PDIP Yakin Jokowi Sudah Kantongi Jatah Menteri Tiap Parpol
A
A
A
JAKARTA - Wakil Seketaris Jenderal (Wasekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Utut Adianto meyakini bahwa Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowo) sudah mempunyai perhitungan sendiri terkait dengan alokasi kursi menteri untuk masing-masing parpol di koalisi pemerintahan. Utut menilai bahwa PKB dan Nasdem yang meminta 10 dan 11 jatah menteri hanya gurauan semata.
“Kalau sekarang ini kan para pemimpin partai seneng bercanda, seneng gocekan (bercanda). Sama kaya Taufiqul itu bagus aja, tp kan dari 36 atau menteri 34 dan dua pejabat tinggi setingkat menteri itu kan tentu proporsionalnya,” kata Utut di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/7/2019).
Soal berapa sepatutnya jumlah menteri untuk masing-masing parpol koalisi, Wakil Ketua DPR ini meyakini bahwa Jokowi sudah pasti memiliki perhitungan sendiri soal alokasi menteri.
“Kalau saya yakin pak Jokowi ada obvious list (daftar jelas) di tangan sini udah ada. Tinggal nama-namanya aja, tentu kan nama itu semua dicek,” ujar Utut.
Utut berpandangan bahwa menempatkan kader dalam kementerian itu suatu keberhasilan bagi parpol. Namun, ia memgingatkan agar jangan sampai parpol memaksakan itu karena, pemerintah juga harus merealisasikan janji-janji Jokowi-Ma’ruf saat kampanye kemarin. Sehingga, yang paling tahu apa yang dibutuhkan untuk kabinetnya.
“Tentu partai menyiapkan kader-kader terbaiknya yang kita anggap ini cocok posisi ini. Tapi sekali lagi basisnya bukan pada kemampuan berbicara tapi kemampuan mengeksekusi, basisnya bukan kemampuan bicara tapi eksekusi,” tegasnya.
Soal keberhasilan PDIP memenangkan Jokowi-Ma’ruf di Bali sampai 92% diganjar dengan posisi menteri, menurut dia, PDIP belum memutuskan siapa yang ditugaskan, dan mungkin saja Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah punya nama. Dan biasanya, Ketum akan mempertimbangkan masalah demografis dan local wisdom soal pertimbangan menteri.
“Jadi, kalau yang ibu (Mega) sebut apakah Bali dapat tentu udah jadi pemikiran kita semua. Tapi, apakah dapat nggak? Kita tunggu, sekarang betul ada Puspayoga (Gubernur Bali/Kader PDIP),” tandasnya.
“Kalau sekarang ini kan para pemimpin partai seneng bercanda, seneng gocekan (bercanda). Sama kaya Taufiqul itu bagus aja, tp kan dari 36 atau menteri 34 dan dua pejabat tinggi setingkat menteri itu kan tentu proporsionalnya,” kata Utut di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/7/2019).
Soal berapa sepatutnya jumlah menteri untuk masing-masing parpol koalisi, Wakil Ketua DPR ini meyakini bahwa Jokowi sudah pasti memiliki perhitungan sendiri soal alokasi menteri.
“Kalau saya yakin pak Jokowi ada obvious list (daftar jelas) di tangan sini udah ada. Tinggal nama-namanya aja, tentu kan nama itu semua dicek,” ujar Utut.
Utut berpandangan bahwa menempatkan kader dalam kementerian itu suatu keberhasilan bagi parpol. Namun, ia memgingatkan agar jangan sampai parpol memaksakan itu karena, pemerintah juga harus merealisasikan janji-janji Jokowi-Ma’ruf saat kampanye kemarin. Sehingga, yang paling tahu apa yang dibutuhkan untuk kabinetnya.
“Tentu partai menyiapkan kader-kader terbaiknya yang kita anggap ini cocok posisi ini. Tapi sekali lagi basisnya bukan pada kemampuan berbicara tapi kemampuan mengeksekusi, basisnya bukan kemampuan bicara tapi eksekusi,” tegasnya.
Soal keberhasilan PDIP memenangkan Jokowi-Ma’ruf di Bali sampai 92% diganjar dengan posisi menteri, menurut dia, PDIP belum memutuskan siapa yang ditugaskan, dan mungkin saja Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah punya nama. Dan biasanya, Ketum akan mempertimbangkan masalah demografis dan local wisdom soal pertimbangan menteri.
“Jadi, kalau yang ibu (Mega) sebut apakah Bali dapat tentu udah jadi pemikiran kita semua. Tapi, apakah dapat nggak? Kita tunggu, sekarang betul ada Puspayoga (Gubernur Bali/Kader PDIP),” tandasnya.
(pur)