Kampanye Nasional GPSK, Permabudhi Ingin Masyarakat Sadar Lingkungan
A
A
A
JAKARTA - Kebersihan menjadi suatu hal penting di segala sisi kehidupan, termasuk dengan masalah sampah dan lingkungan. Karena tentang kebersihan adalah tugas setiap individu.
Seperti yang dikampanyekan oleh Gerakan Peduli Sekitar Kita (GPSK) dan Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI), "Bebas plastik Indonesia Cantik" di Car Free Day, Minggu (6/10/2019).
Ketua Umum PERMABUDHI, Arief Harsono mengatakan, kampanye bebas plastik ini dilakukan secara serentak di sejumlah provinsi di Indonesia. Bertujuan agar gerakan ini bisa menyadarkan masyarakat agar menghindari penggunaan plastik.
"Kebersihan ini bukan saja tugas petugas kebersihan, namun tanggung jawab kita semua adalah tanggung jawab semua, baik generasi hari ini dan akan datang," kata Arief.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Buddha Kementerian Agama (Kemenag), Caliadi mengatakan, gerakan ini sangat positif dan mendorong seluruh elemen masyarakat untuk sadar tentang kebersihan.
"Dari Kemenag tentunya sangat mendukung agar kampanye ini dikampanyekan secara nasional. Selain itu gerakan ini menjadi bagian dari program pemerintah terkait lingkungan," ujarnya.
Sementara Pembina GPSK yang juga Ketua Umum Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI), Pandita Utama, Aiko Senosoenoto menambahkan, gerakan ini intinya merupakan bagian dari pelaksanaan ajaran Buddha untuk menjaga lingkungan.
"Pada akhirnya adalah menjaga manusia. Semoga hal ini tidak sekadar seremonial, tapi jadi bagian dari kebiasaan hidup sehari-hari, di mana saja, kapan saja," tuturnya.
Kegiatan serupa ini juga diadakan secara serentak oleh umat Buddha di berbagai daerah yang rencananya kegiatan ini akan dilaksanakan berkelanjutan. Ini merupakan bagian dari program acara Wahana Negara Raharja 2019.
Untuk diketahui, GPSK adalah sebuah gerakan nasional umat Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI) yang dicanangkan sejak Mei 2002, di Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Seperti yang dikampanyekan oleh Gerakan Peduli Sekitar Kita (GPSK) dan Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI), "Bebas plastik Indonesia Cantik" di Car Free Day, Minggu (6/10/2019).
Ketua Umum PERMABUDHI, Arief Harsono mengatakan, kampanye bebas plastik ini dilakukan secara serentak di sejumlah provinsi di Indonesia. Bertujuan agar gerakan ini bisa menyadarkan masyarakat agar menghindari penggunaan plastik.
"Kebersihan ini bukan saja tugas petugas kebersihan, namun tanggung jawab kita semua adalah tanggung jawab semua, baik generasi hari ini dan akan datang," kata Arief.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Buddha Kementerian Agama (Kemenag), Caliadi mengatakan, gerakan ini sangat positif dan mendorong seluruh elemen masyarakat untuk sadar tentang kebersihan.
"Dari Kemenag tentunya sangat mendukung agar kampanye ini dikampanyekan secara nasional. Selain itu gerakan ini menjadi bagian dari program pemerintah terkait lingkungan," ujarnya.
Sementara Pembina GPSK yang juga Ketua Umum Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI), Pandita Utama, Aiko Senosoenoto menambahkan, gerakan ini intinya merupakan bagian dari pelaksanaan ajaran Buddha untuk menjaga lingkungan.
"Pada akhirnya adalah menjaga manusia. Semoga hal ini tidak sekadar seremonial, tapi jadi bagian dari kebiasaan hidup sehari-hari, di mana saja, kapan saja," tuturnya.
Kegiatan serupa ini juga diadakan secara serentak oleh umat Buddha di berbagai daerah yang rencananya kegiatan ini akan dilaksanakan berkelanjutan. Ini merupakan bagian dari program acara Wahana Negara Raharja 2019.
Untuk diketahui, GPSK adalah sebuah gerakan nasional umat Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI) yang dicanangkan sejak Mei 2002, di Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
(maf)