PDIP Larang Kader Pungut Dana Atas Nama Kongres
A
A
A
DENPASAR - DPP PDIP mengeluarkan surat instruksi khusus kepada seluruh kader partai baik yang berada di struktural partai, eksekutif maupun legislatif agar tidak menyalahgunakan wewenang dengan melakukan tindakan korupsi dalam bentuk menggalang dana dengan mengatasnamakan kepentingan Kongres V di Bali.
Surat instruksi tersebut dikeluarkan sejak 5 Agustus lalu karena DPP PDIP telah berhasil memenuhi seluruh dana kebutuhan Kongres yang mencapai Rp17,6 miliar dari hasil gotong royong kader sehingga pengadaan dana untuk kongres sudah ditutup.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, jika ada kader PDIP yang masih mencari keuntungan dengan meminta sumbangan dengan dalih kepentingan kongres maka partai akan menerapkan sangsi indisipliner berupa pemecatan dari keanggotaan partai.
Tindakan tegas partai itu diambil karena belajar dari pelaksanaan kongres sebelumnya, ada kader yang memanfaatkan pelaksanaan kongres dengan mencari keuntungan finansial berupa pemungutan dana di luar yang digariskan panitia kongres.
"Kami keluarkan instruksi khusus pada 5 Agustus, sebuah edaran tertulis. Kami belajar pada Kongres 2015 lalu di mana ada kader kami yang dipecat dengan tidak hormat. Pemecatan seketika ketika di dalam kongres ini melakukan perbuatan yang tidak terpuji," ujar Hasto di sela Acara Malam Kebudayaan di Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (7/8/2019) malam.
"Kami menegaskan dana untuk kongres telah terpenuhi dengan gotong royong. Jangan mentatasnamakan kongres untuk keuntungan orang perorang, kami melakukan pelarangan tersebut," tegasnya.
Dikatakan Hasto, partainya terus berupaya untuk membangun kesadaran dalam berkongres dengan penuh kedisiplinan dengan memikirkan masa depan bangsa dan negara. "Partai menjadi pelopor di dalam pergerakan kemajuan bangsa itu. Jangan dikotori dengan berbagai tindak disiplin, termasuk menyalahgunakan kekuasaan," katannya.
Kongres V PDIP akan dibuka secara resmi pada Kamis hari ini di Hotel Grand Inna Bali Beach. Sejumlah elite nasional, termasuk para petinggi partai politik (parpol).
Hasto memastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan juga Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), termasuk wakil presiden terpilih, KH Ma'ruf Amin bakal hadir dalam acara pembukaan.
Tidak hanya itu, para ketua umum parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK) juga diundang dalam pembukaan kongres. "Presiden Jokowi, Bapak Wakil Presiden Jusuf Kalla, Pak KH Ma'ruf Amin akan hadir. Para ketua umum parpol, Golkar dan Nasdem minta tambahan kursi," ujar Hasto.
Bahkan, menurut Hasto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga memastikan bakal hadir di acara pembukaan. "Beliau juga sudah memastikan kehadiran. Kalau Pak Zul (Ketua Umum PAN dan Ketua MPR Zulkifli Hasan) izin karena sesang ibadah haji," tuturnya.
Hasto mengatakan, Prabowo diundang secara khusus oleh Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri saat keduanya melakukan pertemuan khusus di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Surat instruksi tersebut dikeluarkan sejak 5 Agustus lalu karena DPP PDIP telah berhasil memenuhi seluruh dana kebutuhan Kongres yang mencapai Rp17,6 miliar dari hasil gotong royong kader sehingga pengadaan dana untuk kongres sudah ditutup.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, jika ada kader PDIP yang masih mencari keuntungan dengan meminta sumbangan dengan dalih kepentingan kongres maka partai akan menerapkan sangsi indisipliner berupa pemecatan dari keanggotaan partai.
Tindakan tegas partai itu diambil karena belajar dari pelaksanaan kongres sebelumnya, ada kader yang memanfaatkan pelaksanaan kongres dengan mencari keuntungan finansial berupa pemungutan dana di luar yang digariskan panitia kongres.
"Kami keluarkan instruksi khusus pada 5 Agustus, sebuah edaran tertulis. Kami belajar pada Kongres 2015 lalu di mana ada kader kami yang dipecat dengan tidak hormat. Pemecatan seketika ketika di dalam kongres ini melakukan perbuatan yang tidak terpuji," ujar Hasto di sela Acara Malam Kebudayaan di Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (7/8/2019) malam.
"Kami menegaskan dana untuk kongres telah terpenuhi dengan gotong royong. Jangan mentatasnamakan kongres untuk keuntungan orang perorang, kami melakukan pelarangan tersebut," tegasnya.
Dikatakan Hasto, partainya terus berupaya untuk membangun kesadaran dalam berkongres dengan penuh kedisiplinan dengan memikirkan masa depan bangsa dan negara. "Partai menjadi pelopor di dalam pergerakan kemajuan bangsa itu. Jangan dikotori dengan berbagai tindak disiplin, termasuk menyalahgunakan kekuasaan," katannya.
Kongres V PDIP akan dibuka secara resmi pada Kamis hari ini di Hotel Grand Inna Bali Beach. Sejumlah elite nasional, termasuk para petinggi partai politik (parpol).
Hasto memastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan juga Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), termasuk wakil presiden terpilih, KH Ma'ruf Amin bakal hadir dalam acara pembukaan.
Tidak hanya itu, para ketua umum parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK) juga diundang dalam pembukaan kongres. "Presiden Jokowi, Bapak Wakil Presiden Jusuf Kalla, Pak KH Ma'ruf Amin akan hadir. Para ketua umum parpol, Golkar dan Nasdem minta tambahan kursi," ujar Hasto.
Bahkan, menurut Hasto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga memastikan bakal hadir di acara pembukaan. "Beliau juga sudah memastikan kehadiran. Kalau Pak Zul (Ketua Umum PAN dan Ketua MPR Zulkifli Hasan) izin karena sesang ibadah haji," tuturnya.
Hasto mengatakan, Prabowo diundang secara khusus oleh Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri saat keduanya melakukan pertemuan khusus di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, belum lama ini.
(maf)