Jelang Pilkada Serentak 2020, PDIP Segera Gelar Penjaringan Calon Kepala Daerah
A
A
A
JAKARTA - Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di 270 kabupaten/kota dan provinsi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) segera melakukan penjaringan bakal calon kepala dan wakil kepala daerah.
Ketua DPP PDIP Bambang DH mengatakan, berdasarkan aturan internal partai, proses penjaringan harus sudah dimulai paling lambat satu tahun sebelum pilkada digelar. Penjaringan akan dilakukan mulai dari tingkat kabupaten/kota. Selanjutnya, hasil penjaringan akan dibahas hingga ke DPP untuk dikeluarkan rekomendasi.
"Nanti proses berjalan Bulan Februari. Masih ada waktu. Proses awal bisa dimulai September ini, paling lambat ya 22 September karena Pilkada 2020 jatuh pada 23 September 2020," ujar Bambang DH di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2019).
Bambang mengatakan, tahapan proses penjaringan harus dilakukan secara tertib, disiplin sebagai langkah untuk memenangkan Pilkada Serentak 2020. Terkait adanya sejumlah daerah yang sekarang sudah mulai muncul nama bakal calon, mantan wali kota Surabaya itu mengatakan, kondisi ini menunjukkan bahwa dinamika politik di daerah berlangsung sangat bagus.
"Beberapa daerah sudah mulai curi-curi start dan ini kita pandang positif lah karena dengan demikian, persiapan jadi lebih baik," tuturnya.
Ditanya mengenai target kemenangan pada Pilkada Serentak 2024 mendatang, Bambang mengatakan bahwa target pemenangan baru akan dibahas dalam Kongres V PDIP yang akan digelar di Bali, mulai 8-10 Agustus mendatang.
Bambang mengatakan, sebelum pelaksanaan Pilkada Serentak 2020, PDIP akan melakukan koreksi kekurangan-kekurangan dari berbagai pelaksanaan pilkada sebelumnya mulai dari 2015-2018. Salah satunya mengenai pentingnya hasil survei sebagai acuan dalam memilih kandidat maupun langkah pemenangan.
"Kita mengalami pada saat 2015-2018 yang menampilkan survei-survei yang mungkin dari lembaga yang tidak kredibel. Dan itu saya ingatkan, blunder, bunuh diri kalau menampilkan survei yang tidak menggambarkan kekuatan sesungguhnya. Oleh karena itu, nanti akan kita tegaskan di kongres ini, yaitu (hasil survei) sebagai persyaratan yang harus dilakukan," paparnya.
Hal kedua, kata Bambang, kesolidan mesin partai menjadi modal besar dalam pemenangan pilkada serentak. Karena itu, kongres nanti akan dimanfaatkan untuk menyolidkan konsolidasi partai sehingga struktur partai sudah terbentuk di semua kota/kabupaten dan semua provinsi sebelum pilkada digelar.
"Nah, setelah kongres tentu kita dorong secepatnya, utamanya bagi yang menggelar Pilkada 2020 maka struktur ranting--ranting sudah terbentuk tiga bulan sejak kongres," katanya.
Menurut Bambang, jika tiga bulan sejak kongres selesai ini tidak segera dilengkapi struktur kepartaian hingga tingkat ranting, termasuk badan dan sayap partai, tentu akan mengurangi potensi kemenangan.
Ketua DPP PDIP Bambang DH mengatakan, berdasarkan aturan internal partai, proses penjaringan harus sudah dimulai paling lambat satu tahun sebelum pilkada digelar. Penjaringan akan dilakukan mulai dari tingkat kabupaten/kota. Selanjutnya, hasil penjaringan akan dibahas hingga ke DPP untuk dikeluarkan rekomendasi.
"Nanti proses berjalan Bulan Februari. Masih ada waktu. Proses awal bisa dimulai September ini, paling lambat ya 22 September karena Pilkada 2020 jatuh pada 23 September 2020," ujar Bambang DH di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2019).
Bambang mengatakan, tahapan proses penjaringan harus dilakukan secara tertib, disiplin sebagai langkah untuk memenangkan Pilkada Serentak 2020. Terkait adanya sejumlah daerah yang sekarang sudah mulai muncul nama bakal calon, mantan wali kota Surabaya itu mengatakan, kondisi ini menunjukkan bahwa dinamika politik di daerah berlangsung sangat bagus.
"Beberapa daerah sudah mulai curi-curi start dan ini kita pandang positif lah karena dengan demikian, persiapan jadi lebih baik," tuturnya.
Ditanya mengenai target kemenangan pada Pilkada Serentak 2024 mendatang, Bambang mengatakan bahwa target pemenangan baru akan dibahas dalam Kongres V PDIP yang akan digelar di Bali, mulai 8-10 Agustus mendatang.
Bambang mengatakan, sebelum pelaksanaan Pilkada Serentak 2020, PDIP akan melakukan koreksi kekurangan-kekurangan dari berbagai pelaksanaan pilkada sebelumnya mulai dari 2015-2018. Salah satunya mengenai pentingnya hasil survei sebagai acuan dalam memilih kandidat maupun langkah pemenangan.
"Kita mengalami pada saat 2015-2018 yang menampilkan survei-survei yang mungkin dari lembaga yang tidak kredibel. Dan itu saya ingatkan, blunder, bunuh diri kalau menampilkan survei yang tidak menggambarkan kekuatan sesungguhnya. Oleh karena itu, nanti akan kita tegaskan di kongres ini, yaitu (hasil survei) sebagai persyaratan yang harus dilakukan," paparnya.
Hal kedua, kata Bambang, kesolidan mesin partai menjadi modal besar dalam pemenangan pilkada serentak. Karena itu, kongres nanti akan dimanfaatkan untuk menyolidkan konsolidasi partai sehingga struktur partai sudah terbentuk di semua kota/kabupaten dan semua provinsi sebelum pilkada digelar.
"Nah, setelah kongres tentu kita dorong secepatnya, utamanya bagi yang menggelar Pilkada 2020 maka struktur ranting--ranting sudah terbentuk tiga bulan sejak kongres," katanya.
Menurut Bambang, jika tiga bulan sejak kongres selesai ini tidak segera dilengkapi struktur kepartaian hingga tingkat ranting, termasuk badan dan sayap partai, tentu akan mengurangi potensi kemenangan.
(pur)