Nomor Tenda Arafah untuk Permudah Jamaah Haji

Minggu, 04 Agustus 2019 - 08:21 WIB
Nomor Tenda Arafah untuk...
Nomor Tenda Arafah untuk Permudah Jamaah Haji
A A A
MEKKAH - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mulai melakukan percobaan pemasangan nomor tenda di Arafah. Penomoran tenda ini bertujuan untuk mempermudah jamaah haji untuk mengenali tendanya saat wukuf nanti.

Kepala Seksi (Kasie) Akomodasi Daerah Kerja (Daker) Mekkah PPIH 2019 Abduh Dhiya’ur R mengatakan, sebagai awalan pihaknya akan melakukan percobaan penempelan stiker nomor tenda di dua maktab di Arafah. Penempelan nomor tenda ini akan dilakukan hingga 5 Agustus nanti. “Asar nanti (kemarin sore waktu Arab Saudi), mau coba (menempelkan stiker nomor tenda) dua maktab. Maktab 29 dan 64,” kata Abduh kepada tim Media Center Haji (MCH) kemarin.

Karena masih percobaan, pihaknya akan mengerahkan 6 orang untuk menempelkan nomor tenda jamaah haji. Setelah nanti dirasa pas, maka akan dilanjutkan dengan penempelan ke tenda-tenda selanjutnya. “Total ada 5.475 tenda. Di Arafah sekitar 1.825 tenda, di Mina 3.650 tenda,” ungkap Abduh.

Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Nizar Ali menjelaskan, stiker ditempelkan di empat sisi tenda. Satu di bagian depan, dua di bagian samping, dan satu lagi di bagian belakang. Stiker yang ditempelkan berisi informasi nomor tenda, kapasitas, dan identitas penghuninya. “Jadi, setiap tenda itu kapasitasnya berapa, untuk kloter berapa. Misalnya tenda nomor 7 untuk BTH 15 (kloter 15 Embarkasi Batam), kapasitas 180 orang,” katanya.

Penomoran tenda merupakan salah satu inovasi penyelenggaraan haji tahun ini. Sebelumnya, kata Nizar, setiap jamaah dibebaskan untuk memilih tendanya sehingga jamaah harus saling berebut atau dulu-duluan untuk mendapatkan tenda yang diinginkan. Setiap tenda di maktab memiliki kapasitas berbeda-beda. Ada yang berukuran 15x15 meter dan 10x15 meter. Jika dihitung, maka space jamaah saat wukuf di Arafah sangat longgar, rata-rata 1,3 meter.

Menurut Nizar, pihaknya akan mengerahkan sekitar 200 orang tenaga musiman yang terdiri atas mukimin dan mahasiswa untuk menempelkan nomor-nomor tenda di Arafah dan Mina. Ditargetkan penempelan itu selesai pada Rabu (7/8).

Nizar mengingatkan jamaah haji untuk tidak memasang atribut selain yang menandakan kloter atau embarkasi. Sebab, keberadaan jamaah haji di Tanah Suci bukan membawa misi organisasi kemasyarakatan (ormas) atau Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) tertentu. “Atribut yang terkait dengan itu tidak dipasang di sini. Yang ada adalah jamaah kloter mana, embarkasi mana,” katanya.

Selain dinomori, tenda jamaah haji Asia Tenggara, termasuk Indonesia, tahun ini juga dilengkapi dengan pendingin ruangan atau AC. Pemasangan AC ini merupakan kebutuhan jamaah sekaligus meminimalisasi risiko terjadinya hal yang tidak diinginkan saat puncak haji.

Ketua Muassasah Asia Tenggara M Amin Indragiri mengatakan, berdasarkan catatannya, dalam tiga tahun terakhir rata-rata 70 jamaah haji meninggal dunia saat wukuf di Arafah. Karena itu, penyediaan fasilitas berupa AC di tenda Arafah terkait kehidupan jamaah. “Proyek AC di Arafah bukan untuk foya-foya, tapi menyangkut kehidupan,” kata Amin.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Sri Ilham Lubis mengaku sangat mengapresiasi usaha keras Muassasah dalam melakukan perbaikan pelayanan kepada jamaah haji. Menurut dia, jamaah haji Indonesia sangat senang dengan adanya tenda ber-AC di Arafah. “Perbaikan di Arafah dalam beberapa tahun terakhir sangat tampak. Mulai penggunaan lampu LED, karpet baru, tenda baru, water cooler atau mist fan, dan Alhamdulillah tahun ini Muassasah bisa menyiapkan AC,” katanya.

Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, dirinya dan delegasi Amirul Hajj akan mengunjungi Arafah, Muzdalifah, dan Mina, pada satu dua hari ke depan. Amirul Hajj ini ingin melihat langsung persiapan di lapangan sebelum puncak haji pada 9–14 Agustus 2019.

Menurut Menag, pihaknya terus berupaya memperbaiki sarana, prasarana, dan pelayanan kepada jamaah haji Indonesia. Salah satunya dengan memberikan nomor tenda di Arafah dan Mina. Dengan adanya nomor tersebut, maka ada kepastian bagi jamaah dalam menempati tendanya. “Alhamdulillah kita terus perbaiki segala sesuatnya. Tahun ini juga pertama kalinya tenda dilengkapi AC,” katanya.

Hingga kemarin, jumlah jamaah haji yang tiba di Arab Saudi telah mencapai lebih 200.000 orang. Mereka berasal dari 499 kelompok terbang (kloter) sejumlah embarkasi di Tanah Air. Dari jumlah itu, sebanyak 55 jamaah haji meninggal dunia di Tanah Suci. (Abdul Malik Mubarok)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0919 seconds (0.1#10.140)