TNI dan Polri Diharapkan Sinergi Jaga Stabilitas Negara
A
A
A
JAKARTA - Doa dan dukungan kesembuhan Menko Polhukam Wiranto terus mengalir. Mulai dari rekan kerja di kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK), hingga masyarakat yang tergabung dalam organisasi, silih berganti berdatangan ke RSPAD untuk menjenguk Wiranto.
Diketahui, Wiranto telah menjalani operasi pemotongan usus, akibat insiden penusukan di Pandeglang, Banten pada Kamis 10 Oktober 2019.
Rouli Turedo Octara Ketua Barisan Muda Indonesia sangat prihatin atas kejadian yang menimpa Menko Polhukam Wiranto. Rouli bersama rombongan datang menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto untuk menyampaikan langsung rasa simpatinya.
"Kondisi Pak Wiranto terus mambaik, dan tadi kita diterima keluarga dan kita menyampaikan turut prihatin terhadap kejadian penusukan Menko Polhukam wiranto," kata Rouli setelah menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Senin (14/10/2019).
Rouli mengatakan, apa yang terjadi pada Wiranto sudah mengindikasikan bahwa paham-paham radikalisme sudah secara terang-terangan hadir dan sudah berani menyerang lewat kekerasan fisik.
"Kami meminta kepada siapa pun baik organisasi atau kelompok untuk menghentikan perbuatan-perbuatan tidak terpuji seperti yang terjadi di Pandeglang, Banten," terangnya.
Selanjutnya Dia meminta TNI dan Polri untuk bahu membahu menjaga stabilitas negara akibat serangan paham-paham yang ingin memecah belah kesatuan dan persatuan Indonesia.
"Kami meminta adanya pengamanan khusus bagi para pembantu Presiden agar tidak terjadi insiden seperti itu lagi," ujarnya.
Diketahui, Wiranto telah menjalani operasi pemotongan usus, akibat insiden penusukan di Pandeglang, Banten pada Kamis 10 Oktober 2019.
Rouli Turedo Octara Ketua Barisan Muda Indonesia sangat prihatin atas kejadian yang menimpa Menko Polhukam Wiranto. Rouli bersama rombongan datang menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto untuk menyampaikan langsung rasa simpatinya.
"Kondisi Pak Wiranto terus mambaik, dan tadi kita diterima keluarga dan kita menyampaikan turut prihatin terhadap kejadian penusukan Menko Polhukam wiranto," kata Rouli setelah menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Senin (14/10/2019).
Rouli mengatakan, apa yang terjadi pada Wiranto sudah mengindikasikan bahwa paham-paham radikalisme sudah secara terang-terangan hadir dan sudah berani menyerang lewat kekerasan fisik.
"Kami meminta kepada siapa pun baik organisasi atau kelompok untuk menghentikan perbuatan-perbuatan tidak terpuji seperti yang terjadi di Pandeglang, Banten," terangnya.
Selanjutnya Dia meminta TNI dan Polri untuk bahu membahu menjaga stabilitas negara akibat serangan paham-paham yang ingin memecah belah kesatuan dan persatuan Indonesia.
"Kami meminta adanya pengamanan khusus bagi para pembantu Presiden agar tidak terjadi insiden seperti itu lagi," ujarnya.
(maf)