4 Poin Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Diprediksi Aman dan Lancar
A
A
A
JAKARTA - Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih yakni Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin pada Minggu siang atau sore, diprediksi berlangsung lancar dan aman.
Direktur Pusat Studi Politik dan Keamanan Unpad, Bandung, Muradi mengatakan, setidaknya ada 4 sebab pelantikan tersebut akan berlangsung aman. Pertama, titik kulminasi massa sudah berakhir pada akhir November lalu.
"Karenanya tidak akan ada lagi kulminasi massa di Jakarta pada esok hari," kata Muradi di Jakarta, Sabtu (19/10/2019).
Kedua lanjut Muradi, soal ancaman teror dalam tiga bulan terakhir juga sudah dilakukan antisipasi dengan penyisiran, sehingga potensi para teroris melakukan aksi bom dan sebagainya terbilang kecil.
"Terkait kasus terakhir penusukan Menko Polhukam Wiranto di Pandeglang, Banten, polisi juga telah melakukan penyisiran para teroris ini," kata Muradi.
Ketiga menurut Muradi, secara politik konsolidasi di parlemen juga sudah selesai, mengingat Partai Gerindra dan Demokrat sudah mulai merapat ke koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
"Hanya 1 partai saja yang di luar pemerintahan, yakni PKS," ujar Muradi tentang fraksi yang memiliki 50 dari 575 kursi di DPR ini.
Keempat lanjut Muradi, dari sudut pemberitaan, pola media mainstream sudah tidak terpolarisasi lagi, sehingga tidak ada target menggagalkan pelantikan.
"Media-media mainstream hanya akan menampilkan berbagai evaluasi atau kritik untuk diangkat ke publik," ujarnya.
Dia menambahkan, jika pelantikan gagal, maka yang marah tidak hanya polisi saja, tetapi yang paling utama adalah TNI. "Bahkan ini adalah hajatnya TNI," tandasnya.
Direktur Pusat Studi Politik dan Keamanan Unpad, Bandung, Muradi mengatakan, setidaknya ada 4 sebab pelantikan tersebut akan berlangsung aman. Pertama, titik kulminasi massa sudah berakhir pada akhir November lalu.
"Karenanya tidak akan ada lagi kulminasi massa di Jakarta pada esok hari," kata Muradi di Jakarta, Sabtu (19/10/2019).
Kedua lanjut Muradi, soal ancaman teror dalam tiga bulan terakhir juga sudah dilakukan antisipasi dengan penyisiran, sehingga potensi para teroris melakukan aksi bom dan sebagainya terbilang kecil.
"Terkait kasus terakhir penusukan Menko Polhukam Wiranto di Pandeglang, Banten, polisi juga telah melakukan penyisiran para teroris ini," kata Muradi.
Ketiga menurut Muradi, secara politik konsolidasi di parlemen juga sudah selesai, mengingat Partai Gerindra dan Demokrat sudah mulai merapat ke koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
"Hanya 1 partai saja yang di luar pemerintahan, yakni PKS," ujar Muradi tentang fraksi yang memiliki 50 dari 575 kursi di DPR ini.
Keempat lanjut Muradi, dari sudut pemberitaan, pola media mainstream sudah tidak terpolarisasi lagi, sehingga tidak ada target menggagalkan pelantikan.
"Media-media mainstream hanya akan menampilkan berbagai evaluasi atau kritik untuk diangkat ke publik," ujarnya.
Dia menambahkan, jika pelantikan gagal, maka yang marah tidak hanya polisi saja, tetapi yang paling utama adalah TNI. "Bahkan ini adalah hajatnya TNI," tandasnya.
(maf)