TPS Ketua Parpol Koalisi Menangkan Pasangan Jokowi-Ma’ruf
A
A
A
JAKARTA - Pasangan calon presiden nomor urut 01, Jokowi Widodo-Ma’ruf Amin, unggul di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) ketua partai politik (parpol) koalisi. Di TPS 62 di Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta di mana Ketua Umum PDI Megawati Soekarnoputri menyalurkan suara misalnya, Jokowi-Ma’ruf unggul 11 suara atas Pasangan Capres Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Dari data yang dihimpun, Jokowi-Ma’ruf mendapat suara sah 129, sementara Prabowo-Sandi 118 suara sah. Sementara suara tidak sah tidak ada. Dari total DPT tersebut, tercatat dari 286 DPT, 39 warga tidak menggunakan hak pilihnya. Usai menutup penghitungan Pilpres, pendukung Jokowi bernyanyi. Teriakan Jokowi siapa yang punya pun menggema di kawasan itu.
Kondisi sama terjadi di TPS Ketua Partai Golkar Airlangga Hartarto, yakni TPS 005, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di TPS tersebut, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul telak atas Prabowo-Sandi. Airlangga bersama keluarganya kompak memakai baju putih saat melakukan pemungutan suara di TPS 005 yang terletak di SMP 13, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu.
”Golkar Insya Allah optimistis karena kan sudan bekerja keras dan berkampanye," kata Airlangga usai mencoblos di lokasi, kemarin. Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan, Jokowi-Ma'ruf mendulang 143 suara, sementara Prabowo-Sandiaga hanya 40 suara. Ada pun surat suara tidak sah berjumlah tiga surat suara.
Ketua KPPS 005 Saskia Ubaidi mengatakan, jumlah pemilih yang menggunakan hak suara di TPS berjumlah 189 suara dengan komposisi 173 orang dari Daftar Pemilih Tetap, 13 orang dari Daftar Pemilih Tambahan, dan 3 orang dari Daftar Pemilih Khusus. Adapun total warga yang tercatat di DPT adalah 276 orang.
Saskia memperkirakan, para calon pemilih yang tak menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2019 tersebut lantaran tengah berada di luar negeri. ”Kemungkinan ada warga yang tinggal di luar negeri, tapi KTP sini atau sakit dan tidak hadir. Sebab, kebanyakan yang tidak bisa hadir usia anak sekolah dan kuliah. Kebanyakan tinggal di luar negeri," pungkasnya.
Hal sama terjadi di TPS 002 Kemang, Mampang, Jakarta Selatan, tempat Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyalurkan suara. Tercatat, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul 32 suara atas Prabowo-Sandi. Hasil penghitungannya, Jokowi-Ma'ruf meraup 124 suara, sedangkan Prabowo-Sandiaga mendapatkan 92 suara.
Jumlah DPT di TPS tersebut sebanyak 274 ditambah 10 pemilih DPK yang menggunakan e-KTP, sehingga total mencapai 278 suara. Namun, suara yang masuk hanya 218. Rinciannya, 216 suara sah dan 2 tidak sah. Ketua KPPS 020 M. Lutfi mengatakan tidak ada penambahan DPT di TPS tersebut. Dua suara tidak sah itu salah satunya karena mencoblos semua paslon. "Satu tidak sah karena ada bagian kertas yang hilang. Satu lagi tidak sah karena coblos semua pasangan calon," tukasnya.
Di sisi lain, Muhaimin mengeluhkan banyaknya surat suara pada Pemilu Serentak 2019. Cak Imin mengaku kesulitan saat membuka kertas suara. ”Pemilu kali ini rumit kebanyakan kartu, ini MK harus tanggung jawab. Buat orang tua dan orang awam repot," kata Cak Imin.
Prabowo Menang di TPS Kediamannya
Sementara di sisi lain, Prabowo juga unggul telak di TPS-nya di TPS 041 Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dia unggul 160 suara atas pasangan Jokowi-Ma’ruf yang mencatatkan 6 suara. Sementara surat suara tidak sah berjumlah 4 dan total surat suara sah mencapai 166.
"Insya Allah menang. Di Bogor tahun lalu (2014) saya 64 persen. Sekarang saya yakin 75 persen," tuturnya kepada puluhan awak media yang menunggu di TPS 41 sejak pagi, Rabu (17/04). Dia mengaku berdasarkan laporan kader dan tim suksesnya, seluruh daerah di Indonesia hingga saat ini proses pencoblosan berlangsung aman dan lancar.
Dia juga berjanji akan bekerja keras untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia, sekalipun mereka tak memilihnya. "Jika terpilih saya akan bekerja untuk seluruh rakyat Indonesia, walau pun tidak memilih saya akan tetap bekerja. Saya hanya pelayan bangsa, pelayan rakyat," ungkapnya.
Pihaknya juga menargetkan dapat memenangi Pemilu 2019 ini di seluruh Indonesia dengan perolehan suara 63 persen. Tapi, tetap harus menunggu penghitungan resmi dari KPU. "Saya targetkan 63 persen itu hitungan saya. Saya menghimbau penyelenggara (KPU) bekerjalah untuk seluruh bangsa," tandasnya.
Dari data yang dihimpun, Jokowi-Ma’ruf mendapat suara sah 129, sementara Prabowo-Sandi 118 suara sah. Sementara suara tidak sah tidak ada. Dari total DPT tersebut, tercatat dari 286 DPT, 39 warga tidak menggunakan hak pilihnya. Usai menutup penghitungan Pilpres, pendukung Jokowi bernyanyi. Teriakan Jokowi siapa yang punya pun menggema di kawasan itu.
Kondisi sama terjadi di TPS Ketua Partai Golkar Airlangga Hartarto, yakni TPS 005, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di TPS tersebut, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul telak atas Prabowo-Sandi. Airlangga bersama keluarganya kompak memakai baju putih saat melakukan pemungutan suara di TPS 005 yang terletak di SMP 13, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu.
”Golkar Insya Allah optimistis karena kan sudan bekerja keras dan berkampanye," kata Airlangga usai mencoblos di lokasi, kemarin. Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan, Jokowi-Ma'ruf mendulang 143 suara, sementara Prabowo-Sandiaga hanya 40 suara. Ada pun surat suara tidak sah berjumlah tiga surat suara.
Ketua KPPS 005 Saskia Ubaidi mengatakan, jumlah pemilih yang menggunakan hak suara di TPS berjumlah 189 suara dengan komposisi 173 orang dari Daftar Pemilih Tetap, 13 orang dari Daftar Pemilih Tambahan, dan 3 orang dari Daftar Pemilih Khusus. Adapun total warga yang tercatat di DPT adalah 276 orang.
Saskia memperkirakan, para calon pemilih yang tak menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2019 tersebut lantaran tengah berada di luar negeri. ”Kemungkinan ada warga yang tinggal di luar negeri, tapi KTP sini atau sakit dan tidak hadir. Sebab, kebanyakan yang tidak bisa hadir usia anak sekolah dan kuliah. Kebanyakan tinggal di luar negeri," pungkasnya.
Hal sama terjadi di TPS 002 Kemang, Mampang, Jakarta Selatan, tempat Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyalurkan suara. Tercatat, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul 32 suara atas Prabowo-Sandi. Hasil penghitungannya, Jokowi-Ma'ruf meraup 124 suara, sedangkan Prabowo-Sandiaga mendapatkan 92 suara.
Jumlah DPT di TPS tersebut sebanyak 274 ditambah 10 pemilih DPK yang menggunakan e-KTP, sehingga total mencapai 278 suara. Namun, suara yang masuk hanya 218. Rinciannya, 216 suara sah dan 2 tidak sah. Ketua KPPS 020 M. Lutfi mengatakan tidak ada penambahan DPT di TPS tersebut. Dua suara tidak sah itu salah satunya karena mencoblos semua paslon. "Satu tidak sah karena ada bagian kertas yang hilang. Satu lagi tidak sah karena coblos semua pasangan calon," tukasnya.
Di sisi lain, Muhaimin mengeluhkan banyaknya surat suara pada Pemilu Serentak 2019. Cak Imin mengaku kesulitan saat membuka kertas suara. ”Pemilu kali ini rumit kebanyakan kartu, ini MK harus tanggung jawab. Buat orang tua dan orang awam repot," kata Cak Imin.
Prabowo Menang di TPS Kediamannya
Sementara di sisi lain, Prabowo juga unggul telak di TPS-nya di TPS 041 Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dia unggul 160 suara atas pasangan Jokowi-Ma’ruf yang mencatatkan 6 suara. Sementara surat suara tidak sah berjumlah 4 dan total surat suara sah mencapai 166.
"Insya Allah menang. Di Bogor tahun lalu (2014) saya 64 persen. Sekarang saya yakin 75 persen," tuturnya kepada puluhan awak media yang menunggu di TPS 41 sejak pagi, Rabu (17/04). Dia mengaku berdasarkan laporan kader dan tim suksesnya, seluruh daerah di Indonesia hingga saat ini proses pencoblosan berlangsung aman dan lancar.
Dia juga berjanji akan bekerja keras untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia, sekalipun mereka tak memilihnya. "Jika terpilih saya akan bekerja untuk seluruh rakyat Indonesia, walau pun tidak memilih saya akan tetap bekerja. Saya hanya pelayan bangsa, pelayan rakyat," ungkapnya.
Pihaknya juga menargetkan dapat memenangi Pemilu 2019 ini di seluruh Indonesia dengan perolehan suara 63 persen. Tapi, tetap harus menunggu penghitungan resmi dari KPU. "Saya targetkan 63 persen itu hitungan saya. Saya menghimbau penyelenggara (KPU) bekerjalah untuk seluruh bangsa," tandasnya.
(don)