PKB Tegaskan Mulai Bertransformasi Menjadi Partai Modern

Selasa, 20 Agustus 2019 - 21:27 WIB
PKB Tegaskan Mulai Bertransformasi Menjadi Partai Modern
PKB Tegaskan Mulai Bertransformasi Menjadi Partai Modern
A A A
JAKARTA - Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mencanangkan untuk bertransformasi menjadi partai modern berbasis teknologi informasi. Langkah ini dilakukan seiring kemajuan teknologi yang berkembang dengan sangat cepat dalam beberapa tahun belakangan ini.

Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, kehidupan dunia saat ini dikendalikan oleh teknologi. Semua hal bergerak sangat cepat secara digital.

"Kita mulai keluar rumah sudah pake ojol (ojek online), pesan makan online, bahkan menyalakan dan mematian AC pun dilakukan secara digital. Revolusi industri 4,0 tidak terhindarkan," ujar Muhaimin Iskandar dalam pidatonya pada pembukaan Muktamar PKB di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali pada Selasa (20/8/2019) malam.

Cak Imin yang pada Muktamar kali ini mempopulerkan namanya dengan panggilan Gus AMI, mengatakan, melalui muktamar ini, PKB berkeinginan untuk menjadi bagia dalam kemajuan bangsa.

"Semua pengurus PKB harus melek IT (teknologi informasi) dan menjadi bagian itu, manajemen organisasi, manajemen pemilih harus dikelola dengan baik lewat digital. Ruang media sosial terbuka untuk kita warnai," tuturnya.

Bahkan, kata Gus AMI, ke depan, sangat mungkin kepengurusan partai pun tidak lagi ditentukan melalui zona dan regionalnya. Namun, bukan tidak mungkin kepengurusan partai ke depan ditentukan melalui seberapa luas jangkauan komunitas yang dimiliki lewat IT.

"Dan sosmed-nya PKB lumayan lah. Memang masih banyak di tingkat bawah yang punya HP canggih, tapi bisa menggunakannya. Ke depan IT dan media sosial harus menjadi basis pengelolaan PKB, mulai rekrutmen kader dan sebagainya. Partai dioperasikan menjadi seperti e-commerse," katanya.

Karena itu, kata Muhaimin, salah satu pertintah Muktamar terpenting yaitu bagaimana seluruh pengurus partai mulai dari pusat hingga jajaran terendahnya dimenej melalui kemampuan digital dan teknologi informasi.

Dengan mengusung komitmen Melayani Ibu Pertiwi yang menjadi tema muktamar kali ini, PKB yakin dan optimistis bersama pemerintah lima tahun yang akan datang, PKB akan menyiapkan kader-kadernya untuk ikut berkontribusi terhadap kemajuan bangsa.

Dikatakan Muhaimin, di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Indonesia memiliki peluang menjadi bangsa besar dan maju. Sebab, sejumlah prasyarat untuk menjadi negara besar sudah terbentang. Mulai dari jumlah penduduknya yang sangat besar, luas wilayahnya, dan juga sumber daya alamnya yang melimpah.

"Dengan modal besar ini, alhamdulillah kini Freeport sudah berada di tangan RI. Kita mendukung Presiden melanjutkan agar bumi dan kekayaan alam di dalamnya digunakan untuk kemakmuran rakyat. Saya yakin Indoneia akan makmur dan sejahtera," katanya.

Menurut Muhaimin, tema Melayani Ibu Pertiwi dipilih PKB karena terinspirasi dari gagasan Jokowi yang selalu berfikir maju, tidak takut risiko, tidak takut gagal.

"Kita sungguh-sungguh berijtihad membawa peradaban yang baik. Itulah komitmen PKB sebagai bagian dari kinerja pemerintahan lima tahun ini dan lima tahun yang akan kita lalui," katanya.

Sementara itu, Muktamar ke-V PKB ini diresmikan Presiden Jokowi. Dalam sambutannya, Jokowi menekankan pada perlunya meningkatkan kecepatan dalam segala hal.

"Kuncinya kecepatan. Jadi sering saya sampaikan, kini tidak lagi negara besar menguasai negera kecil, bukan negara kaya akan menguasai negara miskin, tapi negara cepat akan menguasai negara lambat sehingga kita harus cepat," tuturnya.

Jokowi mencontohkan, pada 17 tahun silam, dirinya saat masih aktif sebagai pengusaha pernah mengurus izin investasi di Dubai. Dan yang membuatnya kagum, seluruh proses perizinan bisa diselesaikan tidak lebih dari 30 menit saja.

"Kita di sini izin pembangkit listrik 6 tahun belum selesai. Ada 259 perizinan. Coba gimana kita mau cepat. Urus satu izin saja 259 izin. Saya perintahkan izin pangkas menjadi 58 izin. Itu juga masih bertahun-tahun. memang bukan enam tahun lagi ini, tapi masih hitungan tahun," katanya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4078 seconds (0.1#10.140)