Bakal Jadi Jubir Wapres, Ini Profil Masduki dan Cholil Nafis

Kamis, 24 Oktober 2019 - 12:32 WIB
Bakal Jadi Jubir Wapres, Ini Profil Masduki dan Cholil Nafis
Bakal Jadi Jubir Wapres, Ini Profil Masduki dan Cholil Nafis
A A A
JAKARTA - Ulama Nahdlatul Ulama (NU), KH Masduki Baidlowi dan KH Muhammad Cholil Nafis disebut-sebut bakal menduduki posisi strategis sebagai Juru Bicara (Jubir) Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Selama ini, keduanya memang dikenal dekat dengan Ma'ruf Amin.

Masduki Badlowi sempat tercatat sebagai anggota DPR pada kabinet Indonesia Bersatu tahun 2004-2009. Pria kelahiran Bangkalan, 20 Juli 1958 ini semasa mudanya aktif mengikuti beberapa organisasi NU yang mampu mengantarkannya duduk di kursi rakyat bahkan sebagai Ketua Komisi X DPR-RI.

(Baca juga: Masduki Baidlowi dan Cholil Nafis Bakal Jadi Jubir Wapres)

Dalam organisasi yang ia ikuti, ia sempat menjabat sebagai Wakil Sekjen PBNU pada tahun 1999 hingga tahun 2004. Tak hanya itu, ia juga sempat menjabat sebagai Ketua Forum Komunikasi Alumni (FOKSIKA) PMII pada tahun 2002-2004.

Sementara Cholil Nafis mengungkapkan, sudah sejak dulu diminta membantu Ma'ruf Amin, baik di PBNU maupun Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Bareng-bareng bahsul masail tahun 2000-an sudah bareng sama Kiai. Keputusan-keputusan munas, kiai di Suriyah (PBNU), saya di bahsul masail," jelas Cholil Nafis, Kamis (24/10/2019).

"Kemudian saya ditarik di MUI Pusat juga Kiai (Ma'ruf) yang menarik. Ya Kiai kemana, saya memang sering belajar ke beliau, ngaji ke beliau. Ya beliau ngajari saya dan hal-hal yang spesifik minta tolong, namanya saya yang muda ya saya yang ngerjain. Gitu," sambungnya.

Ulama muda kelahiran Sampang, 1 Juni 1975 ini mengaku sering diminta ceramah oleh Kiai Ma'ruf, termasuk ketika haul Syech Nawawi di Serang, Banten. "Ya saya murid ke guru lah kalau sama Kiai (Ma'ruf Amin) itu,' tuturnya.

Namun, terkait posisi sebagai jubir wapres, Kiai Cholil Nafis mengaku belum ada pemintaan secara khusus. Hanya saja, diakuinya, menjelang pelantikan Kiai Ma'ruf Amin sebagai wapres pada 20 Oktober 2019 lalu, dirinya selama dua hari juga diminta mendampingi Kiai Ma'ruf Amin saat menerima wawancara dengan media.

"Jelang pelantikan dua hari itu, Jumat dan Sabtu, saya diminta mendampingi. Diajak ngobrol, diskusi, bicara suasana terbaru. Kiai itu meskipun sepuh, itu seperti tradisi bahsul masail, enggak ada tua, muda. Itu saja yang saya alami," katanya.

Kiai Nafis menegaskan, meski belum ada permintaan khusus sebagai jubir wapres, sebagai murid, dirinya menegaskan akan selalu samikna waatokna atau mendengarkan dan menuruti apa yang diinginkan atau diperintahkan Kiai Ma'ruf Amin.

"Disuruh urus MUI, saya urus MUI. Disuruh ngurus umat melalui pesantren dan ceramah, ya saya ceramah. Sewaktu-waktu diperlukan Kiai karena Kiai sekarang dibutuhkan untuk mengurus bangsa, ya sebagai murid saya siap saja," katanya.

Dirinya juga membenarkan bahwa Kiai Masduki Baidlowi telah diminta secara kkhusus sebagai jubir. "Kalau Cak Duki sudah pernah diomongi, tapi kan semua nunggu definitif," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5488 seconds (0.1#10.140)