Rakornas II Aliansi Relawan Jokowi Keluarkan Enam Butir Rekomendasi
A
A
A
JAKARTA - Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) siap mengawal kelancaran pelantikan Jokowi-KH Ma’ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden pada Minggu (20/10/2019) mendatang.
Hal itu menjadi satu dari enam rekomendasi hasil Rapat Kordinasi (Rakornas) II ARJ di Jakarta, Minggu (13/10/2019).
"Kami mengeluarkan enam rekomendasi politik yang menjadi keputusan relawan dalam rangka mensukseskan jalannya Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Amin, serta ikut mengawal program-program Nawacita II," terang Kordinator ARJ Aidil Fitri, Senin (14/10/2019).
Selain siap menyukseskan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, rekomendasi lainnya yaitu menyukseskan visi-misi dan program-program kerja Jokowi-Amin lima tahun ke depan, mengusulkan Penanggung Jawab HR Haidar Alwi sebagai calon menteri. ARJ juga siap bersama Jokowi melawan radilkalisme, intoleransi, terorisme dan rasisme.
Poin kelima yakni mendukung dan siap mensosialidasikan kebijakan pemerintah untuk pemindahan ibukota baru. Dan terakhir, mendukung lima poin visi Indonesia Maju dengan melanjutkan pembangunan infrastruktur, pembangunan SDM, pemangkasan izin yang menghambat investasi, reformasi birokrasi dan penggunaan APBN tepat sasaran.
"Alhamdulillah Rakornas II ARJ sukses dan rekomendasi ini berlaku bagi 900 anggota organ relawan yang tergabung di ARJ. Semua relawan dan pendukung Jokowi-Amin harus mensukseskan pemerintahan Jokowi-Amin selama lima tahun kedepan," tandas Aidil Fitri yang juga Ketua Umum Forum Relawan Demokrasi (Foreder) ini.
Sementara itu, Haidar Alwi mengatakan, perkembangan radikalisme di kampus-kampus sudah sangat parah. Kelompok ini bukan saja ada di sana, tapi mereka juga menguasainya. Sel-sel radikal di dunia pendidikan berkembang dan sudah menyebar kemana-mana.
"Saat ini sudah ASN, dosen dan mahasiswa di Indonesia banyak yang terpapar dan mendukung radikalisme. Parahnya lagi, sasaran utama mereka adalah kampus-kampus negeri yang punya nama besar mulai dari UI, ITB, IPB dan lainnya," kata Haidar Alwi.
Haidar Alwi mengingatkan para relawan dan pendukung Jokowi bersama-sama secara kompak melawan dan menangkal paham radikalisme agama ini.
"Kenapa para ulama dunia juga mendukung Jokowi? Kata para ulama secara garis besarnya, Jokowi yang berani membubarkan HTI yang mana gerakannya di seluruh dunia banyak ditolak dan dibubarkan di 63 negara," jelasnya.
Hal itu menjadi satu dari enam rekomendasi hasil Rapat Kordinasi (Rakornas) II ARJ di Jakarta, Minggu (13/10/2019).
"Kami mengeluarkan enam rekomendasi politik yang menjadi keputusan relawan dalam rangka mensukseskan jalannya Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Amin, serta ikut mengawal program-program Nawacita II," terang Kordinator ARJ Aidil Fitri, Senin (14/10/2019).
Selain siap menyukseskan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, rekomendasi lainnya yaitu menyukseskan visi-misi dan program-program kerja Jokowi-Amin lima tahun ke depan, mengusulkan Penanggung Jawab HR Haidar Alwi sebagai calon menteri. ARJ juga siap bersama Jokowi melawan radilkalisme, intoleransi, terorisme dan rasisme.
Poin kelima yakni mendukung dan siap mensosialidasikan kebijakan pemerintah untuk pemindahan ibukota baru. Dan terakhir, mendukung lima poin visi Indonesia Maju dengan melanjutkan pembangunan infrastruktur, pembangunan SDM, pemangkasan izin yang menghambat investasi, reformasi birokrasi dan penggunaan APBN tepat sasaran.
"Alhamdulillah Rakornas II ARJ sukses dan rekomendasi ini berlaku bagi 900 anggota organ relawan yang tergabung di ARJ. Semua relawan dan pendukung Jokowi-Amin harus mensukseskan pemerintahan Jokowi-Amin selama lima tahun kedepan," tandas Aidil Fitri yang juga Ketua Umum Forum Relawan Demokrasi (Foreder) ini.
Sementara itu, Haidar Alwi mengatakan, perkembangan radikalisme di kampus-kampus sudah sangat parah. Kelompok ini bukan saja ada di sana, tapi mereka juga menguasainya. Sel-sel radikal di dunia pendidikan berkembang dan sudah menyebar kemana-mana.
"Saat ini sudah ASN, dosen dan mahasiswa di Indonesia banyak yang terpapar dan mendukung radikalisme. Parahnya lagi, sasaran utama mereka adalah kampus-kampus negeri yang punya nama besar mulai dari UI, ITB, IPB dan lainnya," kata Haidar Alwi.
Haidar Alwi mengingatkan para relawan dan pendukung Jokowi bersama-sama secara kompak melawan dan menangkal paham radikalisme agama ini.
"Kenapa para ulama dunia juga mendukung Jokowi? Kata para ulama secara garis besarnya, Jokowi yang berani membubarkan HTI yang mana gerakannya di seluruh dunia banyak ditolak dan dibubarkan di 63 negara," jelasnya.
(shf)