Langkah Strategis Pemerintah Siapkan SDM di Era 4.0

Minggu, 08 September 2019 - 12:29 WIB
Langkah Strategis Pemerintah Siapkan SDM di Era 4.0
Langkah Strategis Pemerintah Siapkan SDM di Era 4.0
A A A
JAKARTA - Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tentang keadaan ketenagakerjaan Indonesia per Februari 2019, dominasi usia produktif kerja mencapai 67,5 persen pada 2018-2035, tentunya mendatangkan banyak peluang sekaligus tantangan.

Hal tersebut mendorong pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pembinaan, Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kementerian Ketenagakerjaan RI menyikapi secara bijaksana setiap potensi dan mengarahkannya kepada kekuatan sumber daya manusia (SDM).

Demikian disampaikan Dirjen Binalattas Bambang Satrio Lelono dalam Seminar Nasional kedua pra-Munas Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA), Sabtu 7 September 2019, di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Kalimantan Timur.

Bambang mengatakan, pihaknya mendorong pemanfaatan teknologi bagi kehidupan dalam membentuk lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Untuk mewujudkan itu, pihaknya antara lain menyiapkan program Triple Skilling, yakni skilling, up-skilling, dan re-skilling. "Program skilling antara lain yang dilakukan pelatihan di BLK (Balai Latihan Kerja), pemagangan dalam negeri dan luar negeri, dan fasilitas inti mencakup biaya pelatihan dan insentif pascatraining," paparnya.

Dalam program up-skilling, pihaknya akan menggelar pelatihan perusahaan di BLK melalui mekanisme kerja sama, dan pengembangan peningkatan kompetensi SDM di perusahaan lewat program Super Tax Deduction yang secara hukum berlandaskan PP Nomor 45 Tahun 2019.

"Pilot project yang dilakukan tahun ini antara lain pelatihan untuk 20 ribu tenaga kerja yang ter-PHK dengan menggunakan dana operasional BPJS TK," tandasnya.

Sementara Direktur Eksekutif Migrant CARE Wahyu Susilo dalam kesempatan tersebut menyoroti sebaran tenaga kerja di Indonesia.

Pihaknya telah bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dalam pendataan sebaran tenaga kerja dengan aplikasi DeskBumi.

"Kita bisa mendapatkan data by name-by address mobilitas pekerja. Nah, bagaimana ini di-scaling up dan ada industri yang masuk di sini," ujarnya.

Menurutnya, data-data tersebut penting untuk memetakan sebaran tenaga kerja, terutama yang baru pulang dari luar negeri agar mendapat ruang yang bisa untuk mengaplikasikan keterampilan yang ia peroleh.

Seminar ini menghadirkan Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri (Keynote Speaker), dan pembicara lain yaitu Sukamdi (Fakultas Geografi UGM), dan Aji Erlangga Martawireja (CEO Pengiriman Pemagangan ke Jepang).

Seminar yang diselenggarakan oleh KAGAMA, merupakan rangkaian Seminar Nasional di lima kota lima pulau (Medan, Balikpapan, Semarang, Manado, dan Bali) menyambut Munas XIII KAGAMA di Bali pada tanggal 15-17 November 2019.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7487 seconds (0.1#10.140)