Kembali Jabat Menko Maritim, Luhut Diberi Tambahan Tugas Urus Investasi
A
A
A
JAKARTA - Kementerian bidang Kemaritiman dipastikan akan megalami perubahan nomenklatur. Luhut Binsar Panjaitan yang dipercayai kembali menduduki jabatan tersebut akan mendapat tugas baru yakni mengurus investasi.
“Tadi saya dipanggil presiden, dibrief untuk tugas saya ke depan. Jadi nanti menangani mengenai maritim dan investasi,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Saat dikonfirmasi soal perubahan nomenklatur tersebut, dia menggan menjawabnya. “Biar Pak Presiden yang umumkan. Saya hanya beritahu sebatas yang saya dibrief presiden,” tuturnya. (Baca juga: Malam, Giliran Luhut Binsar Panjaitan Merapat ke Istana)
Dia mengaku diberikan arahan agar menuntaskan masalah-masalah berkaitan dengan investasi. Baik investasi petrochemical, B20, B30 dan lainnya.
“Sehingga impor migas kita bisa kita kurangi. Yang sekarang jumlahnya masih besar, Rp300 triliun. Tadi saya lapor presiden B20 itu per September lebih dari 20% kita kurangi impor energi. Kalau kita setia terhadap program B30 dan seterusnya dalam 2-3 tahun ke depan saya pikir kita akan kurangi sangat signifikan impor energi dari luar,” pungkasnya.
“Tadi saya dipanggil presiden, dibrief untuk tugas saya ke depan. Jadi nanti menangani mengenai maritim dan investasi,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Saat dikonfirmasi soal perubahan nomenklatur tersebut, dia menggan menjawabnya. “Biar Pak Presiden yang umumkan. Saya hanya beritahu sebatas yang saya dibrief presiden,” tuturnya. (Baca juga: Malam, Giliran Luhut Binsar Panjaitan Merapat ke Istana)
Dia mengaku diberikan arahan agar menuntaskan masalah-masalah berkaitan dengan investasi. Baik investasi petrochemical, B20, B30 dan lainnya.
“Sehingga impor migas kita bisa kita kurangi. Yang sekarang jumlahnya masih besar, Rp300 triliun. Tadi saya lapor presiden B20 itu per September lebih dari 20% kita kurangi impor energi. Kalau kita setia terhadap program B30 dan seterusnya dalam 2-3 tahun ke depan saya pikir kita akan kurangi sangat signifikan impor energi dari luar,” pungkasnya.
(kri)