: Bergerak 'Out of The Box' Nadiem Berpeluang Jadi Media Darling dan Kontroversial)
Bukti tidak ada yang berubah, kata Mulyono, ketika bertemu seusai salat Jumat yang sama-sama mengenakan pakai batik. ”Saya juga pakai batik. Jadi kita sama,” ucapnya.
Dirinya mengaku turut bangga Nadiem menjadi menteri. ”Itu menandakan Pak Jokowi percaya sama Nadiem sebagai sosok yang menurut saya pribadi, jenius,” ungkapnya.
Meski sudah tidak saling bekerja sama, semangat persaudaraan dan saling mendukung tetap dijaga. ”Pak Nadiem itu atasan saya, jenderal saya. Sudah seharusnya saya mendukung Pak Nadiem dengan jabatan di pemerintahan,” kata Endang, mitra driver roda dua Gojek Jumat (25/10/2019).
Meski pertemuan hanya berlangsung sekitar 10 menit, kata Endang, sudah cukup untuk berkomunikasi dan saling memberikan semangat. ”Walaupun sudah jadi menteri Pak Nadiem tetap ramah dan komunikatif,” ucapnya soal kesan pertemuan. (Baca juga: Jadi Mendikbud, Jokowi Minta Nadiem Makarim Buat Terobosan Soal SDM)
Selain mendukung, Endang mengaku turut mendoakan agar Nadiem bisa membawa pendidikan di Indonesia lebih baik ke depannya. Ini bukan kali pertama Endang bertemu dengan Nadiem secara langsung. Bedanya, sekarang Nadiem sudah bukan sebagai pimpinan Gojek lagi.
Atas dasar itu dirinya juga mengatakan kepada Nadiem agar tetap semangat meskipun mungkin ada pihak yang masih meragukan. ”Biasa lah pasti ada (nada) yang sumbang-sumbang. Justru bagi saya, omongan sumbang ke Pak Nadiem itu sebagai bentuk kesuksesan kepempimpinan beliau,” tegasnya. (Baca juga: Ini Wajah Baru dan Lama Kabinet Indonesia Maju yang Akan Banyak Disorot Publik)
Sebagai mitra driver Gojek sejak 2015, Endang mengaku Nadiem banyak memberikan terobosan selama masih memimpin perusahaan. Terutama berkaitan dengan kesejahteraan.
Menurut Endang, kesejahteraan tidak melulu soal pendapatan uang harian. Hal tersebut dibuktikan Endang yang sanggup membangun pesantren di Kampung Babakan, Ciomas, Bogor.
”Saya namakan Pondok Pesantren Bina Gojek. Dulu santrinya hanya 20 orang tapi sekarang berkembang sampai 120 santri,” kata dia.
Endang memang merupakan salah satu contoh mitra teladan Gojek. Mitra teladan lain yang juga berkesempatan bertemu Nadiem adalah Mulyono. Julukannya 001 sebab merupakan mitra Gojek pertama sebelum terus berkembang hingga sebesar sekarang.
”Saya sudah beberapa kali ketemu Mas Nadiem. Nggak berubah. Tetap bersahaja. Setiap ketemu pasti dipeluk. Sudah jadi menteri saja begitu tadi saya dipeluk,” kata Mulyono. (Baca juga: Bergerak 'Out of The Box' Nadiem Berpeluang Jadi Media Darling dan Kontroversial)
Bukti tidak ada yang berubah, kata Mulyono, ketika bertemu seusai salat Jumat yang sama-sama mengenakan pakai batik. ”Saya juga pakai batik. Jadi kita sama,” ucapnya.
Dirinya mengaku turut bangga Nadiem menjadi menteri. ”Itu menandakan Pak Jokowi percaya sama Nadiem sebagai sosok yang menurut saya pribadi, jenius,” ungkapnya.
(cip)