Peringati HAN, DPR Minta Seluruh Komponen Bangsa Atasi Masalah Anak

JAKARTA - Tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional (HAN), banyak persoalan yang dihadapi anak-anak di Tanah Air. Terlebih, visi pemerintahan Jokowi pada periode kedua ini sangat concern terhadap tumbuh kembang anak, pendidikan dan perlindungan anak demi perbaikan kualitas SDM Indonesia.

“Persoalan anak masih harus tetap menjadi perhatian seluruh komponen bangsa Indonesia. Berbagai persoalan masih kita hadapi dan perlu penanganan serius,” kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR Tubagus Ace Hasan Syadzily, Selasa (23/7/2019).

Ace mengakui banyak persoalan yang dihadapi anak-anak Indonesia di antaranya, seperti gagal tumbuh akibat kekurangan gizi atau stunting, perundungan atau bullying, pekerja anak, pornografi, pernikahan anak, penyelahgunaan narkoba, anak berhadapan dengan masalah hukum dan lain-lainnya.

“Masalah-masalah tersebut harus ditangani dan menjadi tanggungjawab bersama terutama keluarga, sekolah, pemerintah baik pusat maupun daerah,” ujarnya.

Ace menambahkan, visi pemerintahan Presiden Jokowi juga sudah jelas bahwa di periode kedua pemerintahannya untuk mengembangkan sistem jaminan gizi dan tumbuh kembang anak. Karena, stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia serta ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa.

Oleh karena itu, lanjut Ace, pemerintah akan menurunkan angka stunting dengan menjamin bahwa setiap anak Indonesia bisa tumbuh kembang dengan baik melalui upaya percepatan pemberian jaminan asupan gizi sejak dalam kandungan, perbaikan pola asuh keluarga dan perbaikan fasilitas air bersih dan sanitasi lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak.

“Selain itu, kami memiliki komitmen agar anak-anak Indonesia harus melalui masa pertumbuhannya dengan pendidikan yang baik. Kami harus memberikan perlindungan kepada mereka sebagai tunas bangsa,” tandasnya.