DPR Minta Panglima TNI dan Kapolri Turunkan Tensi di Nduga
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk meredakan tensi di Nduga, Papua atas perburuan kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
“Dengan 40 delgasi. Pertama mereka menyampaikan aspirasi berbagai permasalahan yg mereka hadapi terutama masalah keamanan. Nduga adalah salah satu kabupaten yang memilih Pak Jokowi memang 100%. Dan Kedua beliau (Jokowi) menyampaikan persoalan keamanan yang menyangkut kesejahteraan masyarakat di sana dengan adanya pihak keamanan,” kata pria yang akrab disapa Bamsoet itu seusai audiensi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/8/2019).
Bamsoet mengaku, akan mengupayakan pertemuan dengan berbagai pihak di Nduga untuk melakukan evaluasi. Memang sudah saatnya masalah keamanan di Papua di atasi secara bersama dengan pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat di sana. ”Untuk yang ini pembangunan kami DPR menjamin tetap harus berjalan. Harus berjalan,” katanya.
Politikus Partai Golkar ini menilai, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang sedang dilakukan pemerintah Jokowi baiknya tetap dilanjutkan. Apalagi, Jokowi pernah mengunjungi langsung Nduga dengan motor trail.
“(Infrastruktur) tetap berjalan, hanya masalah tensi pengamanan keamanan harus dikurangi agar masyarakat di sana tidak dalam tanda petik ketakutan antara keamanan dengan pihak pengangggu keamanan,” ujarnya.
Karena itu, dia meminta Komisi I DPR untuk mengundang Panglima TNI dan juga Komisi III DPR untuk mengundang Kapolri guna membahas bagaimana menurunkan tensi di Papua, serta bekerja sama dengan stakeholders atau pemda dan petugas keamanan yang sudah ada di sama.
“Misalnya ada Kodim, Korem itu yang diberdayakan lebih kuat lagi di sana karena, Korem dan Kodim sudah mengenal masyarakat di sana sehingga untuk pengamanan nya bisa dilakukan, dengan jaminan tentu saja nggak boleh ada lagi petugas kita atau aparat kita yang tewas akibat serangan kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab,” ujar Bamsoet.
“Dengan 40 delgasi. Pertama mereka menyampaikan aspirasi berbagai permasalahan yg mereka hadapi terutama masalah keamanan. Nduga adalah salah satu kabupaten yang memilih Pak Jokowi memang 100%. Dan Kedua beliau (Jokowi) menyampaikan persoalan keamanan yang menyangkut kesejahteraan masyarakat di sana dengan adanya pihak keamanan,” kata pria yang akrab disapa Bamsoet itu seusai audiensi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/8/2019).
Bamsoet mengaku, akan mengupayakan pertemuan dengan berbagai pihak di Nduga untuk melakukan evaluasi. Memang sudah saatnya masalah keamanan di Papua di atasi secara bersama dengan pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat di sana. ”Untuk yang ini pembangunan kami DPR menjamin tetap harus berjalan. Harus berjalan,” katanya.
Politikus Partai Golkar ini menilai, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang sedang dilakukan pemerintah Jokowi baiknya tetap dilanjutkan. Apalagi, Jokowi pernah mengunjungi langsung Nduga dengan motor trail.
“(Infrastruktur) tetap berjalan, hanya masalah tensi pengamanan keamanan harus dikurangi agar masyarakat di sana tidak dalam tanda petik ketakutan antara keamanan dengan pihak pengangggu keamanan,” ujarnya.
Karena itu, dia meminta Komisi I DPR untuk mengundang Panglima TNI dan juga Komisi III DPR untuk mengundang Kapolri guna membahas bagaimana menurunkan tensi di Papua, serta bekerja sama dengan stakeholders atau pemda dan petugas keamanan yang sudah ada di sama.
“Misalnya ada Kodim, Korem itu yang diberdayakan lebih kuat lagi di sana karena, Korem dan Kodim sudah mengenal masyarakat di sana sehingga untuk pengamanan nya bisa dilakukan, dengan jaminan tentu saja nggak boleh ada lagi petugas kita atau aparat kita yang tewas akibat serangan kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab,” ujar Bamsoet.
(cip)