PDIP: Hubungan Megawati dengan Jokowi Tidak Ada Sekat
loading...
Momen keakraban Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Rakernas III PDIP, Selasa, 6 Juni 2023 dinilai membuktikan tidak ada sekat antara keduanya. Foto/YouTube PDIP
A
A
A
JAKARTA - Momen keakraban Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Rakernas III PDIP, Selasa, 6 Juni 2023 dinilai membuktikan tidak ada sekat antara keduanya. Jokowi menggandeng tangan Presiden ke-5 RI itu setelah dirinya menerima sebuah lukisan dengan bingkai kelir emas.
"Saat Pak Jokowi hadir di acara internal partai kami, terlihat suasana yang sangat akrab dan tidak ada sekat. Waktu itu, Ibu Mega menyampaikan pidatonya dan memberikan visi misi kepada calon presiden serta berdiskusi dengan kami,” kata Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga saat berdialog dalam acara Cawe-cawe yang digelar iNews, Sabtu (10/6/2023).
“Sedangan Pak Jokowi menyampaikan paparan semacam laporan pekerjaannya, salah satunya pembangunan jalan desa. Dalam diskusi terlihat tidak ada sekat," kata Eriko.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan masukan tentang sosok Ganjar Pranowo yang memiliki segalanya menjadi calon presiden. "Pak Jokowi menyampaikan bagaimana Mas Ganjar ini begitu cepat dalam mengambil keputusan dengan baik tegas tetapi juga santun. Itu disambut dengan sangat baik. Pak Jokowi kira-kira berbicara hampir 30 menit, juga menyampaikan masukkan kepada kami di internal," ujarnya.
Bahkan, kata dia, masukan Jokowi kepada partai terkait Pilpres 2024, termasuk kaderisasi partai serta mengajak partai lain untuk bergabung dalam mengikuti pesta demokrasi nanti juga disambut baik oleh Megawati. "Pak Jokowi sebagai kader partai dan sebagai pribadi siap untuk membantu memaksimalkan Mas Ganjar. Ini adalah bagian daripada kaderisasi partai," ucapnya.
Dia mengatakan, kehangatan hubungan antara Megawati dengan Jokowi juga terlihat jelas saat keduanya berjalan bersama. "Beda kalau Ibu Mega yang mengulurkan tangan, tapi ini Pak Jokowi yang menggandeng tangan kiri Ibu Mega. Dan Ibu Mega pun tersenyum,” tuturnya.
“Itu momen yang mengharukan ya, bahwa antara orang tua dengan penerusnya, antara Ibu Mega dengan Pak Jokowi dan di belakang Pak Jokowi ada Mbak Puan (Puan Maharani) dan di belakangnya ada Mas Ganjar (Ganjar Pranowo). Itulah yang terjadi pada saat itu," pungkasnya.
"Saat Pak Jokowi hadir di acara internal partai kami, terlihat suasana yang sangat akrab dan tidak ada sekat. Waktu itu, Ibu Mega menyampaikan pidatonya dan memberikan visi misi kepada calon presiden serta berdiskusi dengan kami,” kata Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga saat berdialog dalam acara Cawe-cawe yang digelar iNews, Sabtu (10/6/2023).
“Sedangan Pak Jokowi menyampaikan paparan semacam laporan pekerjaannya, salah satunya pembangunan jalan desa. Dalam diskusi terlihat tidak ada sekat," kata Eriko.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan masukan tentang sosok Ganjar Pranowo yang memiliki segalanya menjadi calon presiden. "Pak Jokowi menyampaikan bagaimana Mas Ganjar ini begitu cepat dalam mengambil keputusan dengan baik tegas tetapi juga santun. Itu disambut dengan sangat baik. Pak Jokowi kira-kira berbicara hampir 30 menit, juga menyampaikan masukkan kepada kami di internal," ujarnya.
Bahkan, kata dia, masukan Jokowi kepada partai terkait Pilpres 2024, termasuk kaderisasi partai serta mengajak partai lain untuk bergabung dalam mengikuti pesta demokrasi nanti juga disambut baik oleh Megawati. "Pak Jokowi sebagai kader partai dan sebagai pribadi siap untuk membantu memaksimalkan Mas Ganjar. Ini adalah bagian daripada kaderisasi partai," ucapnya.
Dia mengatakan, kehangatan hubungan antara Megawati dengan Jokowi juga terlihat jelas saat keduanya berjalan bersama. "Beda kalau Ibu Mega yang mengulurkan tangan, tapi ini Pak Jokowi yang menggandeng tangan kiri Ibu Mega. Dan Ibu Mega pun tersenyum,” tuturnya.
“Itu momen yang mengharukan ya, bahwa antara orang tua dengan penerusnya, antara Ibu Mega dengan Pak Jokowi dan di belakang Pak Jokowi ada Mbak Puan (Puan Maharani) dan di belakangnya ada Mas Ganjar (Ganjar Pranowo). Itulah yang terjadi pada saat itu," pungkasnya.
(rca)
Explore More