Jokowi Jamin PDIP Dapat Kursi Menteri Terbanyak
A
A
A
BALI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan jaminan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan mendapkan jatah kursi menteri paling banyak dibandingkan jatah partai politik (parpol) Koalisi Indonesia Kerja (KIK) lainnya.
"Saya ingin menjawab apa yang tadi disampaikan Ibu Megawati mengenai menteri. Tadi Ibu Megawati menyampaikan (soal jatah menteri PDIP). Ya kalau yang lain dua, PDIP empat, kan sudah dua kali. Kalau yang lain tiga, nanti PDIP (enam, jawab peserta kongres secara kompak), belum tentu juga," kata Jokowi disambut teriakan peserta kongres saat pembukaan Kongres V PDI Perjuangan di Grand Inna Bali Beach Hotel, Bali Kamis (8/8/2019).
Jokowi sebagai Presiden yang memiliki hak prerogatif menunjuk menterinya dalam kabinet mendatang, memastikan jatah menteri untuk PDIP paling banyak. "Yang jelas PDIP pasti yang banyak. Jaminannya saya," katanya disambut meriah peserta kongres.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri secara terbuka meminta kepada Jokowi agar partainya diberi jatah kursi menteri terbanyak dalam jajaran kabinet mendatang.
Permintaan tersebut disampaikan Megawati saat berpidato dalam pembukaan Kongres V PDIP. "Ini dalam kongres partai ya Pak Presiden, saya meminta dengan hormat bahwa PDIP masuk ke kabinet dengan jumlah menteri yang terbanyak," kata Megawati disambut gemuruh dari kader.
Pernyataan Megawati disampaikan langsung di hadapan Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla dan Wapres terpilih KH Ma'ruf Amin, dan para ketua umum parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK), termasuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Awalnya Megawati bercerita bagaimana dirinya menjaga partainya untuk selalu konsisten dengan perjuangan. Sebelumnya selama 10 tahun, Presiden SBY selalu menawari dirinya agar bergabung ke pemerintahan. Caranya adalah dengan tawaran kursi menteri tapi Megawati selalu menolak.
Megawati mengaku anak-anaknya di partai menggerutu kepadanya karena penolakannya itu. Sebab sudah susah berjuang agar menjadi pemenang pilpres, namun tak pernah mendapat apapun.
"Saya omong, kalau elo kepengen jadi menteri, keluar dari PDIP. (Gak dapat menteri) ora patekhen," kata Megawati.
Megawati kemudian berpaling ke Jokowi. Menurutnya, Jokowi mesti memberikan jatah kursi menteri terbanyak kepada kader PDIP. Sebab partainya sudah dua kali menjadikan Jokowi sebagai pemenang.
"Orang kita pemenang dua kali. Betul tidak? Saksikan ya. Iya dong. Jangan nanti, (Jokowi bilang, red) Ibu Mega, saya kira karena PDIP sudah banyak kemenangan, sudah ada di DPR, nanti saya kasih cuma 4 ya. Endak mau. Tidak mau. Tidak mau. Tidak mau...!" tegas Megawati yang disambut riuh teriakan para kader PDIP.
Sebab, yang tidak menang aja minta kursi. "Iya dong. Orang (parpol) yang tak dapat kemenangan saja minta (kursi) horeeeeeee," teriak Megawati sambil mengepalkan kedua tangannya di hadapan dada.
"Saya ingin menjawab apa yang tadi disampaikan Ibu Megawati mengenai menteri. Tadi Ibu Megawati menyampaikan (soal jatah menteri PDIP). Ya kalau yang lain dua, PDIP empat, kan sudah dua kali. Kalau yang lain tiga, nanti PDIP (enam, jawab peserta kongres secara kompak), belum tentu juga," kata Jokowi disambut teriakan peserta kongres saat pembukaan Kongres V PDI Perjuangan di Grand Inna Bali Beach Hotel, Bali Kamis (8/8/2019).
Jokowi sebagai Presiden yang memiliki hak prerogatif menunjuk menterinya dalam kabinet mendatang, memastikan jatah menteri untuk PDIP paling banyak. "Yang jelas PDIP pasti yang banyak. Jaminannya saya," katanya disambut meriah peserta kongres.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri secara terbuka meminta kepada Jokowi agar partainya diberi jatah kursi menteri terbanyak dalam jajaran kabinet mendatang.
Permintaan tersebut disampaikan Megawati saat berpidato dalam pembukaan Kongres V PDIP. "Ini dalam kongres partai ya Pak Presiden, saya meminta dengan hormat bahwa PDIP masuk ke kabinet dengan jumlah menteri yang terbanyak," kata Megawati disambut gemuruh dari kader.
Pernyataan Megawati disampaikan langsung di hadapan Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla dan Wapres terpilih KH Ma'ruf Amin, dan para ketua umum parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK), termasuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Awalnya Megawati bercerita bagaimana dirinya menjaga partainya untuk selalu konsisten dengan perjuangan. Sebelumnya selama 10 tahun, Presiden SBY selalu menawari dirinya agar bergabung ke pemerintahan. Caranya adalah dengan tawaran kursi menteri tapi Megawati selalu menolak.
Megawati mengaku anak-anaknya di partai menggerutu kepadanya karena penolakannya itu. Sebab sudah susah berjuang agar menjadi pemenang pilpres, namun tak pernah mendapat apapun.
"Saya omong, kalau elo kepengen jadi menteri, keluar dari PDIP. (Gak dapat menteri) ora patekhen," kata Megawati.
Megawati kemudian berpaling ke Jokowi. Menurutnya, Jokowi mesti memberikan jatah kursi menteri terbanyak kepada kader PDIP. Sebab partainya sudah dua kali menjadikan Jokowi sebagai pemenang.
"Orang kita pemenang dua kali. Betul tidak? Saksikan ya. Iya dong. Jangan nanti, (Jokowi bilang, red) Ibu Mega, saya kira karena PDIP sudah banyak kemenangan, sudah ada di DPR, nanti saya kasih cuma 4 ya. Endak mau. Tidak mau. Tidak mau. Tidak mau...!" tegas Megawati yang disambut riuh teriakan para kader PDIP.
Sebab, yang tidak menang aja minta kursi. "Iya dong. Orang (parpol) yang tak dapat kemenangan saja minta (kursi) horeeeeeee," teriak Megawati sambil mengepalkan kedua tangannya di hadapan dada.
(cip)