Prabowo Jadi Menhan, Pengamat: Tak ada Kawan dan Lawan Abadi dalam Politik
A
A
A
JAKARTA - Kehadiran Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto memenuhi panggilan Presiden Jokowi ke Istana Merdeka membuka tabir tentang rumor yang berkembang selama ini bahwa Gerindra telah memutuskan bergabung ke pemerintahan Jokowi-KH. Ma'ruf Amin.
Direktur Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin mengatakan, jika Prabowo dipanggil istana artinya Jokowi memperkenalkan mantan Danjen Kopassus itu akan menjadi menterinya.
"Hampir 99% jadi (menteri). Menteri Pertahanan," kata Ujang saat dihubungi Sindonews, Senin (21/10/2019). (Baca juga: Prabowo Merapat ke Istana, Gerindra Masuk Koalisi Pemerintah? )
Ujang mengatakan, dengan kesediaan Prabowo bergabung ke pemerintahan Jokowi-Ma'ruf membuat politik semakin dinamis. Katanya, dahulu Prabowo dan Jokowi berseteru karena kepentingan berbeda. Sekarang, keduanya berkawan karena memiliki kepentingan yang sama. (Baca juga: 99% Prabowo Berpeluang Jadi Menteri, Pengamat: Santer Terdengar Menhan )
"Tak ada kawan dan lawan abadi dalam politik. Setidaknya berlaku dalam hubungan Jokowi dengan Prabowo.Yang ada hanya kepentingan," tandasnya.
Direktur Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin mengatakan, jika Prabowo dipanggil istana artinya Jokowi memperkenalkan mantan Danjen Kopassus itu akan menjadi menterinya.
"Hampir 99% jadi (menteri). Menteri Pertahanan," kata Ujang saat dihubungi Sindonews, Senin (21/10/2019). (Baca juga: Prabowo Merapat ke Istana, Gerindra Masuk Koalisi Pemerintah? )
Ujang mengatakan, dengan kesediaan Prabowo bergabung ke pemerintahan Jokowi-Ma'ruf membuat politik semakin dinamis. Katanya, dahulu Prabowo dan Jokowi berseteru karena kepentingan berbeda. Sekarang, keduanya berkawan karena memiliki kepentingan yang sama. (Baca juga: 99% Prabowo Berpeluang Jadi Menteri, Pengamat: Santer Terdengar Menhan )
"Tak ada kawan dan lawan abadi dalam politik. Setidaknya berlaku dalam hubungan Jokowi dengan Prabowo.Yang ada hanya kepentingan," tandasnya.
(pur)