Panglima TNI Tinjau Puncak Latihan Angkasa Yudha 2019
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menghadiri puncak latihan Angkasa Yudha 2019 TNI AU, bertempat di Pandanwangi, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Angkasa Yudha merupakan latihan puncak TNI Angkatan Udara, sebagai akumulasi dari berbagai latihan yang dilaksanakan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut, Rabu (24/7/2019).
Angkasa Yudha Tahun 2019 pada hakikatnya merupakan puncak dari berbagai latihan Komando Utama (Kotama) TNI AU. Dengan demikian latihan ini menjadi refleksi hasil pembinaan yang telah dilakukan mulai dari unsur intelijen, operasi, personel, logistik, komlek, serta unsur-unsur lainnya.
Latihan ini bertujuan untuk menguji tingkat kesiapan operasional satuan-satuan di jajaran TNI Angkatan Udara mulai dari tingkat Kotama Operasi sampai dengan satuan setingkat Lanud dan Skadron dengan berbagai unsur kekuatannya.
Dalam skenario puncak latihan kali ini TNI Angkatan Udara menggelar Fire Power Demo atau demo penembakan udara di Air Weapon Range (AWR) Fire Power Demo yang merupakan demo penembakan dilakukan secara langsung yang diikuti oleh sejumlah alutsista milik TNI AU antara lain 42 pesawat tempur, 12 pesawat angkut, 5 helikopter, dan 2 pesawat intai serta Lebih dari 2.000 prajurit TNI AU terlibat dalam demo penembakan udara ini.
Fire Power Demo terdiri atas sejumlah aksi antara lain penerjunan tim Kopaskhas, juga demo penembakan udara yang bertempat di pesisir pantai selatan Jawa.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menampilkan kekuatan dan kemampuan daya gempur udara sebagai wujud kesiap-siagaan operasional satuan TNI AU," tegas Panglima TNI.
Selain itu sasaran yang hendak dicapai adalah terujinya kemampuan dan keterampilan personel TNI AU dalam melaksanakan tugas-tugas operasi udara sesuai fungsinya masing-masing.
Sementara itu dalam kegiatan ini Lanud Iswahjudi menyiapkan beberapa jenis Bom antara lain MK 12, Maverick, Roket FFAR 70mm, Bom MK 82. Semua Bom dan roket akan terpasang di pesawat F16 Fighting Falcon, Pesawat T 50I Golden Eagle dan Pesawat Hawk 100/200.
Sedangkan untuk pesawat SU 27/30 Sukhoi EMB 314 Super Tucano yang berhome base di Lanud Abdulrachman Saleh Malang, mengunakan jenis OFAB 250, Roket S8 Kom, MK 66 dan Bom MK 81.
Angkasa Yudha merupakan latihan puncak TNI Angkatan Udara, sebagai akumulasi dari berbagai latihan yang dilaksanakan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut, Rabu (24/7/2019).
Angkasa Yudha Tahun 2019 pada hakikatnya merupakan puncak dari berbagai latihan Komando Utama (Kotama) TNI AU. Dengan demikian latihan ini menjadi refleksi hasil pembinaan yang telah dilakukan mulai dari unsur intelijen, operasi, personel, logistik, komlek, serta unsur-unsur lainnya.
Latihan ini bertujuan untuk menguji tingkat kesiapan operasional satuan-satuan di jajaran TNI Angkatan Udara mulai dari tingkat Kotama Operasi sampai dengan satuan setingkat Lanud dan Skadron dengan berbagai unsur kekuatannya.
Dalam skenario puncak latihan kali ini TNI Angkatan Udara menggelar Fire Power Demo atau demo penembakan udara di Air Weapon Range (AWR) Fire Power Demo yang merupakan demo penembakan dilakukan secara langsung yang diikuti oleh sejumlah alutsista milik TNI AU antara lain 42 pesawat tempur, 12 pesawat angkut, 5 helikopter, dan 2 pesawat intai serta Lebih dari 2.000 prajurit TNI AU terlibat dalam demo penembakan udara ini.
Fire Power Demo terdiri atas sejumlah aksi antara lain penerjunan tim Kopaskhas, juga demo penembakan udara yang bertempat di pesisir pantai selatan Jawa.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menampilkan kekuatan dan kemampuan daya gempur udara sebagai wujud kesiap-siagaan operasional satuan TNI AU," tegas Panglima TNI.
Selain itu sasaran yang hendak dicapai adalah terujinya kemampuan dan keterampilan personel TNI AU dalam melaksanakan tugas-tugas operasi udara sesuai fungsinya masing-masing.
Sementara itu dalam kegiatan ini Lanud Iswahjudi menyiapkan beberapa jenis Bom antara lain MK 12, Maverick, Roket FFAR 70mm, Bom MK 82. Semua Bom dan roket akan terpasang di pesawat F16 Fighting Falcon, Pesawat T 50I Golden Eagle dan Pesawat Hawk 100/200.
Sedangkan untuk pesawat SU 27/30 Sukhoi EMB 314 Super Tucano yang berhome base di Lanud Abdulrachman Saleh Malang, mengunakan jenis OFAB 250, Roket S8 Kom, MK 66 dan Bom MK 81.
(maf)