Sandiaga Minta Masyarakat Santai Tanggapi Rencana Pemindahan Ibu Kota
Sandiaga Minta Masyarakat Santai Tanggapi Rencana Pemindahan Ibu Kota
A
A
A
JAKARTA - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno turut berkomentar mengenai rencana pemindahan Ibu Kota negara ke Kalimantan. Dia pun meminta semua pihak untuk menanggapinya secara santai.
"Jangan dulu bilang gua setuju, enggak setuju. Ih lu liat belum ada anggaran sama sekali, buat apa kita repot meributkan," ujar Sandi dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019).
Sandi menjelaskan alasannya meminta semua pihak untuk tenang, sebab dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2020 belum ada satu pun yang ditujukan untuk anggaran pemindahan Ibu Kota.
"Sebagai sahabat yang kritis, tapi konstruktif kita harus simak nota keuangan dalam RAPBN 2020, apa yang ada di sana. Di dalam nota keuangan RAPBN 2020 yang telah disampaikan kemarin, tidak ada satu item pun anggaran belanja yang langsung terkait dengan rencana pemindahan ibu kota," jelasnya.
Sandi menilai, pemindahan Ibu Kota bukan hanya soal perpindahan secara fisik, tidak semata soal lahan, tapi rencana itu adalah pemikiran yang sangat strategis yang mestinya menjadi tugas dan hak setiap warga negara untuk membahas dan menyampaiakan pandangannya.
"Malah kalau saya melihatnya, lantaran ini sangat strategis, karena itu harus disampaikan ke seluruh rakyat Indonesia apakah kita setuju. Sehingga masyarakat menjadi bagian dari pengambilan keputusan tersebut," tandasnya.
Maka dari itu, Sandi meminta masyarakat juga turut serta dalam pembahasan pemindahan Ibu Kota negara ke Kalimantan.
"Semua masyarakat harus ikut serta dalam pembahasan ini. Karena ini guna untuk mendorong aktivitas ekonomi masyarakat juga, dan saya ingin menegaskan bahwa ini tidak prioritas. Jangan terlalu banyak diperbicarakan karena masih banyak masalah-masalah yang sangat esensial," tutupnya.
"Jangan dulu bilang gua setuju, enggak setuju. Ih lu liat belum ada anggaran sama sekali, buat apa kita repot meributkan," ujar Sandi dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019).
Sandi menjelaskan alasannya meminta semua pihak untuk tenang, sebab dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2020 belum ada satu pun yang ditujukan untuk anggaran pemindahan Ibu Kota.
"Sebagai sahabat yang kritis, tapi konstruktif kita harus simak nota keuangan dalam RAPBN 2020, apa yang ada di sana. Di dalam nota keuangan RAPBN 2020 yang telah disampaikan kemarin, tidak ada satu item pun anggaran belanja yang langsung terkait dengan rencana pemindahan ibu kota," jelasnya.
Sandi menilai, pemindahan Ibu Kota bukan hanya soal perpindahan secara fisik, tidak semata soal lahan, tapi rencana itu adalah pemikiran yang sangat strategis yang mestinya menjadi tugas dan hak setiap warga negara untuk membahas dan menyampaiakan pandangannya.
"Malah kalau saya melihatnya, lantaran ini sangat strategis, karena itu harus disampaikan ke seluruh rakyat Indonesia apakah kita setuju. Sehingga masyarakat menjadi bagian dari pengambilan keputusan tersebut," tandasnya.
Maka dari itu, Sandi meminta masyarakat juga turut serta dalam pembahasan pemindahan Ibu Kota negara ke Kalimantan.
"Semua masyarakat harus ikut serta dalam pembahasan ini. Karena ini guna untuk mendorong aktivitas ekonomi masyarakat juga, dan saya ingin menegaskan bahwa ini tidak prioritas. Jangan terlalu banyak diperbicarakan karena masih banyak masalah-masalah yang sangat esensial," tutupnya.
(kri)
Explore More