Gathering Kabinet Kerja Dinilai Salam Perpisahan dari Jokowi

Senin, 05 Agustus 2019 - 09:37 WIB
Gathering Kabinet Kerja...
Gathering Kabinet Kerja Dinilai Salam Perpisahan dari Jokowi
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) kemarin menggelar kegiatan silaturahim dan ramah tamah atau gathering bersama seluruh anggota menteri Kabinet Kerja jilid I beserta seluruh keluarga menteri dan lembaga pemerintahan di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menganggap, gathering itu menjadi ajang 'salam perpisahan' antara Jokowi dengan para pembantunya tersebut.

"Ya bisa juga seperti itu (ajang salam perpisahan), intinya ini kan bagaimana menghidupkan dan mencairkan suasana, keluar dari rutinitas mengurus bangsa dan negara," kata Pangi saat dihubungi SINDOnews, Senin (5/8/2019).

Pangi menuturkan, dalam acara tersebut ada sisi humanisme, sisi kekeluargaan, sisi aslinya pejabat, karena manusia sebagai manusia butuh suasana keakraban di samping terselip agenda perpisahan keluarga para menteri.

"Karena nanti ada menteri yang tetap dibutuhkan dan bakal tidak dipakai lagi. Kalau diganti kan sudah enggak memungkinkan lagi dengan sisa waktu yang tersedia sudah sangat singkat," ujar dia.

(Baca juga: Serunya Wapres dan Para Menteri Ikut Lomba 17-an)

Terlebih kata Pangi, agenda itu sudah dirancang satu tahun sekali dan hanya terlaksana lima tahun sekali. Gathering disebut dalam rangka menjaga keakraban, mencairkan suasana dan menghidupkan kembali suasana kekeluargaan.

"Apalagi ini baru bisa terwujud karena padatnya agenda kabinet Jokowi fokus mengurus negara, sehingga acara gathering tertunda selama ini dan baru terwujud," ucapnya.

Pangi menambahkan, kegiatan Ini bagus sebetulnya. Tradisi mengakrabkan anak-cucu, istri dan keluarga besar menteri berkumpul bersama harus menjadi agenda rutin pejabat dan menteri.

Sehingga nantinya kata Pangi, diharapkan kegiatan itu bisa memberi energi dan semangat baru, dan memberi dampak maksimal pada kinerja kabinet. "Di era SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) apakah hal yang semacam ini ada atau tidak saya tidak tahu juga," tandasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0833 seconds (0.1#10.140)