Kongres V PDIP di Bali Habiskan Rp17,6 Miliar
A
A
A
BALI - Pelaksanaan Kongres V PDIP yang berlangsung mulai 8-11 Agustus 2019 di Hotel Grand Inna Bali Beach menelan anggaran hingga Rp17,6 miliar.
Anggaran tersebut digunakan untuk berbagai kebutuhan pelaksanaan kongres mulai akomodasi, konsumsi, hotel, dan berbagai keperluan lainnya terkait teknis pelaksanaan.
"Total kita habiskan 17,6 miliar. Semua akomodasi kita siapkan, termasuk akomodasi acara hotel, kita siapkan semua. Hotel kita ambil 13 hotel, kita sediakan untuk semua peserta yang hadir 1.200 kamar," tutur Wakil Bendahara Internal DPP PDIP Rudianto Chen di Hotel Grand Inna Bali Beach, Rabu, (7/8/2019).
Rudianto mengatakan, semua dana untuk pembiayaan kongres bersumber dari hasil gotong royong kader Partai Moncong Putih se-Indonesia. Dirinya memastikan bahwa sejak tiga minggu sebelum pelaksanaan kongres, proses pengumpulan dana sudah ditutup karena sudah tercukupi.
"Karena dana gotong-royong sudah cukup maka DPP terbitkan surat kepada seluruh kader yang datang, tidak boleh ada peserta kongres atau kader minta sumbangan kepada siapapun karena dana pendanaan kita secara gotong royong telah kita penuhi," katanya.
Dikatakan Rudi, semua persiapan kongres sudah dilakukan dengan maksimal. Karena itu, dirinya berharap pelaksanaan kongres lima tahunan yang salah satu agendanya untuk memilih ketua umum ini bisa berlangsung dengan lancar.
"Saya mohon doa restu karena kita sebagai panitia kongres, kita semua sudah siapkan secara teknis maupun nonteknis. Secara teknis panitia sudah bekerja maksimal, secara nonteknis soal keuangan juga sudah," tuturnya.
Rudi menambahkan, banyaknya anggaran yang terserap untuk pelaksanaan kongres ini juga diharapkan dapat menggerakkan perekonomian daerah, khususnya Bali sebagai tempat kongres.
"Dengan kita adakan kongres di Bali ini, kita harapkan, bisa menjadikan ekonomi rakyat di Bali ini terus bergulir. Penggembira kita kan banyak sekali puluhan ribu. Mereka datang ke sini, makan, minum, belanja sehingga ekonomi kerakyatan di sini diharapkan bergerak demikian cepat, dan membuat PAD ini bergerak," katanya.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, surat instruksi untuk kader partai dalam hal penggalangan dana ini sangat penting karena PDIP tidak ingin para elite partai di seluruh daerah, baik yang berada di eksekutif maupun legislatif untuk tidak menyalahgunakan kekuasaannya, terlebih dengan mengatasnamakan kepentingan kongres.
Pemaparan anggaran kongres kepada publik ini, menurut Hasto, dimaksudkan sebagai bentuk transparansi anggaran pelaksanaan kongres.
"Kepada seluruh daerah terutama legislatif dan eksekutif partai untuk tidak salahgunakan kekuasaan, terlebih mengatasnamakan kongres. Mengingat seluruh biaya kongres telah dipenuhi secara gotong royong dan akan jadi bagian tanggung jawab parpol untuk melaporkan itu dalam audit parpol," katanya.
Anggaran tersebut digunakan untuk berbagai kebutuhan pelaksanaan kongres mulai akomodasi, konsumsi, hotel, dan berbagai keperluan lainnya terkait teknis pelaksanaan.
"Total kita habiskan 17,6 miliar. Semua akomodasi kita siapkan, termasuk akomodasi acara hotel, kita siapkan semua. Hotel kita ambil 13 hotel, kita sediakan untuk semua peserta yang hadir 1.200 kamar," tutur Wakil Bendahara Internal DPP PDIP Rudianto Chen di Hotel Grand Inna Bali Beach, Rabu, (7/8/2019).
Rudianto mengatakan, semua dana untuk pembiayaan kongres bersumber dari hasil gotong royong kader Partai Moncong Putih se-Indonesia. Dirinya memastikan bahwa sejak tiga minggu sebelum pelaksanaan kongres, proses pengumpulan dana sudah ditutup karena sudah tercukupi.
"Karena dana gotong-royong sudah cukup maka DPP terbitkan surat kepada seluruh kader yang datang, tidak boleh ada peserta kongres atau kader minta sumbangan kepada siapapun karena dana pendanaan kita secara gotong royong telah kita penuhi," katanya.
Dikatakan Rudi, semua persiapan kongres sudah dilakukan dengan maksimal. Karena itu, dirinya berharap pelaksanaan kongres lima tahunan yang salah satu agendanya untuk memilih ketua umum ini bisa berlangsung dengan lancar.
"Saya mohon doa restu karena kita sebagai panitia kongres, kita semua sudah siapkan secara teknis maupun nonteknis. Secara teknis panitia sudah bekerja maksimal, secara nonteknis soal keuangan juga sudah," tuturnya.
Rudi menambahkan, banyaknya anggaran yang terserap untuk pelaksanaan kongres ini juga diharapkan dapat menggerakkan perekonomian daerah, khususnya Bali sebagai tempat kongres.
"Dengan kita adakan kongres di Bali ini, kita harapkan, bisa menjadikan ekonomi rakyat di Bali ini terus bergulir. Penggembira kita kan banyak sekali puluhan ribu. Mereka datang ke sini, makan, minum, belanja sehingga ekonomi kerakyatan di sini diharapkan bergerak demikian cepat, dan membuat PAD ini bergerak," katanya.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, surat instruksi untuk kader partai dalam hal penggalangan dana ini sangat penting karena PDIP tidak ingin para elite partai di seluruh daerah, baik yang berada di eksekutif maupun legislatif untuk tidak menyalahgunakan kekuasaannya, terlebih dengan mengatasnamakan kepentingan kongres.
Pemaparan anggaran kongres kepada publik ini, menurut Hasto, dimaksudkan sebagai bentuk transparansi anggaran pelaksanaan kongres.
"Kepada seluruh daerah terutama legislatif dan eksekutif partai untuk tidak salahgunakan kekuasaan, terlebih mengatasnamakan kongres. Mengingat seluruh biaya kongres telah dipenuhi secara gotong royong dan akan jadi bagian tanggung jawab parpol untuk melaporkan itu dalam audit parpol," katanya.
(cip)