Pertemuan Prabowo-Jokowi Amanat Kader Gerindra
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono mengungkapkan pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra yang juga calon presiden pada Pilpres 2019 Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi merupakan amanat dari kader Gerindra baik elite maupun akar rumput.
“Pertemuan Prabowo Dan Joko Widodo merupakan amanat dari Kader Partai Gerindra di akar rumput. Jadi Pak Prabowo harus menjalankan amanat Partai Gerindra untuk mengadakan pertemuan dengan Pak Joko Widodo,” kata Arief, Minggu (14/7/2019).
Menurut Arief, semua kader Gerindra baik itu elite hingga akar rumput sudah menyetujui dan mendukung Prabowo untuk menyambut baik permintaan Jokowi untuk bertemu pascaputusan sengketa Perselisihan Hasil Pilpres (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK). Karena itu, bagi pihak-pihak yang merasa kecewa pada Prabowo baiknya tidak berpikiran negatif.
“Jadi bagi yang masih kesal dan kecewa jangan pada Pak Prabowo dong karena ini adalah keputusan dari para simpatisan dan Kader Gerindra yang memang menginginkan adanya suasana persatuan kembali di masyarakat pascapilpres. Karena, banyak di masyarakat sesama keluarga saja bisa terjadi perpecahan akibat Pilpres 2019 tentu saja ini tidak baik tentunya,” ujar Arief.
Menurut Arief, yang terpenting adalah silahturahmi ini hanyalah bertujuan untuk bangsa Indonesia, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan karena pertemuan ini bertujuan untuk rekonsiliasi antar kedua belah pihak di tengah polarisasi masyarakat pascapilpres. “Senyum.. senyum dong untuk Indonesia! Jadi hilang rasa kecewa dan kesal akibat pertemuan Prabowo dan Joko Widodo,” pintanya.
“Pertemuan Prabowo Dan Joko Widodo merupakan amanat dari Kader Partai Gerindra di akar rumput. Jadi Pak Prabowo harus menjalankan amanat Partai Gerindra untuk mengadakan pertemuan dengan Pak Joko Widodo,” kata Arief, Minggu (14/7/2019).
Menurut Arief, semua kader Gerindra baik itu elite hingga akar rumput sudah menyetujui dan mendukung Prabowo untuk menyambut baik permintaan Jokowi untuk bertemu pascaputusan sengketa Perselisihan Hasil Pilpres (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK). Karena itu, bagi pihak-pihak yang merasa kecewa pada Prabowo baiknya tidak berpikiran negatif.
“Jadi bagi yang masih kesal dan kecewa jangan pada Pak Prabowo dong karena ini adalah keputusan dari para simpatisan dan Kader Gerindra yang memang menginginkan adanya suasana persatuan kembali di masyarakat pascapilpres. Karena, banyak di masyarakat sesama keluarga saja bisa terjadi perpecahan akibat Pilpres 2019 tentu saja ini tidak baik tentunya,” ujar Arief.
Menurut Arief, yang terpenting adalah silahturahmi ini hanyalah bertujuan untuk bangsa Indonesia, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan karena pertemuan ini bertujuan untuk rekonsiliasi antar kedua belah pihak di tengah polarisasi masyarakat pascapilpres. “Senyum.. senyum dong untuk Indonesia! Jadi hilang rasa kecewa dan kesal akibat pertemuan Prabowo dan Joko Widodo,” pintanya.
(cip)