Soal UU KPK, 17 BEM di Jakarta Desak Pemerintah Cari Solusi

Jum'at, 11 Oktober 2019 - 23:45 WIB
Soal UU KPK, 17 BEM...
Soal UU KPK, 17 BEM di Jakarta Desak Pemerintah Cari Solusi
A A A
JAKARTA - Pascaaksi unjuk rasa mahasiswa di Gedung DPR/MPR beberapa waktu lalu, gelombang protes menuntut agar ada solusi mengenai pengesahan UU KPK masih berlanjut.

Gabungan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari 17 universitas di Jakarta menyatakan sikap, mendesak pemerintah agar segera melakukan pembahasan terkait hal tersebut. Hal itu disampaikan 17 Presiden BEM saat menggelar pertemuan di Long Black Cafe, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (11/10/2019).

Presiden BEM Universitas Mpu Tantular, Fauzi mengatakan, pertemuan ini diadakan karena masih ada keresahan dari situasi sosial politik Indonesia, khususnya yang terjadi di Jakarta dan Papua.

Fauzi meyakini peran mahasiswa masih dibutuhkan di tengah-tengah karut marut kondisi Indonesia saat ini yang tidak lain imbas dari perbedaan pandangan politik pascapilpres 2019.

"Sebagai agent of control akan tetap mengedepankan nilai-nilai intelektualitas dalam penyampaian kritik pembangunnya. Menolak segala tindakan inkonstitusional dan gerakan-gerakan anarkis yang merusak fasilitas dan mengganggu ketertiban umum dengan maksud menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden yang sah sesuai ketetapan KPU," ujar Fauzi.

Fauzi meminta kepada para elite partai politik untuk segera mencairkan dan memperbaiki kondisi Indonesia saat ini. Kemudian dia mendesak agar semua elite mengedepankan kesatuan dan persatuan demi kemaslahatan masyarakat Indonesia.

"jika ada kekurangan maupun kesalahan dalam proses legal drafting undang-undang KPK. Maka dorong bersama Mahkamah Konstitusi untuk menggunakan kewenangannya dengan seadil-adilnya dan sebijak-bijaknya," terangnya.

Ketua BEM Fakultas Hukum Universitas Jakarta, Gawi menyatakan pihaknya mendorong aparat kepolisian agar secepatnya mengungkap dalang provokator yang menyebabkan aksi unjuk rasa mahasiswa berujung pada kerusuhan dan mengakibatkan sebagian fasilitas umum rusak.

"Kami mengimbau agar seluruh mahasiswa dan masyarakat lebih mengedepankan fakta (verifikasi) terlebih dahulu semua informasi yang tersebar diberbagai media, baik media massa maupun media sosial agar memahami betul konteks perjuangan tanpa terbawa arus seorang atau sekelompok golongan yang disalurkan dan terorganisir," ucapnya.

Dalam pertemuan tersebut, 17 presiden BEM yang hadir antara lain, BEM Universitas Indonesia (UI), BEM Universitas Borobudur, BEM As-Safi’iyah, BEM Mpu Universitas Tantular, BEM YAI, BEM STIH Lenteng Agung dan sebagainya.
(cip)
Berita Terkait
Revisi UU Minerba Melenggang...
Revisi UU Minerba Melenggang ke Paripurna
Pakar Hukum Nilai Analisis...
Pakar Hukum Nilai Analisis dari Rencana Revisi UU MK Sangat Dangkal
DPR dan Pemerintah Sepakat...
DPR dan Pemerintah Sepakat Bahas Revisi UU MK
Berikut 9 Poin Perubahan...
Berikut 9 Poin Perubahan dalam Revisi UU MK
Soal Revisi UU 23/1999...
Soal Revisi UU 23/1999 tentang BI, Begini Pendapat Ketua Baleg DPR
Jamin Hari Tua Atlet...
Jamin Hari Tua Atlet Berprestasi, DPR Dorong Revisi UU SKN
Berita Terkini
TNI AD Bantu Proses...
TNI AD Bantu Proses Pemakaman Korban Ledakan Amunisi di Garut
13 menit yang lalu
4 Anggota TNI Korban...
4 Anggota TNI Korban Ledakan Amunisi di Garut Dibawa ke Kampung Halaman Masing-masing
14 menit yang lalu
TNI AD Lanjutkan Investigasi...
TNI AD Lanjutkan Investigasi Tragedi Ledakan Amunisi di Garut
57 menit yang lalu
Jenazah Kolonel Cpl...
Jenazah Kolonel Cpl Antonius Hermawan Korban Ledakan Amunisi Dimakamkan di Sleman
59 menit yang lalu
Suasana Rumah Duka Perwira...
Suasana Rumah Duka Perwira TNI Kolonel Antonius Korban Ledakan Amunisi di Garut
1 jam yang lalu
BMKG: Sebagian Besar...
BMKG: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Masuk Musim Kemarau Periode April-Juni 2025
2 jam yang lalu
Infografis
Jadwal Contraflow Arus...
Jadwal Contraflow Arus Mudik dan Balik Lebaran di Tol Jakarta-Cikampek
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved